2.1.2 Manajemen Laba
2.1.2.1 Definisi Manajemen Laba
Manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan
dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Scott 1997 mendefinisikan manajemen laba sebagai berikut:
“Given that managers can choose accounting policies from a set for example, GAAP, it is natural to expect that they will choose policies so as to maximize
their own utility andor the market value of the firm”. Sedangkan menurut Schipper 2011: 75 manajemen laba adalah “suatu intervensi yang disengaja pada
proses pelaporan eksternal dengan maksud untuk mendapatkan beberapa keuntungan pribadi”. Dari definisi tersebut mengartikan bahwa manajemen laba
merupakan perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitas mereka. Manajer melakukan manajemen laba dengan memilih metode atau kebijakan
akuntansi terlebih dahulu untuk menaikkan laba atau menurunkan laba. Manajer dapat menaikkan laba dengan menggeser laba periode-periode yang akan datang
ke periode kini dan manajer dapat menurunkan laba dengan menggeser laba periode kini ke periode-periode berikutnya.
Permasalahan manajemen laba merupakan masalah keagenan yang seringkali dipicu oleh adanya pemisahan peran atau perbedaan kepentingan antara
pemilik pemegang saham dengan pengelola manajemen perusahaan. Healy dan Wahlen 1998 mendefinisikan manajemen laba sebagai: “when managers use
judgement in financial reporting and in structuring transactions to alter financial
reports to either mislead some stakeholder about the underlying economic performance of the company, or to influence contractual outcomes that depend on
reported accounting numbers”. Yang dapat diartikan bahwa manajemen laba terjadi ketika manajer
menggunakan pertimbangan dalam pelaporan keuangan dan transaksi penataan untuk mengubah laporan keuangan baik menyesatkan beberapa stakeholder
tentang kinerja ekonomi yang mendasari perusahaan, atau untuk mempengaruhi hasil kontrak yang tergantung pada laporan angka akuntansi. Sugiri dikutip dalam
widyaningdyah 2001 membagi definisi earnings management menjadi dua, yaitu:
a. Definisi sempit
Earnings management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Earnings management dalam artian sempit ini
didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings.
b. Definisi luas
Earnings management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer
bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan penurunan profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen laba merupakan tindakan yang dilakukan oleh manajemen yang
mempengaruhi dalam pelaporan keuangan untuk memanipulasi laba yang diperoleh selama periode berjalan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
2.1.2.2 Motivasi Manajemen Laba