buku, melainkan juga jurnal-jurnal ilmiah yang membahas perdebatan mutakhir mengenai tema yang sedang penulis kerjakan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran umum mengenai pemikiran Isaiah Berlin, khususnya konsep liberalisme, pluralisme serta
objek kritikannya terhadap universalisme Pencerahan. Di samping itu, penulis juga ingin memperkenalkan lebih jauh pemikiran Isaiah Berlin ke publik intelektual
Indonesia. Penulis menyadari bahwa pemikir seperti Isaiah Berlin belum terlalu terkenal di Indonesia, dilihat dari minimnya pemikiran Berlin yang menjadi objek kajian
intelektual Indonesia. Melalui tulisan ini, penulis juga ingin mengajak berbagai kalangan untuk mengkaji liberalisme dan pluralisme yang kerapkali diperdebatkan secara tidak
proporsional dan keluar dari konteks pemikiran itu sendiri.
E. Metode Penelitian
Sebagaimana lazimnya sebuah kajian filsafat, apalagi itu menyangkut percikan pemikiran dari salah satu tokoh, kajian ini murni menggunakan penelitian
kualitatif dengan metode studi pustaka. Studi pustaka yang dimaksud meliputi pengumpulan informasi, baik dari buku, majalah, koran, jurnal, makalah-makalah,
maupun informasi-informasi yang sifatnya personal dengan narasumber ternama. Pengumpulan bahan-bahan pustaka itu meliputi pustaka primer dan sekunder. Penulis
tidak menutup kemungkinan memperoleh informasi dari manapun, termasuk bahan- bahan diskusi di berbagai forum, sebab buku-buku mengenai Isaiah Berlin yang
beredar di Tanah Air demikian minim sehingga butuh usaha ekstra untuk mengumpulkan segala informasi tersebut.
Bahan-bahan yang terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan metode analisa deskriptif analitis. Deskriptif analitis digunakan sebagai instrumen
untuk menggambarkan fokus penelitian sambil mengajukan posisi kritis peneliti. Penulis tidak berpretensi untuk untuk melakukan kajian kausalitas, yakni mencari
secara lebih jauh kenapa pemikiran ini muncul, melainkan sekedar memaparkan bagaimana pemikiran ini apa adanya. Di samping itu, penulis juga tidak mau terjebak
dalam belenggu pesona pemikiran Isaiah Berlin, tetapi lebih jauh mengambil posisi kritis.
F. Sistematika Penulisan