36 Berdasarkan uraian diatas alasan ketertarikan peneliti dalam penelitian ini
adalah; 1.
Karena keluarga adalah lemabaga yang terdekat dalam hidup dan kita akan tetap menjadi anggotanya, dan keluarga adalah awal dari
pembentukan kepribadian kita. 2.
Peneliti ingin melihat seperti apa pola pengasuhan anak pada keluarga militer dan ciri khas apa dan bentuk pengasuhan yang
seperti apa yang digunakan dan mendidi k anak. 3.
Peneliti ingin melihat apakah unsur kemiliteran digunakan dalam mengasuh anak pada keluarga militer tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi masalah adalah; ” Bagaimana pola pengasuhan anak pada keluarga militer?”
1.3. Tujuan Penelitian
Ada pun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah; •
Untuk mengetahui bagaimana pola pengasuhan anak pada keluarga militer di Asrama Abdul Hamid, di Jalan Binjai Km 10, Sunggal, Deli
Serdang. •
Mengungkapkan dan mengenalkan hal tersebut dengan didasarkan pada kerangka teori sosiologi.
37
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
• Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta wawasan peneliti
mengenai pola pengasuhan anak pada keluarga militer yang berhubungan dengan kerangka pemikiran dan teori sosiologi.
• Hasil yang diperoleh diharapkan akan dimanfaatkan sebagai referensi
bagi perkembangan ilmu sosiologi, khususnya sosiologi keluarga.
1.4.2. Manfaat Praktis
• Mengidentifikasi kondisi pengasuhan anak pada keluarga militer untuk
turut dapat memberikan sumbangan pemikiran menuju tercapainya kondisi harmonis.
• Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.
1. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang perorangan, antar kelompok dengan kelompok manusia maupun antara orang per-orang dengan kelompok
manusia.
1.5. Defenisi Konsep
2. Pola adalah standarisasi, pengulangan, organisasi atau arah dari perilaku,
pengertiannya dalam penelitian ini adalah bentuk dan gambaran yang dilakukan oleh orang tua dalam mengasuh anak-anaknya, apakah
38 pengasuhannya bersifat militer atau demokrasi, otoriter, dan permissif
Soekanto,1985;36. 3.
Keluarga, yang dimaksud keluarga dalam penelitian ini adalah ayah, ibu dan anak-anak dari keluarga militer yang ada di asrama Kav Asam
Kumbang. 4.
Orang tua, terdiri dari ayah, ibu dari keluarga militer yang ada di Asrama Kav Asam Kumbang
5. Anak adalah hasil dari perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang
perempuan atau hasil hubungan intim antara suami-istri, yang akan mengalami pertumbuhandan perkembangan secara fisik dan non fisik.
6. Militer adalah pasukan bersenjata suatu negara.
7. Perwira adalah pangkat yang tertingi dalam organisasi militer, dan
perwira yang digunakan dalam penelitian ini adalah perwira pertama yang artinya golongan pangkat perwira yang paling rendah yaitu kapten,
letnan satu dan letnan dua. 8.
Bintara adalah golongan pangkat ketentaraan yang lebih rendah dibanding dari letnan dua, dan lebih tinggi dibandingkan kopral kepala.
9. Tamtama adalah golongan pangkat ketentaraan yang paling rendah
10. Pola asuh demokrasi adalah pola asuh yang memberikan dan
Mencerminkan adanya hak dan kewajiban orang tua dan anak adalah sama.
39 11.
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang menekankan pada pengawasan orang tua atau kontrol yang ditujukan kepada anak untuk mendapatkan
ketaatan dan kepatuhan. 12.
Pola asuh permisif bentuk pengasuhan dimana orang tua memberikan kebebasan sebanyak mungkin pada anak untuk mengatur dirinya sendiri.
40
BAB II KERANGKA TEORI
Pengasuhan anak mengandung suatu pengertian yang menunjuk pada suatu gejala sebagai suatu proses yaitu tentang apa yang dilakukan orang tua terhadap
anaknya. Pengasuhan anak adalah bagian penting dan mendasar karena fungsi utama pengasuhan anak adalah mempersiapkan seseorang anak menjadi
masyarakat. Pengasuhan ini terdapat dalam keluarga. Keluarga merupakan kelompok primer yang pertama dari seseorang anak dan dari situlah
perkembangan kepribadian bermula. Ketika anak sudah cukup umur untuk memasuki kelompok primer lainnya, pondasi dasar kepribadiannya sudah
ditanamkan secara kuat, jenis kepribadiannya sudah diarahkan dan terbentuk. Dalam pengasuhan anak orang tua memegang peranan penting serta
tanggung jawab yang besar karena menyangkut masa depan si anak. Asuhan orang tua adalah sumber aksi dan memancarkan kasih sayang, perhatian,
kemesraan, keramahtamaan dan penerimaan terhadap keberadaan anak sebagaimana adanya.
Pengasuhan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh berbagai hal seperti gaya dari pengasuhan, serta tujuan dari pengasuhan maupun isi dari hal-
hal yang diasuhkan. Hal ini yang juga mempengaruhi anak adalah faktor-faktor seperti latar belakang kebudayaan, pendidikan, stratifikasi sosial, mata
pencaharian, kebiasaan-kebiasaan hidup, agama, dan lingkungan tempat tinggal keluarga www. Files Sindo Com. 12 april 2007, inda susanti.