Metode Analisis Deskriptif Analisis Statistik Deskriptif

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi pustaka, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal, hasil penelitian terdahulu, maupun media tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini. 2. Studi dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data sekunder dan seluruh informasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam dokumen. Adapun data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data deskripsi komite audit, yang terdiri dari independensi, pertemuan rapat, kompetensi, dan keanggotaan komite audit. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur barang konsumsi yang diunduh melalui website perusahaan dan Bursa Efek Indonesia BEI di www.idx.co.id.

3.8 Teknis Analisis

Penelitian ini adalah penelitian empiris yaitu menggunakan fakta dan data yang objektif dan nyata kemudian diuji secara sistematis. Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut.

3.8.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. Analisis ini Universitas Sumatera Utara hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan analisis deskriptif ini meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi Ghozali, 2005. Nilai Minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Mean digunakan untuk mengetahui rata- rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak pada semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal Ghozali, 2005. Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui: Universitas Sumatera Utara 1. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normal residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian, dengan hanya melihat histogram dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal. Model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal serta tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik Untuk mendeteksi normalitas data, dapat pula dilakukan melalui analisis statistik Kolmogorov-Smirnov Test K-S, dimana uji normalitas dapat dilaku- kan dengan melihat nilai asymp.sig 2-tailed diatas α = 0.05.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2006 uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada Universitas Sumatera Utara model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cut-off yang umum adalah: 1. Jika nilai Tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai Tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser. Untuk mengetahui tidak adanya heteroskedastisitas ditunjukkan dengan tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara Universitas Sumatera Utara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Residual AbsRes. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 persen.

3.8.3 Uji Hipotesis

3.8.3.1 Analisis regresi linier berganda

Uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. Regresi adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi dirumuskan dengan persamaan berikut: Y =  +  1 X 1 +  2 X 2 +  3 X 3 +  4 X 4 +  ……………………………… 1 Keterangan: Y = Audit report lag X 1 = Independensi Komite Audit audit committee independence X 2 = Rapat Komite Audit audit committee meeting X 3 = Kompetensi Komite Audit audit committee expertise X 4 = Keanggotaan Komite Audit audit committee size  = Konstanta  = Koefisien regresi  = Kesalahan residual error

3.8.3.2 Uji Signifikasi Parsial Uji-t

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis akan diuji dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan tingkat signifikansi  sebesar 5 persen atau 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi , maka hipotesis diterima. Jika nilai probabilitas signifikansi , maka hipotesis ditolak.

3.8.3.3 Uji Signifikasi Simultan Uji- F

Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi  sebesar 5 persen atau 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi 0.05, maka hipotesis diterima. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikansi 0.05, maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data-data perusahaan yang diambil dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id yaitu memakai sebanyak 26 sampel perusahaan. Penelitian dilakukan untuk satu tahun pengamatan yaitu tahun 2012 dan diolah dengan menggunakan program SPSS 19. Adapun nama-nama perusa- haan yang menjadi sampel adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel Penelitian No Nama perusahaan Kode 1 PT. Akasha Wira Internasional, Tbk. ADES 2 PT. Delta Djakarta, Tbk. DLTA 3 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. ICBP 4 PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. INDF 5 PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk. MLBI 6 PT. Mayora Indah, Tbk. MYOR 7 PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk. PSDN 8 PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk. ROTI 9 PT. Sekar Laut, Tbk. SKLT 10 PT. Siantar Top, Tbk. STTP 11 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. ULTJ 12 PT. Sekar Bumi, Tbk. SKBM 13 PT. Gudang Garam, Tbk. GGRM Universitas Sumatera Utara No Nama perusahaan Kode 14 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. HMSP 15 PT. Bentoel International Investama, Tbk. RMBA 16 PT. Kimia Farma, Tbk. KAEF 17 PT. Kalbe Farma, Tbk. KLBF 18 PT. Merck, Tbk. MERK 19 PT. Indofarma, Tbk. INAF 20 PT. Martina Berto, Tbk. MBTO 21 PT. Mustika Ratu, Tbk. MRAT 22 PT. Mandom Indonesia, Tbk. TCID 23 PT. Unilever Indonesia, Tbk. UNVR 24 PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk. KDSI 25 PT. Kedaung Indah Can, Tbk. KICI 26 PT. Langgeng Makmur Industri, Tbk. LMPI

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif ini berfungsi untuk memberikan gambaran ter- hadap variabel yang diteliti dalam penelitian ini seperti jumlah sampel, nilai mini- mum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi. Statistik deskriptif dari variabel penelitian dengan sampel perusahaan manu- faktur barang konsumsi go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2012 disajikan dalam tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Tahun 2012 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation INDEP 26 50.00 66.67 63.4642 6.69998 RAPAT 26 1.00 37.00 7.0385 7.36739 KOMPT 26 33.33 100.00 68.2700 23.09704 ANGGO 26 2.00 4.00 3.1154 .43146 ARLAG 26 37.00 87.00 71.6538 12.71516 Valid N listwise 26 Sumber: Hasil pengolahan data sekunder, 2012 Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif yang dimiliki oleh perusahaan- perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dari keseluruhan sampel yang digunakan, terlihat bahwa variabel independensi Komite Audit INDEP menunjukkan rata-rata sebesar 63,4642 dengan standar deviasi sebesar 6,69998 serta memiliki nilai minimal 50,00 dan maksimal 66,67. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota Komite Audit dalam struktur dewan komisaris perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah berasal dari luar emiten sehingga independen. Variabel rapat Komite Audit RAPAT menunjukkan rata-rata sebesar 7,0385 dengan standar deviasi sebesar 7,36739 serta memiliki nilai minimal 1,00 dan maksimal 37,00. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar Komite Audit perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sudah mengadakan rapat tiga sampai empat kali dalam setahun untuk melaksana- kan kewajiban dan tanggung jawabnya. Variabel kompetensi Komite Audit KOMPT menunjukkan rata-rata sebesar 68,2700 dengan standar deviasi sebesar 23,09704 serta memiliki nilai minimal Universitas Sumatera Utara 33,33 dan maksimal 100,00. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota komite audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan pada perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 68,27. Variabel keanggotaan Komite Audit ANGGO menunjukkan rata-rata sebesar 3,1154 dengan standar deviasi sebesar 0,43146 serta memiliki nilai minimal 2,00 dan maksimal 4,00. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah membentuk komite audit dengan jumlah anggota yang telah memenuhi persyaratan yaitu minimal 3 orang. Variabel Audit Report Lag ARLAG menunjukkan rata-rata sebesar 71,6538 dengan standar deviasi sebesar 12,71516 serta memiliki nilai minimal 37,00 dan nilai maksimal 87,00. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah menyampaikan laporan auditnya dalam periode waktu yang telah ditentukan yaitu maksimal 90 hari.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN KAP, TIPE PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris Pada Seluruh Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 9 144

PENGARUH KOMITE AUDIT, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO TOTAL ASSETS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 15

P PENGARUH KOMITE AUDIT, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO TOTAL ASSETS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 12

PENDAHULUAN PENGARUH KOMITE AUDIT, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO TOTAL ASSETS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 7

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 26

PENGARUH KOMITE AUDIT, INDEPENDENSI KOMITE AUDIT DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT REPORT LAG DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015.

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) - Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012

0 1 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012

0 0 10

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012

0 0 11

PENGARUH OPINI AUDIT, KOMITE AUDIT, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAANYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 - 2016 SKRIPSI

0 0 19