Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberian Remisi Militer Di Lembaga

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN PEMBERIAN REMISI MILITER DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MILITER MASMIL KOTA MEDAN

A. Faktor Pendukung Pelaksanaan Pemberian Remisi Militer Di Lembaga

Pemasyarakatan Militer Masmil Kota Medan Lembaga Pemasyarakatan Militer prosedur pemberian pengurangan hukuman remisi dengan Lembaga Pemasyarakatan lainnya adalah sama, begitu pula dengan syarat-syarat yang diberikan. Tidak ada perbedaan antara narapidana satu dengan narapidana lainnya. Hal tersebut sesuai dengan pasal 5 huruf b Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 yang menyatakan bahwa setiap narapidana berhak mendapatkan perlakuan dan pelayanan tanpa membeda-bedakan orang. 94 Dasarnya proses pelaksanaan pemberian remisi sudah merupakan proses rutin yang dialami dan dijalankan baik itu para pengawaspegawai sebagai bagian dari pelaksanaan tugas maupun para narapidana militer sebagai suatu hak yang akan diperoleh apabila memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh undang-undang. Beberapa faktor-faktor pendukung proses pelaksanaan pemberian remisi kepada narapidana militer yaitu : 94 Wawancara dengan Wakil Kepala Pemasyarakatan Militer Masmil Kota Medan Kapten Darwin Hutahaean, S.H,. Tanggal 12 Mei 2015 1. Berkelakuan baik dalam proses pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Militer, seperti : a. Tidak menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6 enam bulan terakhir, terhitung sebelum tanggal pemberian remisi; dan b. Telah mengikuti program pembinaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Militer dengan predikat baik. 2. Telah menjalani masa pidana lebih dari 6 enam bulan. 3. Tidak pernah melakukan pelanggaran tata tertib di dalam Lembaga Pemasyarakatan Militer. 4. Bersedia bekerjasama dengan pihak petugas dalam hal mengikuti program pembinaan Lembaga Pemasyarakatan Militer. Pembinaan adalah sebuah proses yang terjadi antara yang dibina narapidana militer dengan yang membina pegawai walaupun tidak semua pegawai berperan sebagai Pembina. Jawaban dari wawancara dan kuesioner yang diajukan oleh penulis, para sebahagian pegawai lembaga pemasyarakatan militer sendiri mengakui bahwa ada indikasi narapidana mengikuti program pembinaan dikarenakan mengejar remisi belaka, mereka bosan dan tidak betah berada di dalam lembaga pemasyarakatan terbatas ruang geraknya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada Wakil Kepala Lembaga Pemasyarakatan Militer, pemberian remisi di Lembaga Pemasyarakatan Militer Masmil Medan diberikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 174 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Hukum dan Perundang- undangan Republik Indonesia Nomor M.09.HN.02.01 Tahun 1999. Keppres dan Kepmen ini mulai berlaku sejak tanggal 23 Desember 1999. Keputusan presiden ada 3 tiga jenis remisi yang diberikan kepada narapidana, yaitu remisi umum,khusus dan tambahan. Dimana seperti yang telah disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang pemasyarakatan tepatnya pada pasal 14 huruf i, remisi adalah salah satu hak dari narapidana. Berdasarkan kuesioner yang diberikan oleh penulis kepada 25 dua puluh lima orang narapidana sebanyak 5 lima orang menjawab bahwa mereka menerima haknya tapi hanya sebahagian kecil, sedangkan 20 dua puluh orang lagi memberikan jawaban menerima semua yang menjadi haknya. Dan mengenai Pemberian remisi para narapidana mengatakan sudah cukup adil yang dijawab oleh 22 dua puluh dua orang narapidana, bahkan ada yang mengatakan pemberian remisi tersebut sangat adil yang dijawab oleh 3 tiga orang narapidana. 95 Remisi merupakan motivasi bagi narapidana untuk berkelakuan baik di Lembaga Pemasyarakatan Militer. Remisi bukan bertujuan untuk mengurangi hukuman semata ada manfaat baik dibalik tindakan pemberian remisi tersebut, salah satunya remisi digunakan sebagai sarana motivasi bagi setiap anak pidana untuk berkelakuan baik selama pembinaan di lembaga pemasyarakatan militer. Unsur berkelakuan baik sebagai syarat menerima remisi mau tidak mau memicu mereka untuk tetap berkelakuan baik selama di Lembaga Pemasyarakatan Militer ini. 96 Para pegawai yang diberikan kuesioner juga menjawab bahwa pemberian remisi yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Militer Masmil Medan sudah 95 Berdasarkan angket yang disebarkan oleh Penulis kepada Narapidana Militer di Lembaga Pemasyarakatan Militer Masmil Kota Medan, 13 Mei 2015 96 Wawancara dengan Wakil Kepala Pemasyarakatan Militer Masmil Kota Medan Kapten Darwin Hutahaean, S.H,. Tanggal 12 Mei 2015 sesuai dengan peraturan yang ada. Disetiap peringatan HUT Kemerdekaan RI, hari besar keagamaan Hari Raya Idul Fitri, Hari Natal, Nyepi, Waisak narapidana mendapatkan remisi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh undang- undang. Tidak jarang juga narapidana yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Keppres Nomor 174 Tahun 1999 mendapatkan remisi tambahan. Biasanya remisi tambahan ini diberikan kepada para narapidana yang membantu kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Militer Masmil Kota Medan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis, pengamatan mengenai baik atau tidaknya kelakuan seorang narapidana militer selama di lembaga pemasyarakatan militer didasarkan pada pernah atau tidak narapidana militer tersebut melakukan tindakan yang melanggar peraturan dan mengikuti segala kegiatan pembinaan. Dan narapidana tersebut tidak tercantum namanya dalam buku register F, berdasarkan wawancara tersebut ada kesan yang didapat bahwa para Pembina tidak mempersoalkan apakah para narapidana militer tersebut sungguh-sungguh atau tidak dalam melakukannya, karena jumlah mereka yang tidak seimbang dengan jumlah narapidana yang ada. Dengan kata lain jika ingin melakukan pendekatanpembinaan secara pribadi merupakan hal yang mustahil. 97 Setelah narapidana militer memperoleh remisi maka data-data narapidana akan dimasukkan ke dalam buku register remisi. Suatu buku yang khusus dibuat untuk mencatat data-data narapidana militer yang memperoleh remisi, sehingga jika terdapat kesalahan menghitung dapat diadakan perbaikan begitu juga untuk narapidana militer yang tidak memperoleh remisi pada masa tertentu, maka dengan 97 Ibid, adanya buku register remisi dapat diketahui kapan terakhir kali narapidana militer tersebut menerima remisi dan besarnya remisi yang diterima, sehingga narapidana tidak dirugikan. Dalam hal ini penulis mendapatkan data tentang pemberian remisi kepada narapidana militer di Lembaga Pemasyarakatan Militer Masmil Kota Medan mulai dari 2012 sampai dengan 2015 berjalan Lampiran 1. Peranan dari remisi dalam segi pembinaan sebenarnya sangat besar dalam proses pelaksanaan pembinaan di suatu Lembaga Pemasyarakatan. Remisi sebagai salah satu motivator dalam pertobatan narapidana, remisi juga sebagai unsur pendukung dalam mendapatkan Pembebasan Bersyarat PB dan Cuti Menjelang Bebas CMB. Dalam pelaksanaan Pembebasan Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas remisi digunakan sebagai salah satu unsur pendukung dalam pemberian Pembebasan Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas, hal ini dilihat berdasarkan dengan adanya pemberian remisi berarti narapidana militer yang bersangkutan telah memenuhi unsur berkelakuan baik selama pembinaan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Militer. Sarana dan Prasarana yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan Militer memberikan kontribusi besar dalam mendukung pembinaan narapidana militer, dengan berjalannya pembinaan yang baik maka proses pemberian remisi juga dapat dilaksanakan dengan baik. Para Narapidana Militer wajib mengikuti dan mematuhi undang-undang serta peraturan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Militer yang telah ditetapkan. Narapidana militer yang tidak dapat mematuhinya maka narapidana militer tidak dapat memiliki hak-haknya salah satunya yaitu Remisi. 98 98 Ibid,

B. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemberian Remisi Di Lembaga