BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris dimana berfokus pada tujuan untuk penyelesaian masalah dan memiliki tahap-tahap logika, metodenya kuat dan
terorganisasi untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisa- nya dan membentuk suatu kesimpulan. Disamping itu, peneltian ini juga merupa-
kan penelitian korelasi yaitu melihat adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data yang diperlukan dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.com dan dilakukan dari bulan Oktober
2013 - September 2014. Adapun waktu penelitian ini tercantum pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul Bimbingan dan
Perbaikan Proposal Pengumpulan
Pengolahan Data Seminar Proposal
Skripsi
Ujian Komprehensif Bimbingan Skripsi
Sidang Skripsi
Se p 2014 Apr 2014
Agt 2014 Mar 2014
Tahapan Penelitian
Okt 2013 Nov 2013
Jan 2014 Fe b 2014
Universitas Sumatera Utara
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian ini, penulis menetap- kan batasan operasional penelitian, yaitu:
1. Data laporan keuangan perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012.
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Variabel dependen yaitu audit report lag.
b. Variabel independen yaitu independensi komite audit audit committee independence, rapat komite audit audit committee meeting, kompetensi
komite audit audit committee expertise, dan keanggotaan komite audit audit committee size.
3.4 Defenisi Operasional Variabel
3.4.1 Audit Report Lag
Variabel dependen penelitian ini adalah audit report lag yang diukur dengan satuan hari. Pengertian audit report lag adalah jumlah hari antara tanggal
pelaporan keuangan dan tanggal laporan audit. Selain itu, audit report lag dapat juga diartikan sebagai lamanya waktu penyelesaian yang diukur dari tanggal
penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit. Indonesia memiliki badan khusus yang mengatur batas waktu diterbitkannya laporan
keuangan yaitu Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam. Perusahaan go public harus menyerahkan laporan keuangan tahunannya disertai dengan opini kepada
Bapepam dan mengumumkan kepada publik selambat-lambatnya pada akhir bulan
Universitas Sumatera Utara
ketiga setelah tanggal laporan keuangan atau dalam jangka waktu 90 hari. Variabel audit report lag diukur secara kuantitatif dari tanggal penutupan buku
perusahaan hingga tanggal diterbitkannya laporan audit.
3.4.2 Independensi Komite Audit audit committee independence
Independensi adalah suatu sikap mental yang sulit dikendalikan karena berhubungan dengan integritas seseorang. Integritas seseorang ditentukan oleh
apa yang sebenarnya diyakini dan dilaksanakan dalam kenyataan in fact bukan hanya apa yang terlihat in appereance FGCI, 2000. Komite audit dalam hal ini
harus bebas dari setiap kewajiban dan tidak memiliki suatu kepentingan tertentu terhadap perusahaan tercatat. Variabel ini diukur dari proporsi jumlah anggota
yang berasal dari luar perusahaan dengan jumlah anggota komite audit. Data untuk variabel ini diperoleh dari laporan tahunan serta surat pengangkatan
komisaris independen dan komite audit serta Direktori Pasar Modal Indonesia.
3.4.3 Rapat Komite Audit audit committee meeting
Pedoman komite audit yang telah dituangkan sebagai pedoman kerja komite audit oleh Bapepam menyebutkan bahwa komite audit wajib mengadakan
pertemuan minimal sebanyak 4 empat kali dalam setahun untuk mendiskusikan pelaporan keuangan dengan auditor eksternal. Variabel ini diukur dari jumlah
pertemuan rapat yang dilakukan oleh komite audit dalam satu tahun. Data untuk variabel ini diperoleh dari laporan tahunan serta surat pengangkatan komisaris
independen dan komite audit serta Direktori Pasar Modal Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
3.4.4 Kompetensi Komite Audit audit committee expertise
The Indonesian Institute For Corporate Governance 2000 memuat keten- tuan bahwa anggota komite audit harus memiliki pemahaman yang memadai
mengenai akuntansi, audit dan sistem yang berlaku dalam perusahaan. Disamping itu, anggota komite audit juga harus memiliki atribut-atribut untuk mendukung
pelaksanaan tugasnya, yaitu sifat tidak mudah percaya suspicious mind, dan memiliki rasa ingin tahu inquisitive mind, dapat berpikir logis logical mind dan
memiliki kemampuan untuk menganalisa masalah analytical ability. Variabel ini diukur dari proporsi anggota komite audit yang kompeten dengan jumlah anggota
komite audit.
3.4.5 Keanggotaan Komite Audit audit committee size
Berdasarkan Surat Edaran dari direksi PT. Bursa Efek Indonesia No.SE- 008BEJ12-2001 tanggal 7 Desember 2001 dan Pedoman Pembentukan Komite
Audit menurut Bapepam perihal keanggotaan komite audit, disebutkan bahwa anggota komite audit sekurang-kurangnya 3 tiga orang, termasuk ketua komite
audit. Variabel ini diukur dari jumlah anggota komite audit yang ada dalam satu perusahaan. Data untuk variabel ini diperoleh dari laporan tahunan, surat pengang-
katan komisaris independen dan komite audit serta Direktori Pasar Modal Indonesia.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur barang konsumsi
Universitas Sumatera Utara
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel adalah dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel
berdasarkan suatu kriteria dengan pertimbangan judgement sampling Jogiyanto, 2004:79. Sampel perusahaan dalam penelitian ini berjumlah 26 perusahaan.
Adapun populasi yang memiliki data yang lengkap dan dapat dijadikan sampel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Emiten
Kode Kriteria
Sampel 1
2 3
1 PT. Akasha Wira Internasional, Tbk.
ADES
1 2
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. AISA
- 3
PT. Cahaya Kalbar, Tbk. CEKA
- 4
PT. Davomas Abadi, Tbk. DAVO
- 5
PT. Delta Djakarta, Tbk. DLTA
2 6
PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.
ICBP
3 7
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. INDF
4 8
PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk. MLBI
5 9
PT. Mayora Indah, Tbk. MYOR
6 10 PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk.
PSDN
7 11 PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk.
ROTI
8 12 PT. Sekar Laut, Tbk.
SKLT
9 13 PT. Siantar Top, Tbk.
STTP
10 14
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk.
ULTJ
11 15 PT. Sekar Bumi, Tbk.
SKBM
12 16 PT. Gudang Garam, Tbk.
GGRM
13 17 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk.
HMSP
14 18 PT. Bentoel International Investama, Tbk.
RMBA
15 19 PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk.
DVLA
- 20 PT. Kimia Farma, Tbk.
KAEF
16 21 PT. Kalbe Farma, Tbk.
KLBF
17 22 PT. Merck, Tbk.
MERK
18
Universitas Sumatera Utara
No Emiten
Kode Kriteria
Sampel 1
2 3
23 PT. Pyridam Farma, Tbk. PYFA
- 24 PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk.
SQBB
- 25 PT. Tempo Scan Pasific, Tbk.
TSPC
- 26 PT. Indofarma, Tbk.
INAF
19 27 PT. Martina Berto, Tbk.
MBTO
20 28 PT. Mustika Ratu, Tbk.
MRAT
21 29 PT. Mandom Indonesia, Tbk.
TCID
22 30 PT. Unilever Indonesia, Tbk.
UNVR
23 31 PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk.
KDSI
24 32 PT. Kedaung Indah Can, Tbk.
KICI
25 33 PT. Langgeng Makmur Industri, Tbk.
LMPI
26
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar dan tidak keluar delisting di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012.
b. Memiliki laporan keuangan publikasi tahun 2012 yang lengkap dan telah diaudit.
c. Memiliki data perusahaan yang lengkap, dapat dianalisis, dan sesuai dengan variabel penelitian ini baik variabel independen maupun dependen.
3.6 Jenis Data