Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat

Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009. USU Repository © 2009 Penerimaan pajak hiburan dari tahun 2003 sampai tahun 2005 mengalami penurunan yang terjadi secara terus menerus. Hal ini disebabkan akibat dari banyaknya objek pajak hiburan yang tutup karena tidak mampu bersaing dalam perekonomian yang sulit, dan juga masih rendahnya kesadaran wajib pajak dalam membayar kewajibannya, juga hal ini dapat disebabkan karena masih rendahnya pengawasan terhadap pajak hiburan ini. Pajak penerangan jalan mengalami penurunan penerimaan pada tahun 2005 sampai tahun 2006 apabila dibandingkan dengan tahun 2004, hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran wajib pajak dalam membayar kewajibannya dan kurangnya pengawasan dalam penerimaan pajak ini. Pajak bahan galian golongan C mengalami penurunan penerimaan pada tahun 2004 bila dibandingkan pada tahun 2005 hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah subjek dan objek pajak ini akibat dari habisnya sumber daya alam galian golongan C tersebut. Dan hal yang sama juga terjadi pada pos pajak parkir dimana pada tahun 2004 dan tahun 2006 mengalami penurunan apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya kesadaran wajib pajak dalam membayar kewajibannya dan kurangnya pengawasan dalam penerimaan pajak ini.

3. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat

Berdasarkan undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 dinyatakan bahwa sumber penerimaan daerah adalah Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Penerimaan Daerah Yang Sah. Sumber penerimaan daerah di Kabupaten Langkat juga bersumber dari tiga komponen yang tersebut diatas. Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009. USU Repository © 2009 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat terdiri dari : a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah Lain-lain pendapatan yang sah yang ada dipemerintah Kabupaten Langkat terdiri dari : 1 Hasil Pendapatan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan 2 Jasa Giro 3 Penerimaan Lain-lain 4 Sumbangan Pihak Ketiga Dengan semangat otonomi, keuangan daerah jangan tergantung pada keuangan pusat maupun pinjaman daerah. Sumber keuangan asli daerah harus menjadi andalan utama bagi pembiayaan Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Pendapatan Asli Daerah yang ada di pemerintah Kabupaten Langkat yang menjadi sumber utama berasal dari sektor pajak daerah. Data target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah serta pertumbuhannya pada Pemerintah Kabupaten Langkat dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009. USU Repository © 2009 TABEL 4.2 TARGET DAN REALISASI PAD PEMKAB LANGKAT TAHUN 2003-2007 TAHUN TARGET RP REALISASI RP PERSEN 2003 14.384.323.000 15.309.393.840,34 106,43 2004 16.259.082.000 16.506.106.889,76 101,52 2005 17.034.943.000 17.755.240.658,03 104,23 2006 20.664.590.000 18.640.503.288,44 90,21 2007 11.743.300.000 12.636.888.524,00 103,74 Rata - rata 101,23 Sumber : Data Olahan, 2008 Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pencapaian target Pendapatan Asli Daerah PAD Pemkab Langkat dari tahun 2003-2007 rata-rata 101,23 over target pencapaian target penerimaan PAD yang terendah diperoleh pada tahun 2006 90,21 sedangkan pencapaian target tertinggi diperoleh pada tahun 2007 106,43 . Walaupun demikian bila dilihat dari pertumbuhan dalam pencapaian target, pertumbuhan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pertumbuhan pencapaian tertinggi terjadi pada tahun 2003 106,43 dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2007 90,21. Hal ini menunjukkan bahwa pemungutan pajak daerah masih belum dilakukan secara optimal. Ada beberapa kemungkinan yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hal tersebut, yaitu : Nur Zalina : Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Langkat, 2009. USU Repository © 2009 1 Belum diketahuinya potensi sesungguhnya yang dapat dicapai. 2 Dasar penentuan target ang masih kurang tepat, masih berdasarkan pada data histories realisasi APBD pada tahun sebelumnya. 3 Sumber daya untuk menggali sumber-sumber penerimaan tersebut belum tersedia dengan baik. 4 Sarana dan prasarana penunjang masih kurang memadai. 5 Pelaksanaan pengawasan yang kurang efektif.

B. Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten