minimum sebesar 0,09 kali dan maksimum 1,40 kali dengan standar deviasi sebesar 0,34910.
4.3 Pengujian Hipotesis
Dari regresi logistik yang telah dilakukan dengan SPSS 19 terhadap perusahaan yang melakukan dan tidak melakukan akusisi, maka didapat hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi Logistik
Parameter Data Laporan
Keuangan Satu Tahun Sebelum Akuisisi
Cox and Snell R square
Negelkerke’s R square 0,408
0,544 Hosmer and Lemeshow Test
9,402 0,310
Chi-square Signifikansi
Sumber: Output Spss19 yang diolah, Lampiran a.
Cox and Snell R square
dan Negelkerke’s R square Hasil pengujian yang dilakukan mendapatkan nilai Negelkerke’s R square
adalah 0,544 yang dimana artinya variabel independen yang berupa kegiatan akuisisi perusahaan mampu dijelaskan variabel independen yang digunakan yaitu
Price Earning Ratio, Debt to Equity ratio, Return on Investmet, Net Profit Margin, Earning per share, Equity per share dan Leverage ratio sebanyak 54,4,
sementara 45,6 dapat dijelaskan variabel-variabel lain di luar model penelitian ini. Sementara nilai
Cox and Snell R square menjelaskan bahwa variabel dependen dapat dijelaskan variabel independen sebesar 40,8, sedangkan sisanya 59,2 dapat
dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Hosmer and Lemeshow Test
Hasil pengujian Hosmer and Lemeshow yang dapat dilihat dari tabel diatas, menunjukkan hasil signifikansi Hosmer and lemeshow sebesar 0,310 dan
nilai ini berada diatas 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model regeresi logistik yang digunakan mampu memprediksi nilai observasinya dan
model dikatakan fit. c.
Uji Wald Uji Parsial Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai signifikansi variabel. Apabila nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05 maka koefisien regresi adalah signifikan pada tingkat 5 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa varianel indepnden berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependennya. Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 berarti bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Berikut hasil uji Wald menggunakan SPSS 19 :
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Secara Parsial
Variabel B Koefisien
Wald Signifikansi
PER -0,005
1,561 0,211
DE 1,184
3,472 0,062
ROI 0,052
0,332 0,565
NPM 5,508
4,153 0,042
EPS -0,009
1,150 0,284
EqPS 0,002
2,772 0,096
LR -8,431
2,561 0,110
Constanta 1,164
0,371 0,543
Sumber : Output SPSS 19 yang diolah, Lampiran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa, dari variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, hanya variabel Net Profit Margin NPM saja
yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dengan nilai signifikansi 0
,042 α = 0,05. Sedangakan variabel lainnya yaitu Price Earning Ratio PER, Debt to Equity Ratio DE, Return On Investment ROI, Earning
Per Share EPS, Equity per share EqPS dan Leverage Ratio LR yang secara berurutan masing-masing bernilai 0,211, 0,062, 0,565, 0,284, 0,096 dan 0,110
dimana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel PER, DE, ROI, EPS, EqPS dan LR tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pengambilan kegiatan akuisisi perusahaan.
d. Uji Secara Simultan
Hasil pengujian ini untuk melihat hubungan variabel independen yaitu price earning ratio, debt to equity ratio, return on investment, net profit margin,
earning per share, equity per share, dan leverage ratio secara bersama-sama simultan mempengaruhi terhadap variabel dependen yaitu kegiatan akusisi.
Berikut hasil pengujian secara simultan dengan menggunakan regresi logistik.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Secara Simultan
Chi-square df
Signifikansi
Step 15,709
7 0,028
Block 15,709
7 0,028
Model 15,709
7 0,028
Sumber : Output SPSS 19 yang diolah, lampiran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari tabel hasil pengujian 4.5 dapat dilihat bahwa tingkat signifikan berada pada 0,028 dan hasil tersebut lebih kecil atau berada dibawah 0,05,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama variabel independen yaitu price earning ratio, debt to equity ratio, return on investment, net profit margin,
earning per share, equity per share, dan leverage ratio berpengaruh secara signifikan terhadap kegiatan akuisisi.
e. Ketepatan memprediksi model
Ketepatan memprediksi model yaitu menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi logistik dalam memprediksi variabel dependen yaitu yang
melakukan akuisisi dibandingkan dengan yang tidak melakukan akuisisi . Hasil uji ketepatan prediksi model yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil Uji Ketepatan Prediksi Model
Uraian Prediksi
Kegiatan Akuisisi Tingkat Akurasi
Melakukan akuisisi
Tidak melakukan akuisisi
Melakukan akuisisi 12
3 80,0
Tidak melakukan akuisisi
3 12
80,0 Tingkat akurasi
80,0
Sumber : Output SPSS 19 yang diolah, Lampiran Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa menurut prediksi
perusahaan yang melakukan akuisisi ada 15 perusahaan sedangkan hasil observasinya ada 12 perusahaan yang melakukan akuisisi sedangkan sisanya 3
perusahaan tidak melakukan akuisisi. Ketepatan prediksi untuk perusahaan yang melakukan akuisisi adalah 80.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Prediksi untuk perusahaan yang tidak melakukan akuisisi adalah 15 perusahaan sedangkan hasil observasi menjukkan bahwa 12 perusahaan yang
tidak melakukan akuisisi sedangkan sisanya 3 perusahaan melakukan akuisisi. Ketepatan prediksi untuk perusahaan yang tidak melakukan akuisisi adalah 80.
4.4 Uji Multikolinieritas