Sejarah Peristiwa Palestina-Israel Penutup. Berupa Kesimpulan dan Saran

43 menyebabkannya menjadi perhatian utama masyarakat internasional. Sebagai contoh, konflik antara keduanya menjadi agenda pertama dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, ketika PBB baru terbentuk dan sampai saat ini belum terselesaikan meski ratusan resolusi telah dikeluarkan. Kedua entitas politik ini telah “bertarung” di kawasan Timur Tengah semenjak berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Dalam beberapa waktu belakangan, telah terjadi serangkaian peristiwa penting yang menandai proses perdamaian antara kedua entitas ini. 32 Oleh karena itu, akan dibahas sekilas sejarah awal penyebab terjadinya konflik Palestina. Sejarah mencatat pada 2000-1500 SM, Nabi Ibrahim memiliki dua orang Istri yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah, dimana Siti Hajar memiliki anak Nabi Ismail dan siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishaq yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya‟qub. Yang mana keturunan Nabi Ya‟qub kemudian disebut sebagai Bani Israel, berjumlah sebanyak 12 orang dan salah satunya bernama Nabi Yusuf. Nabi Yusuf kemudian dibuang oleh saudara-saudaranya, hingga pada akhirnya Nabi Yusuf masuk ke Tanah Mesir dan kemudian menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Na bi ya‟qub dibawa masuk ke Mesir, hingga di sanalah berkembang populasi anak keturunan Israel. Akan tetapi pemerintah Fir‟aun menurunkan status Bangsa Israel menjadi budak, karena banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dan menguasai perekonomian dan hal ini dianggap masalah bagi penguasa Mesir. Hingga pada akhirnya Nabi Musa memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara ke Gunung Sinai menuju Tanah Yang Dijanjikan. Nabi Musa pun memerintahkan 32 http:pirhot-nababan.blogspot.com200804sejarah-konflik-palestina-israel.html , diakses pada 7 Sepetember 2011. 44 kepada Bani Israel untuk memasuki Tanah Filistin Palestina, akan tetapi mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungg uhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” -QS 5:24- Sepeninggal Nabi Musa, Bani Israel berhasil dibawa masuk ke Filistin oleh Nabi Daud setelah mengalahkan Goliath dan berhasil menjadi raja menggantikan raja Thalut. Wilayah kekuasaannya membentang dari sungai Nil hingga sungai Efrat Iraq. Setelah itu, kepemimpinan diteruskan oleh Nabi Sulaiman as dengan melakukan kuil di Yerusalem. Akan tetapi sepeninggal Sulaiman, Bani Israel mengalami perang saudara yang menyebabkan terbaginya kerajaan menjadi dua yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem. Akan tetapi pada 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan bangsa Assyiria, dan pada 586 SM Kerajaan Yehuda ditaklukkan bangsa Babylon dibawah Nebukhadnezzar. Setelah terjadinya perang Salib, pada tahun 1187 yakni ketika Sholahuddin Al-Ayyubi mengalahkan tentara Salib di Hittin, Utara Palestina dan mengambil alih Yerusalem. Hingga pada akhirnya Palestina digabungkan ke dalam Imperium Turki Utsmani dengan ibukotanya di Istambul. Hingga pada tahun 1896, Theodore Herzl, seorang Yahudi Austria-Hungaria mendirikan Der Judenstaat yang mendorong pendirian sebuah Negara Yahudi di Palestina atau tempat lain. Asosiasi Kolonisasi Yahudi yang didirikan pada 1891 di London oleh Baron 45 Maurice de Hirsch asal Jerman, mempelopori bantuan bagi pemukiman- pemukiman Zionis di Palestina. 33 Pada Tahun 1897 kongres pertama Kaum Zionis di Swiss melahirkan Program Basle, yang menyerukan pendirian “Tanah Air bagi Yahudi di Palestina.” Kongres itu juga mendirikan World Zionist Organization WZO yang bekerja demi merealisasi tujuan tersebut. April 1939 hingga Desember 1945 berlangsung imigrasi massal yang mencapai lebih dari 60.000 Zionis, hal ini meningkatkan populasi Yahudi di Palestina hingga 31 persen dari total populasi dan juga kepemilikan tanah yang meningkat hingga 6 persen dari total wilayah Palestina. Dari sinilah dimulai pembersihan masyarakat Palestina, pada tanggal 6 hingga 15 April 1948 dalam operasi pertama Plan Dalet, Haganah berhasil merampas desa-desa di sepanjang Tel Aviv hingga Yerusalem Barat dari tangan orang-orang Palestina. 34 1 Mei Milisi Zionis menduduki dan membantai lebih dari 70 warga sipil Palestina di „Ayn Al-Zaitun Safad, dan menyebabkan 175 ribu hingga 200 ribu penduduk asli Palestina mengungsi. Operasi penyerangan dilanjutkan ke bagian selatan dan barat Ramlah. Pada 14 Mei 1948 pukul 16.00, sekelompok Yahudi memproklamasikan berdirinya Negara Israel di Tel Aviv. Mereka telah berhasil melaksanakan amanat pemimpin pendiri gerakan Zionis The Founding Father of Zionism yaitu Theodore Herlz sejak tahun 1896. Kaum Yahudi memilih Palestina sebagai tempat bermukim karena merasa ada keterikatan sejarah. 35 33 Majalah Suara Palestina terbitan tahun 2008. Hal. 24-25 34 Ibid, hal. 36 35 Haris Priyatna. Kebiadaban Zionisme Israel; Kesaksian Orang-Orang Yahudi. Bandung; PT Mizan Pustaka. 2009. Hal. 21-22 46

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden

Untuk mengidentifikasi responden, penulis akan menguraikan data identitas responden yang diajukan ke dalam pertanyaan yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan, usia, mengetahui lembaga Voice of Palestine, serta yang pernah mengikuti kegiatan Voice of Palestine. Yang mana jenis kelamin di bagi menjadi dua bagian yakni perempuan dan laki-laki. Data selengkapnya mengenai responden dilihat dari jenis kelamin dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Tabel 1 Jenis Kelamin Dari data di atas reponden dengan jenis kelamin perempuan sebesar 56, sedangkan laki-laki sebesar 44. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang paling banyak berjenis kelamin perempuan, hal ini terjadi karena jamaah majelis ta‟lim Mawwar Alhusnayain yang hadir lebih banyak dari kalangan perempuan. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase Perempuan 14 56 Laki-laki 11 44 Total 25 100 47 Sedangkan mengenai latar pendidikan responden, peneliti bertujuan untuk mengetahui bekal responden yang memperhatikan masalah sosial yang menjadi pembicaraan dunia masa kini.

2. Pendidikan

Tabel 2 Status pendidikan Menurut tabel di atas, pendidikan responden yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama sebanyak 8, Sekolah Menengah Atas 28, dan paling banyak responden yang juga mahasiswa yakni sebesar 64. Mayoritas dari responden ini berstatus pendidikan sebagai mahasiswa, yang mana mahasiswa akan lebih sering berkutat dengan ruang diskusi membahas masalah sosial yang terjadi di dunia. Sehingga dapat disimpulkan jika permasalahan Palestina bukanlah hal yang baru bagi mereka. Pendidikan Jumlah Prosentase SMP 2 8 SMA 7 28 MAHASISWA 16 64 Total 25 100