Persiapan sistem akuntansi Proses Adopsi IFRS pada Garuda Airlines
85
besar yang telah mempunyai database sendiri pada software tersebut dan secara otomatis juga melaukan penyesuaian tiap bulannya. Tidak perlu
khawatir data tidak valid. Karena ketika kita menginput data yang salah atau fake, maka indikator pada software akan berwarna merah yang menunjukkan
bahwa data tersebut salah. Begitu juga jika terjadi ketidaksamaan sisi aktiva dan pasiva, maka indikator kesalahan akan aktif lagi. Hal yang perlu
dilakukan oleh user adalah mengecek data input sehingga dapa diketahui dimana letak kesalahan yang dilakukan.
Seiring dengan berjalannya waktu, SAP mengalami banyak sekali perkembangan. Sistem ini selalu diperbaharui menyesuaikan keadaan
akuntansi terbaru di GA. Selain itu, kelebihan SAP adalah sistem centralized yang dimilikinya. Dengan adanya sistem tersebut, database yang diinput oleh
branch office dapat langsung dibuka oleh user di head office. Hal ini akan mempermudah pembuatan laporan keuangan. Selain itu, hal ini juga
mempermudah fungsi pengawasan karena setiap hari user di head office dapat melihat input data branch office yang terbaru.
Tahap terakhir dari proses adopsi IFRS adalah tahap persiapan sistem akuntansi, seperti yang diungkapkan oleh Dadan.
“Iya, nanti kan adopsi ifrs itu diterjemahkan ke sistem, nah jadi kalo udah diterjemahkan ke sistem kita sebagai pengguna tinggal belajar
sedikit saja kan untuk menggunakan sistem baru tersebut.”
86
Dengan adanya adopsi IFRS di GA, maka SAP juga akan mengalami penyesuaian. Tahap ini adalah tahap paling sulit dalam proses adopsi IFRS
pada GA. Pembaharuan sistem akuntansi memerlukan waktu yang cukup lama mengingat sulitnya menerjemahkan bahasa akuntansi ke bahasa
pemrograman. Namun dengan bantuan programmer dari Jerman, pembuat lisensi SAP, hal ini cukup mudah dilakukan. Dengan siapnya SAP yang
sudah mengadopsi IFRS, maka pekerjaan bagian comptroller untuk membuat laporan keuangan sesuai IFRS pun semakin mudah dilakukan.
Menurut Dadan, ada 2 hal penting yang akan melancarkan proses adopsi IFRS di GA. Pertama, kesiapan SDM yang memiliki IFRS capability
dan yang kedua adalah kesiapan sistem akuntansi yang telah ikut mengadopsi IFRS di dalamnya. Para SDM dari departemen keuangan memiliki pekerjaan
lebih mudah, yaitu mempelajari rules pada IFRS dan mempraktekkan ilmu yang telah mereka dapat dari pelatihan. Sedangkan pekerjaan yang lebih
berat adalah pekerjaan dari para programmer software SAP karena tugasnya adalah membuat sebuah alat yang dapat menerjemahkan bahasa akuntansi
dari sekedar memasukkan input jurnal harian menjadi output berupa neraca yang telah mengalami penyesuaian sesuai perubahan IFRS melalui command
tertentu dari user. Apabila SAP terbaru telah disempurnakan dan siap digunakan, maka pembuatan laporan keuangan sesuai IFRS telah siap
dilakukan karena SAP adalah alat yang paling vital dalam proses ini.
87
SAP pada GA sekarang telah mengalami perubahan tersebut, sehingga dapat dikatakan GA telah siap mengadopsi IFRS dalam pembuatan laporan
keuangannya.