Manfaat Pendidikan dan Pelatihan

35 Pendapat lain juga disampaikan oleh Vaithzal, pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. 35 Dalam hal ini, pendidikan lebih bersifat teoritis daripada praktis, sedangkan pelatihan lebih bersifat penerapan dan keahlian, sehingga lebih bersifat praktis. Dengan demikian, antara pendidikan dan pelatihan tidaklah sama. Walaupun diantara keduanya mempunyai banyak persamaan dan juga berhubungan dengan pemberian bantuan kepada karyawan, untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, dan kemampuannya dapat berkembang lebih tinggi. Dari uraian-uraian tersebut di atas, terlihat jelas adanya unsur-unsur meningkatkan pengetahuan umum, termasuk di dalamnya teori yang didapatkan melalui pendidikan formal maupun informal dan keterampilan untuk memutuskan persoalan yang menyangkut pencapaian tujuan tersebut.

2. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan

Suatu program pendidikan dan pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dapat memberi manfaat yang optimal pada kedua belah pihak, karyawan dan perusahaan. Oleh karena itu sebelum program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan, sebaiknya benar-benar dipertimbangkan dahulu apakah program 35 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 211 36 pelatihan tersebut dapat memberi manfaat nyata bagi karyawan maupun perusahaan. Pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang. 36 Penempatan karyawan dalam suatu bidang kerja tidak dapat menjamin bahwa karyawan akan otomatis sukses dalam pekerjaannya. Karyawan baru sering tidak tahu pasti apa peanan dan tanggung jawab mereka. Pelatihan merupakan fundamental bagi karyawan. Sehubungan dengan pentingnnya peranan pendidikan dan pelatihan, maka penulis ingin menguraikan manfaat-manfaat pelatihan, yang dikutip dari buku manajemen sumber daya manusia. Diantaranya yaitu: a. Bagi karyawan • Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang lebih efektif • Melalui pelatihan dan pengembangan, variabel pengenalan, pencapaian prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan kemajuan dapat diinternalisasi dan dilaksanakan. • Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan, frustasi dan konflik. • Memberi informasi tentang meningkatnya pengetahuan kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap • Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan • Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi sementara meningkatkan keterampilan interaksi • Memenuhi kebutuhan personal peserta dan pelatih • Memberi nasehat dan jalan untuk pertumbuhan masa depan • Membangun rasa pertumbuhan dalam pelatihan 36 Trinton PB, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Partnership dan Kolektivitas, Tugu Publisher, 2007, cet ke-1, h. 63 37 • Membantu pengembangan keterampilan mendengar, bicara dan menulis dengan latihan • Membantu menghilangkan rasa takut melaksanakan tugas baru. 37 b. Bagi perusahaan • Mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikap yang lebih positif terhadap orientasi profit • Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level perusahaan • Memperbaiki moral sumber daya manusia • Membantu perusahaan untuk mengetahui tujuan perusahaan • Membantu menciptakan image perusahaan yang lebih baik • Mendukung otentisitas, keterbukaan dan kepercayaan • Meningkatkan hubungan antara atasan dan bawahan • Membantu pengembangan perusahaan • Belajar dari peserta • Membantu mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan perusahaan • Memberikan informasi tentang kebutuhan perusahaan dimasa depan • Perusahaan dapat membuat keputusan dan memecahkan masalah yang lebih efektif • Membantu pengembangan promosi dari dalam • Membantu pengembangan keterampilan kepemimpinan, motivasi, kesetiaan, sikap dan aspek lain yang biasanya diperlihatkan pekerja • Membantu meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan kualitas kerja • Membantu menekan biaya dalam berbagai bidang seperti produksi, sumber daya manusia dan administrasi • Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kompetensi dan pengetahuan perusahaan • Meningkatkan hubungan antara buruh dengan manajemen • Mengurangi biaya konsultan luar dengan menggunakan konsultan internal • Mendorong mengurangi prilaku merugikan • Menciptakan iklim yang baik untuk pertumbuhan • Membantu meningkatkan komunikasi organisasi • Membantu karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan • Membantu menangani konflik sehingga terhindar dari stress dan tekanan kerja. 38 37 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 217 38 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h.217-218 38 c. Manfaat dalam hubungan SDM, intra dan antar grup dan pelaksanaan kebijakan • Meningkatkan komunikasi antar grup dan individual • Membantu dalam orientasi bagi karyawan baru dan transfer atau promosi • Memberikan informasi tentang kesamaan kesempatan dan aksi afirmatif • Memberikan informasi tentang hukum pemerintah dan kebijakan internasional • Meningkatkan keterampilan interpersonal • Membuat kebijakan perusahaan, aturan dan regulasi • Meningkatkan kualitas moral • Membangun kohesivitas dalam kelompok • Memberikan iklim yang baik untuk belajar, pertumbuhan dan koordinasi • Membantu perusahaan menjadi tempat yang lebih baik untuk bekerja dan hidup. 39 Dari uraian-uraian tersebut di atas, maka terlihat jelas bahwa program pendidikan dan pelatihan benar-benar diperlukan dan harus dilaksanakan, untuk meningkatkan kemampuan karyawan baik keterampilannya, intelektual, dan sikap. Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu usaha untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan agar lebih cepat tercapai seperti yang telah direncanakan perusahaan sebelumnya, dan dengan meningkatnya kemampuan atau keterampilan para karyawan dapat meningkatkan kinerja para karyawan. Bila kinerja para karyawan meningkat, berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan. 40 3. Metode Pelatihan 39 Veithzal rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, cet. ke-1 h. 231-233 40 Seokidjo Moto Atmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, cet ke-3, h. 31 39 Agar program pelatihan yang dilaksanakan suatu perusahaan bagi karyawannya dapat berjalan dengan baik, maka sebaiknya dilihat terlebih dahulu pelatihan apa yang diperlukan karyawan, setelah diketahui pelatihan apa yang diperlukan dan kepada siapa pelatihan itu harus diberikan, barulah dapat ditentukan metode pelatihan apa yang cocok. Berikut adalah metode-metode pelatihan yang peneliti kutip dari buku manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan, diantaranya: 41 TEKNIK PARTISIPASI REPETISI RELEVANSI TRANSFER UMPAN BALIK On the job Instruksi Rotasi Magang Latihan Ya Ya Ya Ya Ya Kadang² Kadang² Kadang² Ya Ya Ya Ya Ya Kadang² Kadang² Kadang² Kadang² Tidak Kadang² Ya Off the job Ceramah Video Vestibule Permainan Peran Studi kasus Simulasi Studi Mandiri Belajar Terprogram Laboratorium Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Kadang² Kadang² Kadang² Ya Ya Ya Tidak Tidak Kadang² Kadang² Kadang² Kadang² Kadang² Tidak Kadang² Kadang² Ya Ya Tidak Kadang² Kadang² Kadang² Ya Tidak Tidak Tidak Kadang² Kadang² Kadang² Kadang² Tidak Ya Ya Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan SDM perlu mengenal seluruh teknik dan prinsip belajar, bagaimana cara dan metode 41 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h.227 40 pelatihan yang dipakai. Agar teknik pelatihan dapat menjadikan prinsip belajar tertentu menjadi lebih efektif. a. On the job training Disebut juga pelatihan dengan instruksi pekerjaan. Metode pelatihan ini diberikan kepada para karyawan dengan cara karyawan atau calon karyawan di tempatkan dalam kondisi pekerjaan yang nyata, di bawah bimbingan supervisi yang berpengalaman. 42 b. Rotasi jabatan Pada metode ini para pengajar memindahkan para peserta pelatihan dari tempat kerja yang satu ke tempat kerja yang lain. Dengan kata lain para karyawan akan diberikan variasi kerja atau pengetahuan tentang bagian-bagian organisasi yang berbeda dan praktek berbagai keterampilan manajerial, selain itu pelatihan rotasi ini turut membantu perusahaan ketika ada karyawan yang cuti, tidak hadir, perampingan atau ketika terjadi pengunduran diri. 43 c. Magang Yaitu proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang berpengalaman. Pelatihan dalam bentuk magang ini memberikan partisipasi, umpan balik dan transfer pekerjaan lebih tinggi. 44 42 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 227 43 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 228 44 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 228 41 d. Ceramah kelas dan presentasi video Dalam hal ini para pengajar bertatap muka langsung dengan peserta sedangkan peserta hanya mendengarkan. 45 Walaupun teknik ini lebih ekonomis, tetapi partisipasi, umpan balik, transfer dan repetisi dan repetisi sangat rendah, karena peserta hanya mendengarkan. Umpan balik dan partsipasi baru akan meningkat jika ada diskusi selama ceramah. e. Pelatihan vestibule Yaitu pelatihan yang diberikan dengan cara wilayah pelatiahn terpisah dibuat dengan peralatan yang sama dengan yang digunakan dalam pekerjaan, dimaksudkan agar pelatihan tidak mengganggu operasional rutin. 46 f. Permainan peran dan model perilaku Yaitu suatu cara mempelajari atau meniru tindakan dengan meniru model- model atau identitas lain. 47 Teknik ini digunakan untuk mengubah sikap dan keterampilan interpersonal. g. Case study Merupakan metode pelatihan yang menggunakan deskripsi tertulis dan bagaimana mengambil tindakan dari keadaaan yang dialami dari suatu 45 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 229 46 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 229 47 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 229 42 permasalahan riil perusahaan karyawan bekerja atau perusahaan lain. Pada teknik ini sangat efektif untuk pengembangan keahlian penyelesaian masalah. 48 h. Simulasi Adalah suatu peniruan karakteristik atau perilaku tertentu dari kejadian riil dengan sedemikian rupa, sehingga para peserta dapat merealisasikannya seperti keadaan yang sebenarnya. 49 i. Belajar mandiri dan proses belajar terprogram Merupakan pelatihan dengan memberikan materi instruksional yang direncanakan, dan diberikan kepadda karyawan yang berjauhan jaraknya. 50 j. Praktik laboratorium Adalah pelatihan kepekaan yang mencoba meningkatkan kepekaan seseorang terhadap perasaaan orang lain. Selain untuk meningkatkan keterampilan interpesonal, juga digunakan untuk membangun perilaku yang diinginkan agar bertanggung jawab terhadap pekerjaan masa depan. 51 k. Pelatihan tindakan Action Learning Pelatihan kepada kelompok kecil yang berusaha mencari solusi masalah nyata yang hadapi perusahaansebagai cara untuk belajar ketika para anggota mengeksploitasi solusi,dengan dibantu oleh fasilitator dan pernyataan fasilitator 48 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 230 49 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 230 50 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 231 51 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 231 43 dijadikan sebagai pedoman yang berkaitan dengan suatu masalah. Pelatihan ini diberikan kepada kelompok yang secara teknik atau prosedur mengalami kebuntuan. 52 l. Role playing Adalah metode pelatihan yang memadukan antara metode kasus dan program pengembangan sikap. Di mana masing-masing peserta dihadapkan pada suatu situasi dan diminta untuk memainkan peranan, dan beraksi terhadap taktik yang dijalankan oleh peserta lain. 53 m. In basket technique Metode ini dilakukan dengan memberikan bermacam-macam persoalan kepada para peserta. Dengan kata lain, para peserta pelatihan diberi suatu keranjang yangpenuhdengan bermacam-macam persoalanyang harus segera diatasi. Pada pelatihan ini peserta agar mengambil keputusan dan tindakan, yang selanjutnya dianalisis sesuai dengan derajat pentingnya tindakan, pengalokasian waktu, kualitas keputusan dan prioritas pengambilan keputusan. 54 52 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 231 53 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 232 54 Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 232 44 n. Management Games Keuntungan dari simulasi ini adalah timbulnya integrasi berbagai interaksi keputusan, kemampuan bereksperimen melalui keputusan yang diambil, umpan balik dari keputusan, dan persyaratan-persyaratan bahwa keputusan dibuat dengan data-data yang tidak cukup. 55 o. Behavior Modeling Adalah metode pelatihan dalam rangka meningkatkan keahlian interpersonal. Para peserta belajar melalui observasi atau imajinasi. 56 p. Outdoor Oriented Programs Pelatihan ini merupakan kombinasi antara kemampuan di luar kantor dengan kemampuan di ruang kelas. 57

C. KINERJA