40
BAB II KERANGKA TEORI
Pengasuhan anak mengandung suatu pengertian yang menunjuk pada suatu gejala sebagai suatu proses yaitu tentang apa yang dilakukan orang tua terhadap
anaknya. Pengasuhan anak adalah bagian penting dan mendasar karena fungsi utama pengasuhan anak adalah mempersiapkan seseorang anak menjadi
masyarakat. Pengasuhan ini terdapat dalam keluarga. Keluarga merupakan kelompok primer yang pertama dari seseorang anak dan dari situlah
perkembangan kepribadian bermula. Ketika anak sudah cukup umur untuk memasuki kelompok primer lainnya, pondasi dasar kepribadiannya sudah
ditanamkan secara kuat, jenis kepribadiannya sudah diarahkan dan terbentuk. Dalam pengasuhan anak orang tua memegang peranan penting serta
tanggung jawab yang besar karena menyangkut masa depan si anak. Asuhan orang tua adalah sumber aksi dan memancarkan kasih sayang, perhatian,
kemesraan, keramahtamaan dan penerimaan terhadap keberadaan anak sebagaimana adanya.
Pengasuhan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh berbagai hal seperti gaya dari pengasuhan, serta tujuan dari pengasuhan maupun isi dari hal-
hal yang diasuhkan. Hal ini yang juga mempengaruhi anak adalah faktor-faktor seperti latar belakang kebudayaan, pendidikan, stratifikasi sosial, mata
pencaharian, kebiasaan-kebiasaan hidup, agama, dan lingkungan tempat tinggal keluarga www. Files Sindo Com. 12 april 2007, inda susanti.
41 Pola asuh yang ditanamkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya.
Hal itu tergantung dari pandangan pada diri tiap orang tua. Peranan orang tua dianggap yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan moral
seorang anak. Dalam hal ini dapat dilihat perbedaan perkembangan moral seorang anak ditinjau dari persepsi pola pengasuhan yang digunakan, ada tiga
pola pengasuhan yang dikemukakan oleh Baumrind yaitu :
• Pola asuh Demokratis
Pola asuh ini mengembangkan anak yang mampu bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang di lingkungan sosialnya. Mencerminkan
adanya hak dan kewajiban orang tua dan anak adalah sama, orang tua dan anak saling melengkapi , anak dilatih untuk bertanggung jawab dan
menentukan perilakunya sendiri agar dapat displin. •
Pola asuh Otoriter Pola asuh otoriter adalah bentuk pola asuh yang menekankan pada
pengawasan orang tua atau kontrol yang ditujukan kepada anak untuk mendapatkan ketaatan dan kepatuhan. Perilaku orang tua dalam
berinteraksi dengan anak bercirikan tegas, suka menghukum, dan anak dipaksa untuk patuh terhadap aturan-aturan yang diberikan oleh orang
tua dan cenderung mengekang keinginan anak.
42 •
Pola asuh permisif Pola asuh ini merupakan bentuk pengasuhan dimana orang tua
memberikan kebebasan sebanyak mungkin pada anak untuk mengatur dirinya. Anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab dan tidak banyak
dikontrol oleh orang tua. Pola asuh ini memandang anak sebagai seorang pribadi dan mendorong mereka untuk tidak berdisplin dan
diperbolehkan untuk mengatur tingkah lakunya sendiri dan menentukan sikap sendiri www. Republika. Com, minggu 18 maret 2007, nipPoy.
Interaksi adalah suatu proses dimana tindakan pihak yang satu menjadi rangsangan untuk respon dari pihak lain. Dalam proses yang timbal balik ini
maka sifat, tabiat dan tingkah laku pelakunya saling pengaruh mempengaruhi, dan ini terjadi akibat adanya kontak dan hubungan yang bisa langsung seperti
berbicara, mendengar, melihat dan ada kontak secara tindak langsung yaitu seperti menelepon, surat menyurat atau berupa tulisan dan bentuk perhubungan
jarak jauh. Ada pun faktor-faktor yang mempengarahui interaksi sosial adalah; •
faktor Imitasi atau Peniruan Imitasi adalah suatu cara belajar dengan mengikuti atau mencontoh
orang lain. Menurut G. Tarde mengatakan bahwa unsur tunggal darisegenap kehidupan sosial ialah hubungan antara dua orang, dan
antara itu bersifat saling meniru.
43 •
Simpati Simpati adalah kecakapan untuk merasai diri seolah-olah dalam
keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami atau diderita oleh orang lain, oleh sebab itu dalam simpati perasaan
seseorang seakan memegang perananan penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain.
• Sugesti
Sugesti adalah suatu anjuran tertentu yang menerbitkan suatu reaksi langsung dan tanpa pikiran panjang pada individu yang menerima
sugesti tersebut. Faktor sugesti berlangusung apabila seseorang memberi pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya sendiri yang
kemudian diterima oleh pihak lain dan kebanyakan faktor sugesti terjadi apabila orang mempunyai pandangan tersebut dan mempunyai
kewibawaan yang tinggi atau sangat disegani oleh orang lain. •
Identifikasi Identifikasi merupakan gabungan faktor-faktor imitasi, sugesti, dan
simpati. Identifikasidapat membentuk kepribadian dan proses ini dapat terbentuk secara tidak disadari Soekanto, 2004 : 67.
Apabila interaksi sosial di dalam keluarga tidak baik atau kurang baik, maka kemungkinan interaksi sosial di masyarakat pun kurang baik pula. Hal ini
disebabkan karena interaksi antara anak dan orang tua yang baik merupakan
44 bekal bagi kemungkinan menjadi masyarakat yang baik, dimana pengalaman-
pengalaman dalam interaksi sosial di dalam keluarga turut menentukan cara bertindak dan bereaksidalam pergaulan sosial yang lebih besar seperti dalam
masyarakat. Syarat yang penting dalam berlangsungnya sosialisasi adalah interaksi
sosial karena tanpa interaksi sosial sosialisasi tidak mungkin berlangsung. Menurut Comte proses sosialisasi yang pertama adalah keluarga. Keluarga
dianggap kesatuan organis yang dapat menyusun pemikiran-pemikiran dari awal bagi manusia-manusia baru pasangan suami-istri.
Didalam masyarakat interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok dan sebaliknya.
Interaksi sosial memungkinkan masyarakat berproses sedemikian rupa sehingga membangun suatu pola hubungan interaksi sosial dapat pula diandaikan dengan
apa yang disebut Weber sebagai tindakan sosial individu yang secara subjektif di arahkan terhadap orang lain Jhonson, 1988 ; 214.
Dalam kehidupan masyarakat dimanapun juga, keluarga merupakan unit terkenal yang peranannya sangat besar. Peranan yang sangat besar itu
disebabkan oleh karena keluarga mempunyai fungsi yang sangat penting di dalam kelangsungan hidup masyarakat. Adapun yang menjadi fungsi keluarga
adalah sebagai berikut:
45 •
Fungsi Biologik Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anaknya, fungsi biologik
orang tua ialah melahirkan anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namun fungsi ini pun juga mengalami
perubahan, karena keluarga sekarang cenderung kepada jumlah anak sedikit.
• Fungsi Afeksi
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Hubungan ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih
yang menjadi dasar perkawinan. Dari hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persahabatan, persaudaraan, kebiasaan, identifikasi,
persamaan, pandangan mengenai nilai-nilai. •
Fungsi Sosialisasi Fungsi ini menunjuk peranan keluarga dalam membentuk kepribadian
anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga, anak mempelajari pola- pola tingkah laku, sikap, keyakinan, dan cita-cita, dan nilai-nilai dalam
masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadian Khairuddin, 1997 ; 8.
46 Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau
nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam
institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari
masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.
•
Sosialisasi primer Peter L. Berger dan Luckman mendefinisikan sosialisasi primer sebagai
sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat keluarga. Sosialisasi primer berlangsung saat anak
berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia
mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi
sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna
kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.
47
•
Sosialisasi sekunder Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah
sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi.
Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami pencabutan
identitas diri yang lamahttp;id.wikipedi.orgwikisosialisasi, tanggal 9 mei 2007.
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN