Rubrikasi dalam Website Kajian Pustaka 1. Website

18 tidak dibiarkan mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan tetapi sebaliknya mereka secara personal menerima informasi yang dibutuhkan. 6. Link . Melalui model iklan ini, seseorang yang mengunjungi suatu website dapat memperoleh informasi tambahan jika ia mengklik suatu feature atau ikon pada suatu website yang akan menghubungkannya dengan sumber informasi lain yang berada di website yang lain.

3. Rubrikasi dalam Website

Sebagaimana telah diuraikan bahwa website adalah suatu halaman di internet yang dapat menampilkan teks, suara, grafik, foto dan video yang menjadi instrumen komersial di internet Morissan, 2010:317-318. Oleh karena itu suatu perusahaan yang menggunakan e-commersial dalam komunikasi pemasarannya berupaya untuk memaksimalkan penggunaan teks, suara, grafik, foto dan video dalam iklannya. Dalam kaitannya dengan teks iklan, menurut Bolen dalam Rani, Arifin dan Martutik, 2004:67 serta Morissan, 2010:359-362, teks iklan dalam suatu media umumya terdiri atas tiga unsur pembentuk struktur, yaitu 1 butir utama headline, 2 badan body, dan 3 penutup close. Dikaitkan dengan tahap-tahap pencapai tujuan iklan, struktur teks iklan dapat digambarkan sebagai berikut: 19 Tabel 1.1. Struktur Teks Iklan Struktur Butir Utama Badan Iklan Penutup Tujuan Menarik perhatian Berkomunikasi Mengubah perilaku. Isi Perhatian Menarik minat dan kesadaran Tindakan Sumber: Rani, Arifin dan Martutik, 2004:67 Butir utama iklan merupakan bagian dari penyajian pesan-pesan iklan, yang dibuat untuk menarik perhatian. Butir utama iklan atau oleh Morissan 2010:360 disebut sebagai kepala iklan, biasanya dibuat lebih besar dan seringkali berada pada posisi yang terpisah dari badan iklan agar judul mencolok sehingga menarik perhatian. Bagian ini dapat menyajikan proposisi-proposisi Rani, Arifin dan Martutik, 2004:67-73 sebagai berikut: 1. Proposisi yang menekankan keuntungan calon konsumen. 2. Proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu pada para calon konsumen. 3. Proposisi yang berupa pertanyaan yang menuntut perhatian lebih. 4. Proposisi yang memberi komando atau perintah kepada calon konsumen. 5. Proposisi yang menarik perhatian konsumen khusus. Menurut Morissan 2010:362, “Badan iklan merupakan teks yang terdiri atas kata-kata atau kalimat yang berfungsi menjelaskan kepala atau judul iklan dan subjudul yang sudah ada.” Kata-kata atau kalimat yang terdapat pada badan iklan bersifat spesifik, tergantung pada daya tarik iklan yang digunakan. Oleh karena itu teks pada badan iklan pada dasarnya harus disesuaikan dengan berbagai 20 daya tarik kreatif yang digunakan suatu iklan. Misalnya berkaitan dengan perbandingan, harga, demonstrasi, humor, dramatisasi dan sebagainya. Dalam lintas budaya, proposisi-proposisi dalam butir utama iklan tidak lagi bersifat konvensional. Proposisi yang berupa pertanyaan yang menuntut perhatian lebih misalnya, justru sering berupa pelanggaran atau pembangkangan terhadap nilai-nilai yang sudah dianggap mampan. Lull 1998:90-91 memberikan berbagai ilustrasi yang menarik akan fenomena ini, di antaranya adalah: Barkley Charles Barkley, pen. sangat terkenal bukan hanya dalam kepiawaiannya bermain basket, tetapi juga ledakan temperamennya: meludah pada seorang anak perempuan yang sedang duduk di pinggir lapangan, berkelahi di luar bar, memburu wanita-wanita ketika ia jauh dari istrinya, menyikut pemain lawan yang sangat tidak setingkat asal Angola ketika pertandingan Olympiade, dan berulang kali menyumpahi teman- teman tim dan pelatihnya. Justru kepribadian Barkley inilah ... yang dieksploitasi Nike dan juga para sponsor iklan Barkley yang lain untuk menjual sepatu. Nike dengan terus terang mengakui ... bahwa perusahaan itu secara aktif mengejar para atlet nakal yang menarik perhatian untuk memperkenalkan produk-produk mereka. Tujuan tahap kedua dari teks iklan, setelah menarik perhatian, adalah menarik minat dan kesadaran calon konsumen. Tujuan tahap ini diwadahi dalam bagian badan iklan. Dengan berdasar pada motif calon konsumen dalam membeli sesuatu, yaitu motif emosional dan motif rasional, bagian badan teks iklan mengandung alasan objektif rasional dan alasan subjektif emosional. “Alasan objektif berupa informasi yang dapat diterima oleh nalar calon konsumen sedangkan alasan subjektif berupa hal-hal yang dapat mengajak emosi calon konsumen” Rani, Arifin dan Martutik, 2004:67-73. Bagian badan iklan dapat menyajikan proposisi-proposisi Rani, Arifin dan Martutik, 2004:73-78 serta Morissan, 2010:342-351 sebagai berikut: 21 1. Proposisi alasan subjektif. 2. Proposisi alasan objektif. 3. Proposisi campuran alasan subjektif dan subjektif. Bagian akhir dari teks iklan adalah penutup. Bagian ini juga berisi informasi-informasi lain yang berhubungan dengan topik yang diiklankan. Informasi jenis ini dinamakan butir-butir pasif, seperti nomer telepon, merek produk, tempat pelayanan dsb Rani, Arifin dan Martutik, 2004:78. Dalam pengembangan bagian penutup teks iklan, menurut Rani, Arifin dan Martutik 2004:79, hal yang perlu diperhatikan adalah pendekatan penjualan dan butir- butir pasif. Rani, Arifin dan Martutik 2004:79-85, memberikan contoh empat klasifikasi penutup iklan radio, yaitu: 1. Pengembangan dengan teknik keras dan lunak. 2. Pengembangan dengan teknik lunak. 3. Pengembangan dengan campuran teknik lunak dan butir pasif. 4. Pengembangan dengan campuran teknik keras dan butir pasif. Secara teknis, untuk melakukan pencitraan terhadap iklan di website cukup rumit. Tidak semua perusahaan, kendati memahami peranan pencitraan terhadap produk yang diiklankan, mereka tidak mampu mendesainnya. Untuk itu muncul berbagai perusahaan yang khusus mendesain suatu iklan agar pecitraan yang ditampilkan sesuai dengan keinginan perusahaan. Ibarat tanah dan rumah hunian sebagaimana dicontohkan pada uraian di atas, perusahaan-perusahaan yang menawarkan ragam desain iklan di website dinamakan blog. Dengan demikian 22 dalam contoh di atas, website menunjuk pada luasan tanah dan bentuk bangunan. Sedang blog menunjuk pada penataan rumah huniannya. Muncul beragam perusahaan penyedia informasi provider yang tidak hanya menawarkan website saja tetapi juga blog-nya. Bentuk-bentuk iklan dalam website sepenuhnya bergantung pada kemampuan penyedia blog dalam mendesain iklan. Oleh karena itu dalam satu website dapat muncul beragam blog. Dalam satu blog juga dapat muncul beragam iklan. Suatu iklan dapat muncul dalam bentuk teks, suara, grafik, foto dan video, baik elemen-elemen tersebut berdiri sendiri maupun secara bersama-sama. Artinya suatu iklan e-commersial mungkin dapat berbentuk teks semata sebagaimana iklan-iklan tradisional. Sebaliknya iklan e-commersial dapat terdiri dari dua elemen atau kesemua elemen tersebut secara serentak.

4. Analisis Isi

Dokumen yang terkait

Efektivitas Komunikasi Pemasaran Online Brand Yamaha Pada Media Sosial Facebook Efektivitas Komunikasi Pemasaran Online Brand Yamaha Pada Media Sosial Facebook (Analisis Deskriptif Kuantitatif Pada Komunikasi Pemasaran Online Produk Motor Yamaha Melalui

0 3 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE PRODUK LOKAL PADA STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE PRODUK LOKAL PADA SOCIAL MEDIA DALAM MEMBENTUK CO-CREATION (Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Online Produk Makanan Maicih melalui Twitt

0 5 14

APLIKASI INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE SHOP (Studi Deskriptif Kualitatif Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Shop).

70 230 131

Komunikasi Pemasaran Melalui Media Internet (E-Commerce) Website Rumah Sakit Doc150

0 0 1

Komunikasi Pemasaran Melalui Media Internet (E-Commerce) Website Rumah Sakit jurnal

0 1 19

Komunikasi Pemasaran Bisnis Online Melalui Aplikasi Media Sosial Instagram (Studi Pada Bisnis Online “Parnasib_Etnik”)

0 0 10

Komunikasi Pemasaran Bisnis Online Melalui Aplikasi Media Sosial Instagram (Studi Pada Bisnis Online “Parnasib_Etnik”)

0 0 2

Komunikasi Pemasaran Bisnis Online Melalui Aplikasi Media Sosial Instagram (Studi Pada Bisnis Online “Parnasib_Etnik”)

0 0 7

Komunikasi Pemasaran Bisnis Online Melalui Aplikasi Media Sosial Instagram (Studi Pada Bisnis Online “Parnasib_Etnik”)

0 0 26

Komunikasi Pemasaran Bisnis Online Melalui Aplikasi Media Sosial Instagram (Studi Pada Bisnis Online “Parnasib_Etnik”)

0 0 17