disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel terikat dengan
residualnya. Menurut Ghozali 2011: 139, deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot dengan dasar analisis: 1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2.
Jika tidak ada pola yang jelas, sperti titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.7.3 Uji Hipotesis
3.7.3.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam menerangkan
variasi variabel tak bebas Supranto, 2005:158. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Semakin kecil nilai R
2
berarti semakin terbatas kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai R
2
yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3.7.3.2 Uji F Uji Simultan
Uji F-test dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi berganda memiliki pengaruh
secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Adapun mengenai hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Jika nilai F-hitung F-tabel maka variabel X secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. 2.
Jika nilai F-hitung F-tabel maka variabel X secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.
3.7.3.3 Uji t Uji Secara Parsial
Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun
mengenai hipotesis-hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Jika prob. 0.05 atau t hitung t tabel maka variabel X secara individu
Parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. 2.
Jika prob. 0.05 atau t hitung t tabel maka variabel X secara individu Parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan
nilai standar deviasi, dari variabel Manajemen Laba Y, Komisaris Independen X1, Komite Audit X2, dan Kepemilikan Institusional X3. Berdasarkan
analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Manajemen Laba Y, Komisaris Independen X1,
Komite Audit X2, dan Kepemilikan Institusional X3 Descriptive Statistics
N Minimu
m Maximu
m Mean
Std. Deviation
Manajemen Laba 48 -.281313 .201374 -.00229486 .090158466
Komisaris Independen
48 .2500000 .5000000 .37672709 2
.065109342 2
Komite Audit 48 .5000000 .7500000 .65972222
2 .053905763
8 Kepemilikan
Institusional 48 .0124000 .9337000 .51925208
3 .285971825
7 Valid N listwise
48
Sumber: hasil olahan software SPSS 17
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui jumlah unit analisis N dalam penelitian ini adalah sebanyak 48 unit analisis yang terdiri 12 perusahaan
otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan empat tahun penelitian,