Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan dengan Uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Uji ini hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat pertama first order autokorelasi dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi. Menurut Santoso 2002 pengambilan
keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1
Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2
Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. 3
Angka D-W di atas + berarti ada autokorelasi negatif.
4.6.2. Pengujian Hipotesis
Setelah Uji Asumsi Klasik, penulis menganalisis data dengan metode analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Model bentuk regresi linier berganda Multiple Regression Analysis dengan metode Ordinary Least Square
OLS sebagai berikut :
Y = g+
1
X
1
+
2
X
2
+ i
Keterangan : Y
= Pertumbuhan Ekonomi daerah g = Konstanta
Υ = Koefisien dari belanja modal
55
Φ = Koefisien dari Pendapatan Asli Daerah PAD
XΥ = Belanja
Modal XΦ
= Pendapatan Asli Daerah PAD
i = Error kesalahan pengganguvariabel penggangu
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda karena subvariabel dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian ini bertujuan untuk
menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel independen yaitu belanja modal, PAD secara simultan atau parsial terhadap variabel dependen yaitu pertumbuhan
ekonomi daerah. 4.6.2.1.
Uji signifikan parsial Uji – t Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini
menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen yaitu Belanja modal dan Pendapatan Asli Daerah PAD secara parsial terhadap variabel dependen yaitu
pertumbuhan ekonomi daerah. a. Bentuk pengujiannya adalah :
Ho : b
1 =
0, artinya Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Ha : b
1
≠ 0, artinya Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah secara parsial berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
b. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.05, maka H
o
diterima
56
Jika probabilitas 0.05, maka H
o
ditolak
4.6.2.2. Uji signifikan simultan Uji – F
Uji ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Bentuk pengujiannya :
Ho : b
1
=b
2
= 0, artinya Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah secara simultan tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Ha : b
1
, b
2
≠ 0, artinya Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah secara simultan berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.05, maka H
a
diterima Jika probabilitas 0.05, maka H
a
ditolak 4.6.2.3.
Koefisien determinasi R² Pengujian koefisien determinan R² digunakan untuk mengukur proporsi atau
persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan
satu 0 ≤ R² ≤ 1. Hal ini berarti bila R² = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara
variabel dependen, bila R² semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R² semakin kecil
57
mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
58
59
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Data Penelitian
Sebelum melakukan pembahasan mengenai data secara statistik harus terlebih dahulu memperhatikan data KabupatenKota yang telah ditentukan sebagai sampel.
Adapun KabupatenKota yang terpilih menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 17 tujuh belas sampel. KabupatenKota yang dimaksud terdapat pada Tabel 5.1 :
Tabel 5.1. Daftar Kabupaten Kota Sampel No.
KabupatenKota
1. Mandailing Natal
2. Tapanuli Utara
3. Toba Samosir
4. Labuhan Batu
5. Asahan 6. Simalungun
7. Karo 8. Deli
Serdang 9. Langkat
10. Humbang Hasudutan
11. Kota Sibolga
12. Kota Tanjung Balai 13. Kota Pematang Siantar
14. Kota Tebing Tinggi 15. Kota M e d a n
16. Kota
Binjai 17. Kota Padang Sidempuan
Sumber : www.djpk.depkeu.go.id. 2009.