Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

organisasi masyarakat, dalam pola berfikir dan dalam berprilaku pada waktu tertentu. 6 Masyarakat Cigugur merupakan masyarakat plural, baik dari segi budaya, etnis maupun agama. Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan perubahan dalam kehidupannya, terutama perubahan untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka, yang tentunya dengan memiliki sistem mata pencaharian dengan penghasilan yang mampu meningkatkan taraf ekonomi mereka. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia. Dampak perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Cigugur cenderung sama dengan dampak perubahan sosial yang terjadi dimana dan pada siapa saja, yakni ada yang berdampak positif dan ada yang berdampak negatif. Penyalah gunaan teknologi misalnya, menjadi contoh negatif dari perubahan sosial yang ditawarkan oleh kecanggihan teknologi tersebut. Tetapi sebaliknya, jika kemajuan dan kecanggihan teknologi tersebut dapat dipergunakan dengan baik, maka dampaknya mengarah pada hal positif, seperti semakin luasnya wawasan anak bangsa karena sering mengakses berita setiap saat lewat internet. Ketika kebanyakan masyarakat Cigugur mengalami perubahan kehidupan yang lebih modern, cara-cara memenuhi kehidupan dari berpakaian, arsitektur rumah, alat-alat dapur, perlengkapan pertanian dan lainnya sebenarnya banyak dipengaruhi faktor eksternal yaitu adanya pengaruh dari kebudayaan luar seperti terjadinya kontak dengan budaya lain, meninggkatnya kesadaran akan pendidikan, meningkatnya hasil karya, perkembangan penduduk, interaksi sosial, lancarnya perjalanan sehingga sifat keterbukaan untuk melakukan perubahan dalam kehidupan masyarakat Cigugur sangat besar. Sistem mata pencaharian merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan yang juga tak lepas dari sentuhan perubahan sosial. Karena pada kenyataannya, seiring berjalannya waktu masyarakat Cigugur 6 Piotr Sztomka, Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada, 2010, h. 83. memiliki sistem mata pencaharian yang berbeda dengan sistem mata pencaharian mereka pada masa lalu, meskipun masih banyak yang bertahan dengan pekerjaan mereka pada masa lalu. Berdasarkan latar belakang tersebutlah peneliti tertarik untuk meneliti perubahan sosial masyarakat Cigugur dengan judul “Perubahan Sosial Masyarakat Cigugur Analisis Terhadap Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalahnya adalah: 1. Terjadi perubahan sosial pada masyarakat Cigugur, Kuningan Jawa Barat. 2. Perubahan sistem mata pencaharian pada masyarakat Cigugur, Kuningan Jawa Barat. 3. Adanya hubungan antara Sunda Wiwitan dengan perubahan sistem mata pencaharian dalam masyarakat Cigugur.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan keterbatasan peneliti dari segi waktu dan biaya maka peneliti membatasi masalah-masalah yang sudah diidentifikasi dengan tujuan agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok penelitian. Oleh karena itu peneliti mengarahkan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan, yaitu: Perubahan Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat .

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah skripsi ini adalah bagaimanakah perubahan sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki dua kegunaan atau manfaat, yaitu manfaat secara teoritik dan praktis. 1. Manfaat Teoritik. Secara teoritik, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya disiplin sosiologi yang kaitannya dengan sektor kebudayaan. Selain itu dapat dijadikan sumber informasi bagi peneliti lain dengan tema sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan sebagai tambahan pengetahuan mengenai perubahan sosial budaya, khususnya perubahan sosial mengenai sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Selain itu, bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat juga untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelara Stara 1 S1 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Bagi masyarakat, berguna sebagai tambahan pengetahuan, terutama mengenai sistem mata pencaharian masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Perubahan Sosial Budaya a. Pengertian Perubahan Sosial Budaya Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. 1 Kingsley Davis dalam Soerjono Soekanto berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. 2 Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dengan perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian tentang masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan- perubahan kebudayaan dapat dijelaskan. Ruang lingkup kebudayaan lebih luas. Sudah barang tentu ada unsur-unsur kebudayaan yang dapat dipisahkan dari masyarakat, tetapi 1 http:id.wikipedia.orgwikiPerubahan_sosial_budaya 2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, 2007, h. 266. perubahan-perubahan dalam kebudayaan tidak perlu mempengaruhi sistem sosial. Seorang sosiolog akan lebih memperhatikan perubahan kebudayaan yang bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Sebenarnya di dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk menentukan letak garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan karena tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. Dengan demikian walaupun secara teoretis dan analitis pemisahan antara pengertian-pengertian tersebut dapat dirumuskan, di dalam kehidupan nyata, garis pemisah tersebut sukar dapat dipertahankan. Hal yang jelas adalah perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama, yang keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. 3 Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, yaitu sebagai berikut: 1 Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat. 4 2 Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Karena lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya interdependen, maka sulit untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan proses-proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai. 3 Ibid, h. 266. 4 Ibid, h. 267.