61
melakukan uji Glejser, apabila nilai Sig. variabel independen lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut hasil uji
Glejser:
Tabel 4.4 Uji Heterokedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta T
Sig. 1
Constant 27.015
.732 36.925
.000 LN_PPBJ
-.145 .270
-.070 -.538
.593 a. Dependent Variable: LN_MODALKERJA
Sumber : Data Olahan SPSS , 2013
4.2.1.4 Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2005, uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t- 1 sebelumnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mendeteksi masalah autokorelasi, di antaranya dengan Uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah
sebagai berikut : Dari nilai Sig. diatas, terlihat bahwa seluruh nilai probabilitas signifikansi
seluruh variabel independen 0,05. Sehingga model regresi tidak menunjukkan adanya heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
62
bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau
Upper Bound DU dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan
nol, berarti tidak ada autokorelasi,
bila nilai Durbin-Watson DW lebih rendah daripada batas bawah atau
Lower Bound DL maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif,
bila nilai Durbin-Watson DW lebih besar daripada 4-DL, maka
koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif,
bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas DU dan
batas bawah DL atau DW terletak antara batas antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .070
a
.005 -.012
1.69412 1.099
a. Predictors: Constant, LN_PPBJ b. Dependent Variable: LN_MODALKERJA
Sumber : Data Olahan SPSS, 2013 Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1,099 ,
karena nilai DW sebesar 1,099 tidak lebih kecil dari -2 dan tidak lebih besar dari +2 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi baik
autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif.
Universitas Sumatera Utara
63 4.2.2
Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
berfungsi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variasi variabel independen dalam menerangkan variabel
dependen. Berikut ini peneliti menampilkan hasil uji koefisien determinasi pada
tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.070
a
.005 -.012
1.69412 a. Predictors: Constant, LN_PPBJ
b. Dependent Variable: LN_MODALKERJA
Sumber : Data Olahan SPSS, 2013 Hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan besarnya
R = 0,070 maka dapat dikatakan bahwa Perputaran Persediaan Barang Jadi memiliki hubungan terhadap Modal Kerja sebesar 0,070. Dari tabel di atas
juga dapat dilihabahwa besar R
2
adalah 0,005 yang menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan Barang Jadi perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2009-2011 memberikan sumbangan efektif terhadap Modal Kerja sebesar 5 sisanya 95 dipengaruhi oleh faktor
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
64 4.2.3
Analisis Regresi
Analisis regresi linear berganda dari Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi terhadap Modal Kerja pada Perusahaan industri barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 memiliki hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi
Berdasarkan data di atas, dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk harga saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007-2011 adalah sebagai berikut:
Y = 27,015 – 0,145X
1
+ e
Keterangan: Y = Modal Kerja
X1 = Perputaran Persediaan Barang Jadi e = Koefisien error
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta 1
Constant 27.015
.732 LN_PPBJ
-.145 .270
-.070 a. Dependent Variable: LN_MODALKERJA
Sumber : Olahan Data SPSS , 2013
Universitas Sumatera Utara
65
Koefisien-koefisien dalam persamaan regresi linear berganda memiliki arti sebagai berikut :
a. Konstanta a sebesar 27,015 mempunyai arti apabila Perputaran
Persediaan Barang Jadi sama dengan nol maka Modal Kerja perusahaan sektor industri barang konsumsi bernilai positif sebesar
27,015. b.
Koefisien regresi Perputaran Persedian Barang Jadi sebesar -0,145 mempunyai arti setiap kenaikan rasio Perputaran Persediaan Barang
Jadi sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap Modal Kerja perusahaan sektor industri barang konsumsi sebesar -0,145
satuan.
4.2.4 Pengujian Hipotesis