diakuisisi, dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham”.
Menurut Hariyani 2011, akuisisi atau pengambilalihan perusahaan dapat dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan. Akuisisi dilakukan dengan
cara mengambilalih saham mayoritas perusahaan, mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perusahaan tersebut. sebagaimana diketahui, kepemilikan
perusahaan diwujudkan dalam bentuk saham, sehingga siapapun yang memiliki saham mayoritas otomatis menjadi pengendali perusahaan.
2.2.1 Perbedaan Akuisisi dan Merger
Hitt 2002 menyatakan terdapat perbedaan keputusan strategi perusahaan antara strategi akuisisi dan strategi merger. Hitt mendefinisikan bahwa Merger
adalah sebuah strategi dimana dua perusahaan setuju untuk menyatukan kegiatan operasionalnya dengan basis yang relatif seimbang, karena merekan memiliki
sumber daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih kuat.
Akuisisi adalah strategi yang melaluinya perusahaan membeli hak untuk
mengontrol atau 100 persen kepemilikan terhadap perusahaan lain dengan tujuan untuk menggunakan kompetensi inti perusahaan itu secara efektif, dengan cara
menjadikan perusahaan yang diakuisisi itu sebagai bagian dari bisnis dalam portofolio perusahaan yang mengakuisisi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.1 Skema Merger
Gambar 2.2 Skema Akuisisi
Sebelum Akuisisi Sesudah Akuisisi
Pengendalian
Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa dalam strategi merger, dua perusahaan yang sebelumnya berdiri sendiri memutuskan menyatukan dua
perusahaan menjadi satu, sedangkan dalam akuisisi kedua perusahaan tetap mempertahankan keberadaan perusahaan setelah akuisisi, hanya saja ada
pengendelian yang dilakukan perusahaan pengakuisisi terhadap perusahaan yang diakuisisi.
Perusahaan A Perusahaan A
Perusahaan B Perusahaan B
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.2 Klasifikasi Akuisisi
Ditinjau dari berbagai jenisnya, ada beberapa bentuk akuisisi yang dapat dilakukan suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut Budianto, 2004 :
1. Dilihat dari Objeknya, akuisisi dibedakan menjadi :
a. Akuisisi Saham Stock Acquisition
Merupakan transaksi pembelian sebagian atau seluruh saham perusahaan target, baik dibayar dengan uang tunai maupun dibayar
dengan sahamnya perusahaan pengakuisisi atau perusahaan lainnya. Untuk dapat disebut transaksi akuisisi, maka saham yang dibeli
haruslah paling sedikit 51 simple majority, atau paling tidak setelah akuisisi tersebut, pihak pengakuisisi memegang saham minimal 51.
Sebab, jika kurang dari persentase tersebut, perusahaan target tidak bisa dikontrol karenanya yang terjadi hanya jual beli saham biasa saja.
b. Akuisisi Aset Asset Acquisition
Merupakan transaksi pembelian perusahaan untuk mendapatkan sebagian atau seluruh aktiva perusahaan target dengan atau tanpa ikut
mengambil alih seluruh kewajiban perusahaan target terhadap pihak ketiga. Sebagai kontra prestasi dari akuisisi aset tersebut, kepada
pemegang saham perusahaan target, diberi cash untuk harga pembelian saham atau saham perusahaan pengakuisisi atau saham perusahaan
lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Akuisisi Kombinasi
Dalam hal ini dilakukan kombinasi antara akuisisi saham dengan akuisisi aset. Misalnya, dapat dilakukan akuisisi 50 saham plus 50
aset dari perusahaan target. Demikian juga dengan kontra prestasinya, dapat juga sebagian dibayar dengan cash dan sebagian lagi dengan
saham perusahaan pengakuisisi atau perusahaan lain. d.
Akuisisi Bertahap Pada akuisisi ini, akuisisi tidak dilaksanakan sekaligus. Misalnya, jika
perusahaan target menerbitkan convertible bonds, sementara perusahaan pengakuisisi mendrop dana ke perusahaan target lewat
pembelian bonds. Tahap selanjutnya, bonds tersebut ditukar dengan equity, jika kinerja perusahaan target semakin baik. Dengan demikian,
hak opsi ada pada pemilik convertible bonds yang dalam hal ini merupakan perusahaan pengakuisisi.
2. Dilihat dari Keberadaan Perusahan, akuisisi dibedakan menjadi :
a. Akuisisi Finansial Financial Acquisition
Merupakan suatu tindakan akuisisi terhadap suatu atau beberapa perusahaan tertentu yang mempunyai tujuan hanya untuk mendapatkan
keuntungan finansial semata-mata dalam waktu sesingkat-singkatnya. Akuisisi ini bersifat spekulatif, denan keuntungan yang diharapkan
dari pembelian sahamaset yang murah, tetapi dengan income perusahaan target yang tinggi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Akuisisi Strategis Strategic Acquistion
Merupakan suatu akuisisi yang dilaksankan dengan tujuan untuk menciptakan sinerhi dengan didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan jangka panjang. Sebab, dengna akuisisi, diharapkan dapat meningkatkan sinergi usaha, mengurangi risiko, memperluas
pangsa pasar, meningkatkan efisiensi dan sebagainya.
3. Dilihat dari Topologi, akuisisi dibedakan menjadi :
a. Akuisisi Horizontal
Adalah akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan yang sejenis yang ditujukan untuk mengakuisisi pesaing langsung. Dalam akuisisi ini,
yang dibeli adalah perusahaan yang mempunyai usaha atau kegiatan yang sejenis dengan perusahaan pengakuisisi. Dengan kata lain,
akuisisi horizontal adalah akuisisi yang terjadi antara dua perusahaan yang sejenis yang sebelumnya justru saling bersaing di dalam
memproduksi barang dan jasa yang sama atau menjualmemasarkan barang yang sama dalam satu wilayah usaha.
Akuisisi dengan cara ini cenderung mengurangi persaingan, meningkatkan pangsa pasar serta menambah produksi. Tujuannya
adalah agar dapat diperoleh skala ekonomi atau kedudukan monopoli, terutama yang dilakukan oleh perusahaan pesaing.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Akuisisi vertikal
Adalah akuisisi yang ditujukan untuk menguasai sejumlah mata rantai produksi dan distribusi dari hulu sampai ke hilir atau dua perusahaan
yang mempunyai kegiatan proses produksi distribusi yang saling terkait. Dengan jenis akuisisi ini, perusahaan membeli perusahaan
pemasok bahan bakunya danatau membeli perusahaan yang merupakan perusahaan pembeli atau pelanggan untuk barang dan jasa
hasil produksinya atau distributornya. c.
Akuisisi Tipe Konglomerat Adalah akuisisi yang ditujukan untuk megakuisisi perusahaan lain
yang tidak mempunyai kaitan bisnis secara langsung dengan bisnis akuisitor, dengan kata lain, dibeli perusahaan-perusahaan yang dalam
banyak hal berlainan dengan kegiatan bisnis dari perusahaan pembeli. Pengambilalihan semacam ini dimaksudkan untuk melakukan
diversifikasi usaha dan pembagian risiko bisnis.
2.2.3 Motif Melakukan Akuisisi