10
C. Ruang Lingkup Masalah
Para ulama pada umumnya mengklasifikasikan Israiliyyat dalam tiga bagian, yaitu:
1. Israiliyyat yang sejalan dengan Islam 2. Israiliyyat yang tidak sejalan dengan Islam
3. Israiliyyat yang tidak masuk bagian pertama dan kedua Pengklasifikasian itu dirumuskan dengan mengacu pada keterangan-
keterangan Nabi. Nabi sendiri tidak langsung membuat klasifikasi tersebut, melainkan pemahaman para ulama terhadap keterangan-keterangan Nabi
tersebut yang memunculkan klasifikasi itu. Umpamanya, ada keterangan Nabi yang membolehkan dan melarang meriwayatkan Israiliyyat, kemudian para
ulama mengklasifikasikan Israiliyyat pada yang sejalan dengan Islam dan yang tidak sejalan dengannya. Namun, ada pula keterangan Nabi yang
menyuruh umatnya untuk tidak membenarkan dan tidak pula mendustakan Ahli Kitab, kemudian para ulama pun membuat klasifikasi Israiliyyat yang
tidak masuk bagian pertama dan kedua. Berkaitan dengan itu, penulisan skripsi ini memusatkan perhatian
kepada: 1. Keberadaan riwayat Israiliyyat yang tidak sejalan dengan Islam.
dalam tafsir Jâmi’ al-Bayân fî Tafsîr al-Qurân karya Ibnu Jarîr al- Thabârî dan Tafsîr al-Qurân al-Azim karya Ibnu Katsîr .
Diantaranya: Kisah Bani Israel Tersesat Selama Empat Puluh Tahun, Kisah Harut Marut, dan Dzulqarnain.
11 2. Keberadaan riwayat Israiliyyat yang tidak termasuk keduanya
tidak sejalan dan sejalan dengan Islam dalam tafsir Jâmi’ al- Bayân fî Tafsîr al-Qurân karya Ibnu Jarîr ath-Thabârî dan Tafsîr
al-Qurân al-Azim karya Ibnu Katsîr. Yaitu, Kisah Sapi Betina Bani Israel
Kesemuanya itu berdasarkan apakah keberadaan riwayat Israiliyyat dikomentari atau tidak. Dengan kata lain, apakah ath-Thabârî dan Ibnu Katsîr
bersikap kritis atau tidak terhadap riwayat Israiliyyat dalam kitabnya masing- masing.
D. Kajian Pustaka
Diakui, bahwa kajian mengenai Israiliyyat bukanlah penelitian yang baru. Sudah ada beberapa penelitian yang membahasnya. Diantaranya, dalam
bentuk buku, salah satunya adalah, Israiliyyat Dalam Tafsir Hadis karangan Muhammad Husaini Zahabi. Dalam bentuk skripsi, adalah, “Israiliyyat Dalam
Kitab Tafsir Jâmi’ al-Bayân fî al-Tafsîr Karya ath-Thabârî” oleh Ali Akbar dan “Studi Analitis Pandangan Israiliyyat Rasyid Ridho Dalam Tafsir al-
Manar” oleh Ahmad Zaki Mubarok. Disini, penulisa berusaha menggabungkan antara dua penafsir yang
mengemukakan tentang Israiliyyat dalam tafsirnya. Yang lebih membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah membandingkan antara
ath-Thabari dalam tafsir Jami al-Bayaan dengan Ibnu Katsir dalam tafsir al- Quran al-Azhim dalam mengemukakan Israiliyyat, sehingga diharapkan
12 peneliti ini dapat memberi solusi yang baik terhadap beberapa pembahasan
serupa.
E. Metodologi Penelitian