- 9 - Penawaran Umum Obligasi
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-11740BL2011 untuk melakukan penawaran obligasi
Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 November 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia.
Penawaran Umum Medium Term Notes
Perusahaan melaksanakan penerbitan Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 selanjutnya disebut “MTN” dengan nilai nominal Rp 800 miliar sebagaimana termaktub
dalam akta Perjanjian Penerbitan Dan Agen Pemantauan Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 nomor 59 tanggal 29 Maret 2012 dibuat di hadapan Dina
Chozie,S.H.,pengganti Fathiah Helmi,S.H., Notaris di Jakarta yang dibuat dan ditandatangani antara Perseroan dengan PT NISP Sekuritas berkedudukan di Jakarta selaku Arrenger dan PT
Bank Mega Tbk. berkedudukan di Jakarta sebagai Agen Pemantau.
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI PSAK DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ISAK
a. Standar dan Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Pada tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Ikatan Akuntan
Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah
berdampak terhadap perubahan kebijakan Akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya :
PSAK 1 revisi 2009, Penyajian Laporan Keuangan
Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan, termasuk revisi judul laporan keuangan.
Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam
ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar.
Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian
estimasi. PSAK 7 revisi 2010, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga
mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi
secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.
Perusahaan telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini.
- 10 - Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan
keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan :
PSAK 2 revisi 2009, Laporan Arus Kas PSAK 3 revisi 2010, Laporan Keuangan Interim
PSAK 4 revisi 2009, Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 revisi 2009, Segmen Operasi
PSAK 8 revisi 2010, Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 revisi 2009, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
PSAK 15 revisi 2009, Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 revisi 2010, Aset Tak berwujud
PSAK 22 revisi 2010, Kombinasi Bisnis PSAK 23 revisi 2010, Pendapatan
PSAK 25 revisi 2009, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 revisi 2009, Penurunan Nilai Aset
PSAK 57 revisi 2009, Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 revisi 2009, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan ISAK 7 revisi 2009, Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
b. Standar yang berlaku efektif pada tahun 2010
Pada tahun 2010, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
PSAK 50 revisi 2006, Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. PSAK 55 revisi 2006, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
PSAK 50 revisi 2006 menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan risiko keuangan dan tujuan
manajemen. PSAK 55 revisi 2006 memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen
keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan melakukan klasifikasi atas aset dan liabilitas keuangan yang dimilikinya dan
perhitungan metode suku bunga efektif ketika aset atau liabilitas diukur pada biaya perolehan diamortisasi amortized cost yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat
penerapan awal PSAK ini ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK ini sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut.
Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara
prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009, kecuali Rp 7.531.399 ribu dari kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dibebankan ke
saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 revisi 2006 dan PSAK 55 revisi 2006 dengan perincian sebagai berikut :