51 pada hari kiamat. Dan langit digulung dengan tangan karena-Nya.
Maha Suci Tuhan dengan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.”
Israiliyyat itu menjelaskan bahwa seorang ulama Yahudi datang menemui Nabi dan mengatakan bahwa langit diciptakan di atas
jari.
96
b. Israiliyyat yang berhubungan dengan hukum, contoh: Israiliyyat berasal dari Abdullah bin Umar yang berbicara tentang hukum rajam
dalam Taurat.
97
c. Israiliyyat yang berhubungan dengan kisah-kisah.
D. Hukum Meriwayatkan Kisah-Kisah Israiliyyat
Sebagaimana telah dituturkan sebeumnya, pendapat para ulama terhadap periwayatan Israiliyyat secara garis besar dapat dikategorikan dalam
dua bagian: melarang dan membolehkan. Di bawah ini akan diuraikan argumentasi-argumentasi yang mereka kemukakan. Ulama-ulama yang
melarang untuk meriwayatkannya didasari pada keterangan Nabi sebagai berikut:
1. Hadis riwayat Imam Bukhârî dari Abû Hurairah:
: .
“Ahli Kitab membacakan kitab Taurat dengan mempergunakan bahasa Ibrani dan menafsirkannya dengan bahasa Arab untuk konsumsi
96
Ibnu Katsîr, Tafsîr Al-Qurân Al-Azîm, Juz IV, h. 62
97
Ibnu Katsîr, Tafsîr Al-Qurân Al-Azîm, Jilid I, h.382
52 orang Arab. Mendengar hal itu, Nabi bersabda, “Janganlah kalian
membenarkan Ahli Kitab dan jangan pula mendustakannya, tetapi katakanlah Kami beriman kepada Allah dan apa-apa yang telah diturunkan
kepada kami.”
98
2. Hadis riwayat Imam Ahmad, Ibnu Abî Syihab, dan Bazzar dari Jabîr Ibnu Abdillah:
:
.
“Sesungguhnya Umar bin Al-Khatt ab datang kepada Nabi dengan
membawa surat yang ditulis Ahli Kitab, lalu membacakannya. Kemudian Nabi marah dan bersabda, “Apakah engkau bimbang dan ragu tentang
surat ini? Demi Allah, aku telah mendatangkan surat itu dalam keadaan putih bersih. Janganlah kamu bertanya kepada mereka tentang sesuatu, lalu
mereka menceritakannya kepada kamu sekalian dengan sebenar-benarnya, tetapi kamu sekalian mendustakannya; atau mereka menceritakan berita
bohong, tetapi kamu sekalian membenarkannya. Demi Zat yang kekuasaan-Nya berada di tanganku, seandainya nabi Musa masih hidup,
tidaklah ia memberikan kebebasan, kecuali menyuruh mangikuti jejakku.”
99
4. Riwayat Imam Bukhârî dari Abdullah bin Abbas:
. :
.
98
Imam Bukhâri, Sahih Al-Bukharî, Jilid IV, Beirut: Dâr Al-Fikr, h.270.
99
Ahmad bin Hambal, Musnad, Jilid IV, Beirut: Al-Maktabah Al-‘Ilm Wasar Sadir, h. 1987
53 “Wahai kaum muslimin Bagaimana kamu sekalian brtanya
kepada Ahli kitab padahal kitab kamu sekalian yang diturunkan nabi Muhammad telah menceritakan berbagai macam berita yang bersumber
dari Allah dan tidak pernah berubah. Allah telah menceritakan kepada kamu sekalian bahwa Ahli Kitab telah mengganti apa-apa yang telah
ditetapkan Allah. Akan tetapi, mereka menyatakan bahwa apa yang telah diubahnya itu berasal dari Allah gar dapat ditukar dengan harga yang
sangat rendah. Apakah wahyu yang datang kepada kalian tidak melarang bertanya kepada mereka? Demi Allah, aku tidak melihat seorang pun dari
mereka bertanya kepada kamu tentang kitab yang diturunkan kepada kalian.”
100
Sedangkan para ulama yang memperbolehkan periwayatan Israiliyyat juga mendasarkannya pada keterangan-keterangan berikut ini:
Riwayat Imam Bukhârî dari Abdullah bin Amr bin Ash:
.
“Sampaikanlah olehmu apa yang kalian dapatkan dariku, walaupun satu ayat. Ceritakanlah tentang Bani Israil dan tidak ada dosa di dalamnya.
Siapa berbohong padaku, maka bersiaplah untuk mengambil tempat di dalam neraka.”
101
Keterangan-keterangan di atas sebenarnya tidak saling bertentangan bila ditempatkan pada konteksnya masing-masing. Larangan nabi untuk
meriwayatkan Israiliyyat yang tidak sejalan dengan Islam.
102
Adapun kebolehan untuk meriwatkannya yang dipahami oleh kelompok kedua
berkaitan dengan Israiliyyat yang sejalan dengan Islam. Dengan demikian, hukum meriwayatkan Israiliyyat sangat bergantung
pada jenisnya. Bila yang dimaksud adalah Israiliyyat yang sejalan dengan
100
Imam Bukhârî, Sahih Al-Bukhârî, Jilid III, Beirut: Dâr Al-Fikr, h. 181.
101
Imam Bukhârî, Sahih Al-Bukhârî, Jilid III, Beirut: Dâr Al-Fikr, h. 181.
102
Rasyid Ridho, Tafsîr Al-Manâr, Beirut: Dâr Al-Ma’rifah, Jilid IV, h.33-38.
54 Islam, periwayatannya jelas tidak dilarang. Bila yang dimaksud adalah
Israiliyyat yang tidak sejalan dengan Islam, periwayatannya jelas dilarang. Bila yang dimaksud adalah yang belum diketahui kualitasnya, sikap yang
harus diambil adalah tidak membenarkan dan dan tidak pula mendustakannya sebelum ada dalil yang memperlihatkan kebenaran dan kedustaannya.
E. Perawi Riwayat Israiliyyat