Kaitan antara New Institutional Theory terhadap Adopsi IFRS
30
aturan rasional Covaleski et all dalam Chariri 2006. Akibatnya, dengan menunjukkan adanya perusahaan berdasarkan harapan, norma dan keyakinan
yang dinilai oleh anggota masyarakat, ini akan membantu organisasi mendapat
dukungan dari
masyarakat dan
akhirnya legitimasi. Legitimasi dapat dicapai jika organisasi menjalankan kegiatan
mereka sesuai dengan norma-norma, peraturan dan nilai-nilai dalam lingkungan kelembagaan mereka.
Laporan keuangan, sebagai produk dari praktik akuntansi, dapat digunakan sebagai patokan untuk melegitimasi aktivitas organisasi. Praktik
pelaporan keuangan dapat memainkan peran dalam membangun sebuah cerita retoris tentang tindakan organisasi yang ada sesuai dengan keyakinan sosial
yang dikenakan tentang bagaimana organisasi harus bertindak. Laporan keuangan juga dapat berperan sebagai simbol dari komitmen organisasi
dengan nilai-nilai eksternal, seperti kebutuhan untuk transparansi dan akuntabilitas publik. Menurut pandangan tersebut, sangat beralasan bahwa
lebih bermanfaat untuk memahami dinamika praktik pelaporan keuangan pada saat studi berfokus pada konteks organisasi. Ini dapat dilakukan dengan
memahami bagaimana pemain dalam sebuah organisasi berinteraksi satu sama lain dan mengembangkan atau mengambil aturan, norma, dan keyakinan
untuk membentuk organisasi.
31
Mezias 1990 memberikan argumen menarik tentang mengapa teori kelembagaan berguna dalam memahami praktik pelaporan keuangan. Menurut
Mezias 1990 praktik pelaporan keuangan relatif bersifat rutin dan melibatkan kepentingan berbagai pihak antara lain profesi akuntansi, individu
dalam sebuah organisasi, dan lembaga regulator. Dari argumen-argumen di atas, dapat dirumuskan bahwa teori
institusional dapat digunakan untuk memahami mengapa adopsi IFRS pada sebuah perusahaan itu penting dilakukan. Di antaranya adalah untuk
mendapatkan legitimasi dari lingkungan sekitar perusahaan tersebut bahwa perusahaan, dalam hal ini ada GA, merupakan sebuah organisasi yang
profesional. Regulator, dalam hal ini pemerintah dan IAI, memberikan aturan- aturan yang harus diikuti oleh GA dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya
dan dalam keterlibatannya dalam persaingan. GA juga akan mempengaruhi perilaku dan pandangan yang dimiliki oleh para pelaku dalam organisasi
secara individual. Namun para pelaku juga mempengaruhi GA dengan cara membuat atau melakukan transformasi pada institusi yang telah ada menjadi
bentuk institusi baru. Dengan demikian regulator memberikan pilihan-pilihan tindakan yang merupakan batasan yag harus dihadapi pelaku dalam
pengambilan keputusan.
32