Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada 3 variabel independen yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja manajerial SKPD yaitu ketepatan skedul
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, dan partisipasi penyusunan anggaran. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, alat pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode sensus responden dengan memberikan lembaran kuesioner secara langsung, instrumen dalam kuesioner berisi berbagai
pertanyaanpernyataan yang berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti.
4.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun dengan jumlah 35 SKPD, tiap-tiap SKPD akan
disebarkan sebanyak 3 eksemplar kuesioner yaitu kepada Kepala Satuan Kerja, Kepala BagianSeksiSub Bagian Perencanaan dan Kepala BagianSeksiSub Bagian
Evaluasi dan pelaporan, sehingga total populasi yang akan diberikan kuesioner sebanyak 105 populasi. Populasi dalam penelitian ini merupakan sampel yaitu
sebanyak 105 sampel karena dilakukan dengan menggunakan metode sensus.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini
adalah data primer. Indriantoro dan Supomo 1999 menyebutkan data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Syafrial : Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun, 2009
USU Repository © 2008
Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode sensus di Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Untuk mendapatkan data dari responden
digunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang akan diantar sendiri oleh penulis dengan 2 tahap yaitu tahap pertama akan dikirim sebanyak 105 kuesioner dan
ditunggu selama 10 hari, jika pengembalian kuesioner pada tahap pertama tidak mencukupi untuk di uji maka akan dikirim kembali sebanyak 105 kuesioner dan
ditunggu selama 10 hari, sebelum dilakukan pengujian statistik lebih lanjut maka kedua data responden tersebut terlebih dahulu akan dilakukan uji response bias
karena ada perbedaan waktu pengumpulan data.
4.5. Definisi Operasional Variabel
Guna memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi variabel operasional yang akan diteliti
sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian. Kinerja Manajerial SKPD Y yang merupakan variabel terikat adalah hasil dari
proses aktivitas manajerial yang efektif mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, investigasi, evaluasi dan staffing disetiap SKPD.
Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala 9 point yang dikembangkan oleh Mahoney et. al., 1963-1965, skala ini untuk menunjukkan
tingkat kinerja manajerial.
Syafrial : Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun, 2009
USU Repository © 2008
Ketepatan skedul anggaran X
1
, merupakan tingkat kesesuaian waktu penyusunan anggaran yang telah laksanakan dibandingkan dengan kalender penyusunan anggaran
yang telah ditetapkan dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yakni mulai penyusunan ditingkat SKPD sampai dengan penetapan Peraturan Daerah
tentang APBD, pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala 5 point untuk
menunjukkan ketepatan skedul anggaran yaitu memberikan nilai pada setiap jarak waktu yang terjadi dengan ketentuan yang seharusnya, kuesioner ini
merupakan disain sendiri berdasarkan kalender penyusunan anggaran dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.
Kejelasan sasaran anggaran X2, merupakan rencana kerja keuangan yang dituangkan dalam bentuk anggaran disusun secara jelas dan spesifik sehingga dapat
dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab agar dapat mencapai tujuan secara efisien, efektif dan ekonomis. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala 5 point
yang dikembangkan oleh Kenis 1979, skala ini menunjukkan kejelasan sasaran
anggaran Partisipasi penyusunan anggaran X3 merupakan peran aktif aparat pemerintah
daerah dalam hal ini Kepala BagianSeksiSub Bagian dalam penyusunan anggaran serta memahami anggaran yang telah disusun. Untuk mengukur variabel ini
digunakan skala 5 point yang dikembangkan oleh Milani 1975, skala ini
menunjukkan partisipasi aparat dalam penyusunan anggaran.
Syafrial : Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Pengukuran Variabel
Skala Pengukuran
Dependen Variabel
Kinerja Manajerial
SKPD Y
Hasil dari proses kegiatan manajerial yang efektif mulai
dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan,
investigasi, evaluasi dan staffing SKPD
Menggunakan skala 9 point untuk menunjukkan tingkat
kinerja manajerial, dengan pengelompokan skor 1,2,3
untuk Kinerja di bawah rata-rata, skor 4,5,6 untuk
kinerja rata-rata dan skor 7,8,9 untuk kinerja diatas
rata-rata. Interval
Independen Variabel
Ketepatan Skedul
Anggaran X1
Tingkat ketepatan skedul penyusunan anggaran telah
ditetapkan dalam peraturan Menteri Dalam Negeri yakni
mulai penyusunan ditingkat SKPD sampai dengan
penetapan Peraturan Daerah tentang APBD.
Menggunakan skala 5 point untuk
menunjukkan ketepatan skedul anggaran yaitu
memberikan nilai pada setiap jarak waktu yang
terjadi dengan ketentuan yang seharusnya.
Interval
Kejelasan Sasaran
Anggaran X2
Rencana kerja keuangan yang dituangkan dalam
bentuk anggaran disusun secara jelas dan spesifik
sehingga dapat dimengerti oleh orang yang bertanggung
jawab agar dapat mencapai tujuan secara efisien, efektif
dan ekonomis. Menggunakan skala 5
point untuk menunjukkan kejelasan
Sasaran Anggaran yaitu memberikan nilai pada
angka 1 untuk Sangat Tidak Setuju dan sampai
dengan angka 5 untuk Sangat Setuju.
Interval
Syafrial : Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun, 2009
USU Repository © 2008
Partisipasi Penyusunan
Anggaran X3
Peran aktif aparat pemerintah daerah dalam hal
ini Kepala BagianSeksiSub Bagian dalam penyusunan
anggaran serta memahami anggaran yang telah disusun.
Menggunakan skala 5 point untuk
menunjukkan Partisipasi aparat dalam penyusunan
anggaran, dimulai dari angka 1 untuk sangat
sedikit partisipasinya sampai dengan angka 5
untuk menunjukkan sangat banyak
partisipasinya. Interval
Lanjutan Tabel 4.1.
4.6 Instrumen Penelitian