Pengertian Modal Kerja Modal Kerja

30 dan perhatiaan yang intens, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Oleh karena itu pengelolaan modal kerja bagi setiap perusahaan berbeda-beda.

2.1.3.1 Pengertian Modal Kerja

Pengertian modal kerja menurut G. Sugiyarso dan F.Winarni 2006:17 adalah “Dana yang ditanamkan ke dalam aktiva lancar untuk membiayai operasi perusahaan sehari- hari disebut dengan modal kerja”. Sedangkan Bambang Riyanto 2000:57 menyatakan bahwa : “Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan sebagainya. Dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penju alan produksinya”. Menurut Kasmir 2010:212 pengertian dari modal kerja adalah “Seluruh komponen aktiva lancar dikurangi seluruh total kewajiban lancar” Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah dana yang ditanamkan ke aktiva lancar dikutangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Pengertian modal kerja dapat dilihat dari tiga aspek menurut Bambang Riyanto 2000:57, yaitu: a. Konsep kuantitatif b. Konsep kualitatif Universitas Sumatera Utara 31 c. Konsep fungsional.” Penjelasan dari tiga konsep tersebut adalah : a. Konsep Kuantitatif Konsep kuantitatif ini mendasarkan pada besarnya jumlah dana yang ditanamkan pada elemen-elemen aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva yang selalu berputar dalam bentuk semula atau aktiva di mana dana yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Modal kerja menurut konsep kuantitatif ini adalah jumlah keseluruhan dari aktiva lancar. Modal kerja dalam definisi ini disebut modal kerja bruto. Konsep ini hanya memandang dari sisi aktiva lancar, tanpa melihat adanya utang-utang lancar kewajiban jangka pendek yang harus dibayar sewaktu-waktu. b. Konsep Kualitatif Konsep kualitatif ini berbeda dengan konsep kuantitatif dimana jumlah utang lancar kewajiban jangka pendek yang merupakan utang yang harus segera dibayar dikaitkan dalam pengertian modal kerja. Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar disediakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dilunasi, di mana bagian dari aktiva lancar ini tidak dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan untuk menjaga likuiditas. Maka modal kerja menurut konsep kualitatif ini merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Universitas Sumatera Utara 32 operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditas, yaitu kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut sebagai modal kerja neto. Modal kerja dapat dirumuskan sebagai aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar . c. Konsep Fungsional Konsep fungsional ini lebih mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam suatu periode akuntansi tertentu yang seluruh dana langsung menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut ada sebagian dana lain yang juga digunakan selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek. Melihat tiga konsep diatas, modal kerja perusahaan dibagi kedalam dua jenis menurut Kasmir 2010:212, yaitu : 1. Modal kerja kotor gross working capital Modal kerja kotor adalah semua komponen aktiva lancar dan sering disebut modal kerja. Modal kerja kotor terdiri dari, kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Nilai total dari keseluruhan komponen aktiva lancar tersebut adalah jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan. 2. Modal kerja bersih net working capital Universitas Sumatera Utara 33 Modal kerja bersih adalah keseluruhan komponen aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total utang lancar atau kewajiban jangka pendek. Utang lancar meliputi utang dagang, utang wesel, utang bank jangka pendek, utang gaji, utang pajak, dan utang lancar lainnya.

2.1.3.2 Unsur-Unsur Modal Kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

16 141 75

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERSEDIAAN DAN AKTIVA TETAP TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013.

0 4 31

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2011).

0 0 43

Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi Terhadap Modal Kerja Perusahaan-Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 0 12

Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi Terhadap Modal Kerja Perusahaan-Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 0 2

Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi Terhadap Modal Kerja Perusahaan-Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 0 9

Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi Terhadap Modal Kerja Perusahaan-Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 0 30

Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi Terhadap Modal Kerja Perusahaan-Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

2 7 3

Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi Terhadap Modal Kerja Perusahaan-Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 0 6

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

0 0 16