BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penggabungan Usaha
Era globalisasi telah menuntut perusahaan-perusahaan untuk melakukan dan memutuskan strategi agar dapat bertahan dan berdaya saing. Strategi bisnis
tersebut dapat berupa inovasi produk, ekspansi pasar maupun pencarian sumber daya baru. Salah satu strategi bisnis yang dapat dilakukan perusahaan yaitu
dengan cara akuisisi dan merger yang dalam ilmu akuntansi disebut penggabungan usaha.
Penggabungan usaha atau bisnis combination didefinisikan pada IFRS International Financial Reporting Standard 3 paragraf 4 sebagai berikut :
“A business combination is the bringing together of seperate entities or businesses into one reporting entity. The result of nearly all business
combinations is that one entity, the acquirer, obtains control of one or more other businesses, the acquiree. If an entity obtains control of one or more other entities
that are not businesses, the bringing together of those businesses is not a business combination.”
Yang menjelaskan bahwa penggabungan usaha adalah penggabungan entitas- entitas pelapor reporting entity, dengan tujuan hampir semua penggabungan
usaha adalah agar suatu entitas perusahaan pengakuisisi dapat mengendalikan perusahaan yang diakuisisi. Purba,2008
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dijelaskan bahwa dalam Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang, “Perseroan Terbatas” pasal 1 dikenal beberapa istilah penggabungan usaha seperti
“penggabungan”, “peleburan” dan “pengambilalihan.
Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseeroan lain
yang telah ada, yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungakn diri beralih karena hukum kepada perseroan yang
menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berkahir karena hukum.
Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan
atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari perseroan
yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum.
Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan
hukum atau orang perseorangan untu mengambilalih saham perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut.
2.2 Akuisisi