BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN
11.1 Kesimpulan
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Polibisfenol-a Karbonat dengan kapasitas 16.000 tontahun diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu : 1. Kapasitas produksi polibisfenol-a karbonat 16.000 tontahun atau setara dengan
2020,2020 kgjam 2. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas PT
3. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis dan staf dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 120 orang.
4. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 9.880 m
2
5. Analisa ekonomi:
Total Modal Investasi : Rp 523.946.075.235,-
Total Biaya Produksi : Rp. 1. 441.409.068.194,-
Hasil Penjualan : Rp. 1.586.263.553.114,-
Laba Bersih : Rp 100.908.648.747,-
Profit Margin PM : 9,0861
Break Even Point BEP : 46,09
Return on Investment ROI : 19,25
Pay Out Time POT : 5,1922 tahun
Return on Network RON : 32,09
Internal Rate of Return IRR : 23,94
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan polibisfenol-a karbonat ini layak untuk didirikan.
11.2 Saran
Pada tahapan proses yang telah dibuat, masih dimungkinkan adanya sejumlah optimasi yang dapat dilakukan seperti memaksimalkan penggunaan air pendingin,
steam, umpan, maupun hal-hal yang lainnya sehingga kinerja pabrik pembuatan polibisfenol-a karbonat ini dapat lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Polimer
Bahan polimer, disadari atau tidak, telah digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pakaian, perlengkapan rumah tangga, peralatan
rumah sakit, alat transportasi, TV, komputer, sampai kepada telepon seluler. Sementara itu, penggunaan bahan polimer sebagai pengganti bahan metal dan
keramik sangat berkembang dengan pesat dewasa ini dengan berbagai alasan seperti: ringan, tahan terhadap korosi, mudah dibentuk, dan sangat penting lagi murah dari
segi produksi maupun harga. Hal inilah yang menyebabkan industri-industri selalu berlomba dalam menciptakan bahan-bahan teknik yang berbasiskan polimer dengan
perkembangan teknologi yang maju. Di Indonesia sendiri, modifikasi ataupun pengalihan penggunaan bahan metal kepada bahan polimer sangat diharapkan
mengingat Indonesia kaya akan bahan polimer terutama yang alami seperti karet, serat, kulit, dan sebagainya Halimahtuddahliana, 2008.
Polimer berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata poly banyak dan meros bagian-bagian. Polimer merupakan bahan kimia yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Polimer merupakan molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan
kimia yang kecil dan sederhana. Unit yang berulang dari suatu polimer biasanya berasal dari monomer yang sama, namun tidak menutup kemungkinan polimer
terbentuk dari dua jenis monomer atau lebih. Polimer didefenisikan sebagai senyawa berbobot molekul besar yang
terbentuk dari penggabungan berulang secara kovalen polimerisasi molekul sederhana monomer. Jumlah satuan struktur berulang dalam rantai polimer n
dikenal dengan derajat polimerisasi DP. Berdasarkan jumlah satuan berulangnya, hasil polimerisasi monomer dapat disebut dimer, trimer, tetramer, ......., dst bila
masing-masing n = 2,3,4, ....., dst. Polimer dengan derajat polimerisasi besar berat molekul 10
4
disebut polimer tinggi, sedang polimer dengan bobot molekul rendah berat molekul 10
4
disebut oligomer.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu karakteristik bahan polimer dibandingakan dengan senyawa bobot molekul rendah adalah bahwa polimer terdiri dari molekul
–molekul dengan panjang rantai atau derajat polimerisasi yang terdistribusi. Dengan kata lain, bahan polimer
terdiri dari bahan campuran molekul sejenis, tetapi dengan bobot molekul yang berbeda-beda, dan karena itu disebut molekul polidispers Wirjosentono, 1994.
2.2 Proses Polimerisasi Secara Umum