Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan
pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari hari ke hari.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002:16.2 “Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa
manfaat”. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan manfaat dapat dibagi dalam
dua kategori, yaitu :
1. Penyusutan Fisik
Penyusutan yang disebabkan karena keusangan suatu aktiva tetap, dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Keusangan dikarenakan pemakaian yang sudah
terlalu lama dan keausan karena gerakan elemen – elemen.
2. Penyusutan Fungsional
• Ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi
• Perubahan permintaan terhadap barangjasa yang dihasilkan
• Kemajuan teknologi yang menyebabkan suatu aktiva tidak ekonomis
lagi untuk dipergunakan. Selanjutnya dalam nenetukan jumlah beban penyusutan, terdapat istilah-
istilah yang harus dipahami yaitu:
a. Biaya awal Aktiva Tetap Cost, yaitu biaya dari suatu aktiva termasuk
semua pengeluaran yang berhubungan dengan perolehannya dan
Universitas Sumatera Utara
biaya persiapan untuk penggunaan sampai dengan Aktiva Tetap tersebut siap untuk digunakan.
b. Nilai sisa residual value, yaitu nilai buku akhir Aktiva Tetap ketika
Aktiva Tetap tersebut ditarik dari pemakaian dinonaktifkan.
c. Masa manfaat Use Full Life, yaitu berapa lama Aktiva Tetap
tersebut dapat diambil manfaatnya dalam kegiatan operasional perusahaan.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah beban penyusutan, antara lain:
1. Metode Garis Lurus
Metode ini menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang
sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Metode garis ini mengalokasikan harga pokok menjadi biaya dalam jumlah
yang sama setiap periode. Cara menghitung besarnya penyusutan untuk tiap periode adalah :
n Ns
Hp D
− =
Keterangan : D = Besarnya depresiasi untuk suatu periode
Hp = Harga Perolehan Ns = Nilai Sisa
n = Taksiran Umur Manfaat
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Sebuah mesin dibeli dengan harga Rp 360.000 taksiran nilai sebesar Rp
60.000 dan umur penggunaannya ditaksir selama 5 tahun. Beban penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut :
n Ns
Hp D
− =
5 000
. 60
000 .
360 Rp
Rp D
− =
pertahun Rp
D 000
. 60
=
2. Metode Saldo Menurun Berganda
Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan periodik yang semakin menurun sepanjang umur estimasi aktiva itu. Cara menghitung beban
penyusutan yaitu dengan menggunakan persentase penyusutan yang tetap, dihitung dari nilai buku harga perolehan-akumulasi penyusutan.
Contoh : Sebuah aktiva tetap yaitu peralatan kantor dimiliki dengan harga perolehan
Rp 15.000.000 , nilai residu Rp 1.500.000 , umur ekonomis 5 tahun. Maka penyusutannya = Rp 15.000.000 – Rp 1.500.000
5 =
Rp. 2.700.000 Tarif penyusutan saldo menurun :
20 5
100 =
Tarif ganda = 20 x 2 = 40
Universitas Sumatera Utara
Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Ganda
Tahun Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
I II
III IV
V 40 x 15.000.000 = 6.000000
40 x 9.000.000 = 3.600.000 40 x 5.400.000 = 2.160.000
40 x 3.240.000 = 1.296.000 40 x 1.944.000 = 6.000000
6.000.000 9.600.000
11.760.000 13.056.000
13.833.000 9.000.000
5.400.000 3.240.000
1.944.000 1.166.400
3. Metode Satuan Unit Produksi