Tulangan Balok beton Suatu gelagar balok bentang sederhana menahan beban yang mengakibatkan timbulnya Mekanisme geser dalam struktur beton bertulang

44 3. Air 4. Bahan tambahan admixtures bahan kimia tambahan yang ditambahkan ke dalam spesi- beton danatau beton untuk mengubah sifat beton yang dihasilkan misalnya; accelerator, retarder dan sebagainya.Sedangkan produk campuran tersebut dibedakan atas: 1. Batuan-semen: campuran antara semen dan air pasta semen yang mengeras 2. Spesi-mortar: campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum mengeras; 3. Mortar: campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah mengeras; 4. Spesi-beton: campuran antara semen, agregat campuran halus dan kasar dan air yang belum mengeras; 5. Beton: campuran antara semen, agregat campuran dan air yang telah mengeras.

3.3 Tulangan

Beton tidak dapat menahan gaya tarik melebihi nilai tertentu tanpa mengalami keretakan. Oleh karena itu, agar beton dapat bekerja dengan baik dalam sistem struktur, beton perlu dibantu dengan memberinya perkuatan penulangan yang berfungsi menahan gaya tarik. Penulangan beton menggunakan bahan baja yang memiliki sifat teknis yang kuat menahan gaya tarik. Baja beton yang digunakan dapat berupa batang baja lonjoran atau kawat rangkai las wire mesh yang berupa batang-batang baja yang dianyam dengan teknik pengelasan.

3.4 Balok beton Suatu gelagar balok bentang sederhana menahan beban yang mengakibatkan timbulnya

momen lentur, akan mengalami deformasi regangan lentur. Dalam hal tersebut, regangan tekan akan terjadi di bagian atas dan regangan tarik di bagian bawah penampang. Regangan- Universitas Sumatera Utara 45 regangan tersebut mengakibatkan tegangan-tegangan yang harus ditahan oleh balok, tegangan tekan di bagian atas dan tegangan tarik di bagian bawah penampang. Karena tulangan baja dipasangan pada bagian tegangan tarik bekerja yaitu pada bagian bawah, maka secara teoritis balok ini disebut sebagai balok bertulangan tarik saja. Pada bagian tekan atau bagian atas penampang umumnya tetap dipasang perkuatan tulangan, tetapi bertujuan untuk membentuk kerangka kokoh yang stabil pada masing-masing sudut komponen. Tulangan pada balok selain dipengaruhi oleh beban-beban yang diterimanya, juga dipengaruhi oleh ukuran dan syarat-syarat tumpuan. Tumpuan dianggap kaku jika tidak terdapat deformasi. Tiga syarat-syarat tumpuan yang dipertimbangkan: 1. Tumpuan bebas, bila tumpuan mengalami perputaran sudut pada perletakannya. 2. Tumpuan terjepit penuh, bila terdapat jepitan penuh sehingga perputaran tidak mungkin terjadi. 3. Tumpuan terjepit sebagian, bila tumpuan pada keadaan yang memungkinkan terjadi sedikit perputaran

3.5 Mekanisme geser dalam struktur beton bertulang

Sebuah balok akibat beban luar maka pada umumnya akan mengakibatkan gaya dalam seperti gaya momen dalam M dan geser V, seperti pada gambar 3.1. Pada perencanaan balok beton bertulang, lenturan pada umumnya diperhitungkan terlebih dahulu, kemudian ukuran penampang dan susunan penulangan diperlukan untuk menghasilkan momen tahanan yang cukup. Pembatasan diperlukan pada jumlah minimum dari tulangan lentur yang dapat digunakan, untuk meyakinkan bahwa kegagalan dapat terjadi, ini biasanya akan berlangsung secara perlahan-lahan, dan mempunyai tanda-tanda yang cukup sebelum terjadi kegagalan. Universitas Sumatera Utara 46 Balok yang direncanakan sebanding untuk menahan geser, karena kenyataannya bahwa kegagalan geser seringkali tiba-tiba dan bersifat getas, perencanaan geser harus mempunyai kekuatan geser sama atau melebihi dari kekuatan lentur pada semua titik pada balok. Hal dimana kegagalan geser dapat terjadi sangat bervariasi bergantung pada dimensi, geometri, pembebanan dan sifat dari balok. Untuk alasan ini tidak ada cara yang lain untuk merencanakan geser, balok tinggi yang pendek seperti braket, korbel, konsol, perpindahan geser ke tumpuan adalah dominan akibat tegangan tekan daripada akibat tegangan geser. a. Balok utuh Universitas Sumatera Utara 47 b. Gaya-gaya dalam pada potongan A-A c. Gaya-gaya dalam pada bagain potongan A-A dan B-B Gambar3.1. Gaya-gaya dalam pada balok Universitas Sumatera Utara 48

3.6 Tegangan pada balok yang utuh