memudahkan dalam mendapatkan umpan balik dalam proses selanjutnya. Perlu diingat bahwa untuk mencapai suasana santai
dan akrab diperlukan waktu agar lebih saling mengenal. Oleh karena itu, wawancara yang pertama lebih banyak ditujukan untuk
membina keakraban hubungan. Lambat laun wawancara yang semula bersifat informal beralih menjadi lebih formal walaupun
keakraban senantiasa dipelihara. Digunakan pula pedoman wawancara yang berupa garis-garis besar pokok pertanyaan yang
dinyatakan dalam proses wawancara dan disusun sebelum wawancara dimulai.
7
Pokok pertanyaan yang nantinya akan ditanyakan peneliti kepada narasumber mengarah kepada sistem mata pencaharian
masyarakat Cigugur. Setelah pokok pertanyaan disusun dan siap untuk ditanyakan, langkah peneliti selanjutnya adalah menentukan
narasumber yaitu dengan memilih terlebih dahulu narasumber utama yang nantinya akan merekomendasikan narasumber
selanjutnya kedua, begitupun seterusnya. Setelah mendapatkan narasumber terpilih, selanjutnya peneliti meminta kesediaan
narasumber untuk membantu penelitian ini dengan menjawab pokok pertanyaan yang telah dibuat dan memberikan alasan atau
penjelasan dari jawaban tersebut. Jika narasumber bersedia untuk membantu penelitian ini, yang perlu disepakati antara peneliti dan
narasumber adalah waktu dan tempat berlangsungnya wawancara. Terkait dengan hal ini, peneliti langsung mendatangi narasumber di
kediamannya yang tentunya berada di Desa Cigugur.
b. Observasi
Observasi, seperti halnya wawancara, termasuk teknik pengumpulan data yang utama dalam kebanyakan penelitian
kualitatif. Dengan wawancara, peneliti dapat menanyakan pada
7
Ibid.,
informan tentang keadaan masa lampau, sekarang, dan yang akan datang. Juga dapat dilacak tentang hal-hal yang tak tampak, yang
tersembunyi di “museum batin” subjek yang diteliti yang bersifat tacit. Itulah keunggulan teknik wawancara. Keunggulan yang
dipunyai wawancara memang tak dipunyai oleh observasi. Akan tetapi, observasi juga mempunyai keunggulan lain yang tak dapat
ditandingi wawancara. Misalkan, mereka yang pernah melihat Hongkong, meskipun hanya sekali, tetap akan lebih baik
pengertiannya tentang bagaimana “Hongkong” dibandingkan dengan yang hanya mendengar saja dari cerita orang walaupun
telah ratusan orang yang menceritakannya. Karenanya, observasi adalah utama kegunaannya dalam penelitian kualitatif.
8
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencacatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.
Disini pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan terlibat partisipant observation. Pengamatan terlibat ini dilakukan untuk
memperlancar peneliti dalam memasuki setting penelitian dan untuk menghindari jawaban yang kaku yang diberikan oleh
informan akibat kecurigaan atau keengganan karena mencium bau penelitian. Dengan ini diharapkan akan dapat mengungkapkan
unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat diungkapkan oleh informan. Dengan pengamatan terlibat partisipant observation,
yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara langsung beberapa sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur guna
memperoleh data yang lebih banyak yang mungkin tidak didapatkan dari narasumber pada waktu wawancara.
Dalam penelitian ini, yang akan di observasi mengenai perubahan sosial masyarakat Cigugur dalam hal sistem mata
pencahariannya.
8
Ibid., h. 77.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data ini termasuk dalam pengumpulan data dengan menggunakan sumber non-manusia non-human
source information. Yang disebut dokumen ialah semua jenis rekaman atau catatan “sekunder” lainnya, seperti surat-surat, memo
atau nota, pidato-pidato, buku harian, foto-foto, kliping berita koran, hasil-hasil penelitian, agenda kegiatan.
9
Data seperti monografi Desa Cigugur, foto, video, peta wilayah Desa,
digunakan dalam melengkapi hasil penelitian.
2. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data, dalam metode kualitatif ada 3 tahap dalam pengolahan data:
a. Reduksi
Dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan
transformasi data kasar yang diperoleh.
b. Penyajian data
Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Display data atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif.
c. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi
Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya
9
Ibid., H. 81.