Prediksi untuk perusahaan yang tidak melakukan akuisisi adalah 15 perusahaan sedangkan hasil observasi menjukkan bahwa 12 perusahaan yang
tidak melakukan akuisisi sedangkan sisanya 3 perusahaan melakukan akuisisi. Ketepatan prediksi untuk perusahaan yang tidak melakukan akuisisi adalah 80.
4.4 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas menggunakan matrik korelasi antar variabel independen untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independennya. Jika
korelasi yang terjadi lebih kecil dari 0,98 maka tidak terjadi multikolinieritas, sebaliknya apabila korelasi lebih besar dari 0,98 maka terjadi multikolinieritas.
Berikut hasil uji multikolinieritas pada penelitian ini :
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Konstanta
PER DE ROI
LR NPM EPS EqPS Konstanta
1,000 -0,419
0,465 -0,024
-0,846 0,472
-0,112 0,073
PER -0,419
1,000 -0,599
-0,302 0,605
-0,804 0,182
-0,271 DE
0,465 -0,599
1,000 0,521
-0,822 0,759
-0,352 0,417
ROI -0,024
-0,302 0,521
1,000 -0,245
0,362 -0,555
0,355 LR
-0,846 0,605
-0,822 -0,245
1,000 -0,760
0,288 -0,373
NPM 0,472
-0,804 0,759
0,362 -0,760
1,000 -0,237
0,387 EPS
-0,112 0,182
-0,352 -0,555
0,288 -0,237
1,000 -0,776
EqPS 0,073
-0,271 0,417
0,355 -0,373
0,387 -0,776
1,000
Sumber: Output Spss 19 yang diolah, Lampiran Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa hasil dari pengujian multikolinieritas,
tidak ada yang nilai kolerasi yang lebih besar dari 0,98. Maka dapat dikatakan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas antar variabel independen di dalam
penelitian ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.5 Interpretasi Hasil
Berdasarkan nilai B koefisien pada tabel 4.4 maka dapat dibuat persamaan regresi logistik sebagai berikut :
= Ρ
− Ρ
1 Ln
1,164 - 0,005 PER + 1,184 DE + 0,052 ROI + 5,508 NPM – 0,009EPS + 0,002 EqPS – 8,431 LR
Dari persamaan regresi logistik tersebut, pengaruh variabel independen yaitu Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Investment, Net Profit
Margin, Earning per share, Equity per share dan Leverage Ratio terhadap peluang terjadinya perusahaan melakukan akuisisi dapat dijelaskan sebagai
berikut : a
Konstanta positif sebesar 1,164, berarti jika variabel independen diabaikan maka peluang terjadinya akuisisi akan meningkat.
b Koefisien negatif Price Earning Ratio sebesar -0,005 berarti setiap penurunan
PER sebesar satu satuan akan menurunkan peluang terjadinya perusahaan melakukan akuisisi.
c Koefisien positif Debt to Equity Ratio sebesar 1,184 berarti setiap kenaikan
DE sebesar satu satuan akan menaikkan peluang terjadinya perusahaan melakukan akuisisi.
d Koefisien positif Return on Investment sebesar 0,052 berarti setiap kenaikan
ROI sebesar satu satuan akan menaikkan peluang terjadinya perusahaan melakukan akuisisi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e Koefisien positif Net Profit Margin sebesar 5,508 berarti setiap kenaikan
NPM sebesar satu satuan akan menaikkan peluang terjadinya perusahaan melakukan akuisisi.
f Koefisien negatif Earning per share sebesar -0,009 berarti setiap penurunan
EPS sebesar satu satuan akan menurunkan peluang terjadinya perusahaan melakukan akuisisi.
g Koefisien positif Equity per share sebesar 0,002 berarti setiap kenaikan EqPS
sebesar satu satuan akan menaikkan peluang terjadinya perusahaan melakukan akuisisi.
h Koefisien negatif Leverage Ratio sebesar -8,431 berarti setiap penurunan LR
sebesar satu satuan akan menurunkan peluang terjadinya perusahaan melakukan akuisisi.
4.6 Pembahasan