Pengertian Film Dokumenter Penutup. Berupa Kesimpulan dan Saran
21 merepresentasikan kenyataan. Artinya film dokumenter, menampilkan kembali
fakta yang ada dalam kehidupan.
17
Adapun menurut Robert Flaherty, film dokumenter merupakan sebagai karya ciptaan mengenai kenyataan creative treatment of actuality. Dimana film
dokumenter merupakan hasil interpretasi pribadi pembuatnya mengenai kenyataan tersebut.
18
Selain itu, terdapat definisi menurut beberapa ahli, yaitu diantaranya:
1. Paul Rotha
Definisi dokumenter bukan merujuk pada subjek atau sebuah gaya, namun dokumenter adalah sebuah pendekatan. Pendekatan dalam
dokumenter dalam film berbeda dari film cerita. Bukan karena tidak dipedulikannya
aspek kriyakerajinan
craftsmanship dalam
pembuatannya. Tetapi dengan sengaja justru memperlihatkan bagaimana kriya tersebut digunakan.
2. Paul Wells
Teks Non-Fiksi yang menggunakan footage –footage yang aktual,
di mana termasuk di dalamnya perekaman langsung dari peristiwa yang akan disajikan dan materi-materi riset yang berhubungan dengan peristiwa
itu, misalnya hasil wawancara, statistik, dan lain sebagainya. Teks-teks seperti ini biasanya disuguhkan dari sudut pandang tertentu dan
memusatkan perhatiannya pada sebuah isu-isu sosial tertentu yang sangat memungkinkan untuk dapat menarik perhatian penontonnya.
17
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. Diakses pada 30 Desember 2010 dari
http:id.wikipedia.orgwikiFilm_dokumenter .
18
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala Erdijaya, Komunikasi Massa; Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, hal. 140.
22 3.
Steve Blandford, Barry Keith Grant dan Jim Hillier Pembuatan film yang subyeknya adalah masyarakat, peristiwa atau
suatu situasi yang benar-benar terjadi di dunia realita dan di luar dunia sinema.
4. Frank Beaver
Sebuah film non-fiksi. Film Dokumenter biasanya di-shoot di sebuah lokasi nyata, tidak menggunakan actor dan temanya terfokus pada
subyek –subyek seperti sejarah, ilmu pengetahuan, social atau lingkungan.
Tujuan dasarnya adalah untuk memberi pencerahan, member informasi, pendidikan, melakukan persuasi dan memberikan wawasan tentang dunia
yang kita tinggali. 5.
Louis Giannetti Tidak seperti kebanyakan film-film fiksi, dokumenter berurusan
dengan fakta-fakta, seperti manusia, tempat dan peristiwa serta tidak dibuat.
Para pembuat
film dokumenter
percaya mereka
„menciptakan‟ dunia di dalam filmnya seperti apa adanya. 6.
Timothy Corrigan Sebuah film non-fiksi tentang masyarakat dan peristiwanya,
seringkali mengabaikan struktur naratif yang tradisional. 7.
Michael Rabinger Dokumenter harusnya dibuat dengan hati dan bukan hanya dengan
pikiran kita saja. Film dokumenter ada untuk mengubah cara kita merasakan sesuatu.
8. Ralph S. Singleton and James A. Conrad
23 Film dari sebuah peristiwa yang aktual. Peristiwa-peristiwa tersebut
didokumentasikan dengan menggunakan orang-orang biasa dan bukan aktor.
9. Edmund F. Penney
Suatu jenis film yang melakukan interpretasi terhadap subyek dan latar belakang yang nyata. Terkadang istilah ini digunakan secara luas
untuk memperlihatkan aspek realistiknya dibandingkan pada film-film cerita konvensional. Namun istilah ini juga telah menjadi sempit karena
seringkali hanya menyajikan rangkaian gambar dengan narasi dan soundtrack dari kehidupan nyata.
10. James Monaco
Istilah dengan makna yang sangat luas, secara mendasar digunakan untuk merujuk pada film atau program televisi yang tidak seluruhnya fiktif
saat menyajikan alam. 11.
Ira Konigsberg Sebuah film yang berkaitan langsung dengan suatu fakta dan non-
fiksi yang berusaha untuk menyampaikan kenyataan dan bukan sebuah kenyataan yang direkayasa. Film-film seperti ini peduli terhadap perilaku
masyarakat, suatu tempat atau suatu aktivitas. 12.
Gerald Mast dan Bruce F. Kawin Sebuah film non-fiksi yang menata unsur-unsur faktual dan
menyajikannya, dengan tujuan tertentu. 13.
David Bordwell dan Kristin Thompson
24 Justru yang menarik adalah apa yang dikatakan oleh David Bordwell
dan Kristin Thompson dalam Film Art: An Introduction, Edisi Ke- 5. Menurutnya bahwa inti dari film dokumenter adalah untuk menyajikan
informasi yang faktual tentang dunia di luar film itu sendiri. Bedanya dengan fiksi adalah dalam pembuatannya tidak ada rekayasa baik dari
tokohnya manusia, ruang tempat, waktu dan juga peristiwanya. 14.
Misbach Yusabiran Misbach Yusabiran melalui seorang penulis skenario, Armantono
pernah mengatakan bahwa dokumenter adalah suatu dokumentasi yang diolah secara kreatif dan bertujuan untuk mempengaruhi mem-persuasi
penontonnya. Dengan definisi ini, film dokumenter seringkali menjadi sangat dekat dengan film-film yang bernuansa propaganda.
19
Sementara menurut Undang-Undang no. 8 tahun 1992 pasal 1 ayat 1, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan film dokumenter adalah film
dokumenter yang tidak termasuk untuk diserahkan atau disimpan di arsip Nasional berdasarkan Undang-Undang Kearsipan, dalam arti informasinya tidak
berkaitan dengan penyelanggaraan pemerintah dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam bukunya, Oemar Hamalik menjelaskan bahwa film dokumenter bermaksud memberikan gambaran yang sebenarnya tentang suatu cerita. Film ini
bukan merupakan pengulangan suatu kejadian atau dibuat seperti halnya film-film
19
Dari Definisi Film Dokumenter oleh Kusen Dony Herm. Diakses pada 30 Desember 2010 dari
http:filmpelajar.comtutorialdefinisi-film-dokumenter
.
25 yang diproduksi, tetapi menggunakan masyarakat nyata dan dalam situasi yang
nyata pula.
20
Dokumenter sering diangg ap sebagai rekaman „aktualitas‟, potongan
rekaman sewaktu kejadian sebenarnya berlangsung, saat orang yang terlibat di dalamnya berbicara, kehidupan nyata seperti apa adanya, spontan dan tanpa media
perantara. Walaupun kadang menjadi materi dalam pembuatan dokumenter, faktor ini
jarang menjadi bagian dari keseluruhan film dokumenter itu sendiri. Karena materi-materi tersebut harus diatur, diolah kembali, dan diatur strukturnya.
Terkadang bahkan dalam pengambilan gambar sebelumnya, berbagai pilihan harus diambil oleh para pembuat film dokumenter untuk menentukan sudut
pandang, ukuran shot type of shot, pencahayaan dan lain-lain agar dapat mencapai hasil akhir yang diinginkan.
21
Sedangkan menurut penulis, film dokumenter adalah film yang menampilkan suatu kejadian atau peristiwa tanpa adanya campur tangan yang
dominan dari pembuatnya atau tanpa berdasarkan aturan main pembuat film. Perkembangan dokumenter dan genre-nya saat ini sudah sangat pesat dan
beragam. Akan tetapi ada beberapa unsur yang tetap dan penggunaannya, yakni unsur visual dan verbal yang biasa digunakan dalam dokumenter.
a. Unsur Visual 1. Observasionalisme Reaktif
Pembuatan film dokumenter dengan bahan yang sebisa mungkin diambil langsung dari subyek yang difilmkan. Hal ini
20
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994, hal. 92.
21
http:www.scribd.comdoc9810056Apa-Itu-Dokumenter , diakses pada tanggal 20 juni
2011.
26 berhubungan
dengan ketepatan
observasi oleh
operator kamerasutradara.
2. Observasionalisme Proaktif Pembuatan film dokumenter dengan memilih materi film
secara khusus sehubungan dengan observasi terdahulu oleh operator kamerasutradara.
3. Mode Ilustratif Pendekatan
terhadap dokumenter
yang berusaha
menggambarkan secara langsung tentang apa yang dikatakan oleh naratorvoice over.
4. Mode Asosiatif Pendekatan dalam dunia dokumenter yang berusaha
menggunakan potongan-potongan gambar dengan berbagai cara. Dengan demikian, diharapkan arti metafora dan simbolis yang ada
pada informasi harafiah dalam film, dapat terwakili.
22
b. Unsur Verbal 1. Overheard Exchange
Rekaman pembicaraan antaradua sumber atau lebih yang terkesan direkam secara tidak sengaja dan secara langsung.
2. Kesaksian Rekaman
observasi, opini
atau informasi,
yang diungkapkan secara jujur oleh saksi mata, pakar dan sumber lain
22
Dari Apa Itu Dokumenter. Diakses pada tanggal 20 Juni 2011 dari http:www.scribd.comdoc9810056Apa-Itu-Dokumenter
.
27 yang berhubungan dengan subyek dokumenter. Hal ini merupakan
tujuan utama dari wawancara. 3. Eksposisi
Penggunaan voice over atau orang yang langsung berhadapan dengan kamera, secara khusus mengarahkan penonton
yang menerima informasi dan argumen.
23
23
Ibid.
28
BAB III GAMBARAN UMUM