10
3. Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
c Dilihat dari segi jangka waktu 1. Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka
waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja
2. Kredit Jangka Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun,
3. Kredit Jangka Panjang, kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang memiliki masa
pengembalian antara tiga sampai lima tahun. d Dilihat Dari Segi Jaminan
1. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang
berwujud atau tidak berwujud, 2. Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa
jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau
nama baik si calon debitur selama ini.
2.1.3 Unsur-Unsur Kredit
Di dalam suatu kredit terdapat unsur-unsur Jusuf, 2003:6, yaitu :
• Pemberian kredit atau kreditur yaitu bank • Penerima Kredit yaitu debitur. Penerima kredit ini bisa
merupakan perorangan atau perusahaan badan usaha
• Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh
bank
• Perjanjian kredit yang merupakan aturan main dari hubungan ini • Jangka waktu yaitu masa pengembalian kredit, dan
• Bunga atas kredit yang dinikmati pihak kreditur
2.1.4 Likuiditas 2.1.4.1 Pengertian Likuiditas
Penulis mengutip pengertian Likuiditas dari Hanafi, 2003:77. kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang
lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki
11
perusahaan. Kasmir, 2002:48 Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutang-
hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang
memang layak untuk dibiayai.
2.1.4.2 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
pada saat ditagih. Dengan kata lain dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat
mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini semakin likuid Kasmir,2005, 268
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar.
2.4.2.3 Pengukuran Rasio likuiditas
Rasio likuiditas juga digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai kewajiban ketika ditagih.
Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio antara lain :
1. Quick Ratio Quick ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali
12
kewajiban kepada para deposannya dengan cash assets yang dimilikinya. Semakin tinggi quick rasio menunjukkan semakin
tinggi tingkat likuiditas bank. 2. Investing Policy Ratio
Investing policy ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali
kewajiban kepada para deposannya dengan mencairkan surat- surat berharga yang dimiliki bank. Semakin tinggi Investing
policy ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. 3. Loan to Deposit Ratio LDR
Loan to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali
kewajiban kepada para deposannya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Semakin
tinggi LDR menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. 4. Loan to Assets Ratio
Loan to assets ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit
dari para debitur dengan asset bank yang tersedia. Semakin tinggi loan to assets ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas
bank.
13
5. Cash Ratio Cash ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kewajiban- kewajibannya yang sudah jatuh tempo dengan cash asset yang
dimilikinya. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank.
2.1.5 Profitabilitas 2.1.5.1 Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan suatu hal yang mencerminkan kemampuan dari setiap perusahaan untuk menghasilkan laba.
Performa manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi
ataupun maksimal.
2.1.5.2 Rasio Profitabilitas
Menurut Ali 2004:66, “Profitabilitas merupakan indikator dari kemampuan bank untuk mempertahankan kecukupan
modalnya. Jika profitabilitas rendah maka bank tidak akan mampu menambah permodalannya”. Rasio profitabilitas merupakan rasio
yang digunakan untuk menilai kemampuan bank dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberi ukuran efektif bagi bank. Untuk
mengukur rasio profitabilitas dapat digunakan beberapa rasio antara lain :
14
1. Gross Profit Margin
Gross profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari
operasi usahanya yang murni. Semakin tinggi gross profit margin semakin besar tingkat profitabilitas yang dicapai oleh
bank. 2.
Net Profit Margin Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan net income ditinjau dari sudut operating income-nya. Semakin tinggi net
profit margin semakin besar tingkat profitabilitas yang dicapai oleh bank.
3. Return on Equity ROE
Sutrisno 2002 : 267, “ ROE atau sering disebut Rate of Return on Net Worth, adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan modal yang dimiliki sendiri, sehingga ROE disebut sebagai rentabilitas modal sendiri.”
Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank.
4. Return on Asset ROA
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva yang
dimilikinya untuk menghasilkan berbagai income. Semakin
15
tinggi nilai ROA, maka semakin baik kinerja bank dalam mengelola aktivanya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian mengenai Pemberian Kredit dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Saputra 2009 menunjukkan hasil secara parsial
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap ROA dan tidak ada pengaruh antara LDR dengan ROA. Secara
simultan, jumlah kredit yang diberikan dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Saputra dan Nasution 2009 menunjukkan hasil secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap ROA
dan tidak ada pengaruh antara LDR dengan ROA. Secara simultan, jumlah kredit yang diberikan dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Makaombohe, dkk 2014 dengan judul penelitian : Rasio Likuiditas Dan Jumlah Kredit Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Bursa Efek Indonesia
dilakukan lewat website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dengan memperhatikan dan mengolah Laporan Keuangan Tahunan periode 2009-2012.
Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu teknik teknik pengambilan sampel di sengaja disertai kriteria. Populasi dalam
penelitian ini adalah 38 bank, dan 10 bank dipilih sebagai sampel. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Analisis Regresi Berganda. Dengan
hasil penelitian bahwa Likuiditas LDR memiliki pengaruh negatif terhadap
16
Profitabilitas ROA, dan Jumlah Kredit memiliki pengaruh positif terhadap Profitabilitas. Sedangkan secara simultan Loan to Deposit Ratio dan Jumlah
Kredit berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas sebesar 0,027. Rahayu 2012 Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan, Tingkat Likuiditas
dan Kecukupan Permodalan Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, populasi penelitian ini mencakup 31 perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2010. Dari 31 perusahaan perbankan yang terdaftar, dipilih 20 perusahaan yang tercatat dalam sampel
menggunakan metode purposive sampling sebagai metode seleksi. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dari masing-masing
sampel yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah model regresi data panel dengan melihat nilai probabilitas
signifikansinya. Hasil analisis menunjukkan bahwa Jumlah Kredit yang Diberikan, Rasio Cepat QR, Rasio Kecukupan Modal CAR secara parsial
maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset ROA.
Risha 2009 Pengaruh Kredit Yang Diberikan, Likuiditas Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas, populasi penelitian ini dalah berjumlah 31
perusahaan. Dari 31 perusahaan kemudian dengan menggunakan teknik purposive sampling maka terpilihlah 28 perusahaan sebagai sampel penelitian ini pada
periode 2008 sampai 2011. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi berganda. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan Kredit
yang diberikan berpengaruh terhadap profitabilitas ROA, Likuiditas LDR
17
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA dan Kecukupan modal CAR tidak berpengaruh siginifikan terhadap profitabilitas
ROA. Dan Kredit yang diberikan, Likuiditas, dan Kecukupan Modal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Mirza 2012 Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan, Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dengan periode pengamatan 2006-
2010, Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan secara parsial jumlah kredit yang
diberikan berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset sebesar 0,001, kemudian secara parsial Loan To Deposit Ratio LDR berpengaruh
negatif signifikan terhadap Return On Asset sebesar 0,000. Sedangkan secara simultan Jumlah Kredit yang diberikan, Loan to deposit ratio terhadap Return on
Asset berpengaruh signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Defri 2012 Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Likuiditas dan
Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive
sampling sehingga diperolah 57 sampel dari 19 perusahaan perbankan pada periode pengamatan 2008-2010. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi perusahaan perbankan dalam www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR
18
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, LDR berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI. Dan secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.
Ningrum 2013 Pengaruh Jumlah Kredit Yang Disalurkan, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On
Assets Pada Pd. Bpr Bkk Ungaran Tahun 2010-2012. Populasi penelitian ini adalah Laporan Keuangan PD. BPR BKK Ungaran sejak awal berdiri hingga saat
ini. Sampel dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PD. BPR BKK Ungaran tahun 2010-2012. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi
linier berganda. Hasil penelitian diperoleh hasil jumlah kredit yang disalurkan, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets di PD. BPR BKK Ungaran. Sedangkan secara parsial jumlah kredit yang disalurkan berpengaruh
positif signifikan terhadap Return On Assets dengan nilai 0,034, Non Performing Loan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Return On Assets dengan
nilai 0,032, Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return On Assets dengan nilai 0,047, dan Loan to Deposit Ratio
berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets dengan nilai 0,038.
19
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Peneliti Variabel
Tahun Penelitian
Hasil Penelitian
1 Saputra dan
Nasution 2009
Pengaruh jumlah kredit yang di berikan
terhadap Profitabilitas 2009
pengaruh positif dan signifikan antara jumlah
kredit yang diberikan terhadap ROA dan
tidak ada pengaruh antara LDR dengan
ROA. Secara simultan, jumlah kredit yang
diberikan dan LDR berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
2 Yulita
Natalia Makaombohe,
Ventje Ilat dan Harijanto
Sabijono 2014 Rasio Likuiditas Dan
Jumlah Kredit Terhadap Profitabilitas
2014 Bahwa Likuiditas
LDR memiliki pengaruh negatif
terhadap Profitabilitas ROA, dan Jumlah
Kredit memiliki pengaruh positif terhadap
Profitabilitas. Secara simultan Loan to Deposit
Ratio dan Jumlah Kredit
20
berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas.
3 Imelda Dwi
Sari Sinaga 2012
Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan,
Tingkat Likuiditas, Dan Kecukupan
Permodalan Terhadap Profitabilitas
2012 Bahwa Jumlah Kredit
yang Diberikan, Rasio Cepat QR, Rasio
Kecukupan Modal CAR secara parsial
maupun simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return On Asset ROA.
4 Viony Gita
Risha 2009 Pengaruh Kredit Yang
Diberikan, Likuiditas Dan Kecukupan
Modal Terhadap Profitabilitas
2009 Kredit yang diberikan
berpengaruh terhadap profitabilitas ROA,
Likuiditas LDR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas ROA dan
Kecukupan modal CAR tidak
berpengaruh siginifikan terhadap profitabilitas
ROA.
5 Mirza Rossy
Jazielah Pengaruh Jumlah
Kredit Yang 2010
Bahwa secara parsial jumlah kredit yang
21
Huwaid 2012
Diberikan, Tingkat Likuiditas Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
diberikan berpengaruh positif signifikan
terhadap Return On Asset, kemudian secara
parsial Loan To Deposit Ratio LDR berpengaruh
positif signifikan terhadap Return On Asset
Sedangkan secara simultan jumlah kredit
yang diberikan dan LDR berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset ROA.
6
Defri 2012 Pengaruh Capital
Adequacy Ratio CAR, Likuiditas dan
Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI
2012 Bahwa CAR
berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap ROA, LDR berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap ROA, dan
BOPO berpengaruh negatif dan signifikan
22
terhadap ROA
7 Putri Lestari Eka Ningrum
2013 Pengaruh Jumlah
Kredit Yang Disalurkan, Non
Performing Loan, Capital Adequacy
Ratio, Dan Loan To Deposit Ratio
Terhadap Return On Assets Pada Pd. Bpr
Bkk Ungaran Tahun 2010-2012
2013 Jumlah kredit yang
disalurkan, Non Performing Loan, Capital
Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio
berpengaruh signifikan terhadap Return On
Assets. Jumlah kredit yang disalurkan
berpengaruh positif signifikan terhadap
Return On Assets, Non Performing Loan
berpengaruh negatif secara signifikan
terhadap Return On Assets, Capital Adequacy
Ratio berpengaruh positif secara signifikan
terhadap Return On Assets, dan Loan to
Deposit Ratio
23
berpengaruh positif signifikan terhadap
Return On Assets.
2.3 Kerangka Konseptual
Jumlah kredit yang diberikan, tentunya akan menghasilkan pendapatan bunga kredit bagi setiap perusahaan perbankan, jadi dengan kata lain apabila jumlah
kredit yang diberikan nilainya mengalami kenaikan, maka pendapatan bunga kredit nilainya juga akan semakin besar, dan pada akhirnya profitabilitas yang
akan dicapai juga semakin besar nilainya. Tingkat likuiditas yang dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio, biasanya digunakan para
nasabah. Likuiditas sebagai suatu indikator untuk menilai kemampuan setiap perusahaan perbankan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan harta lancar yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan, dimana dalam hal ini jika tingkat likuiditas dari suatu perusahaan
bagustinggi, tentunya para nasabah akan semakin percaya untuk mempergunakan jasa-jasa di bidang keuangan yang disediakan oleh perusahaan itu sendiri,
sehingga dengan naiknya intensitas dari penggunaan jasa-jasa keuangan yang disediakan oleh setiap bank inilah, tentunya akan menentukan tingkat
profitabilitas yang akan diperoleh nantinya.
24
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H
1
H
3
H
2
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris. Hipotesis dalam penelitian
ini adalah: 1.
H1: Jumlah kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan
2. H2: Tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas
perusahaan 3.
H3: Jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan
Jumlah Kredit X
1
Tingkat Likuiditas X
2
Profitabilitas Y
25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif causative.
Penelitian ini menguji hubungan antara variabel independen X dengan variabel dependen Y. Dimana penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar
variabel bebas mempengaruhi variabel terikat Sugiyono, 2011:11. Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh Kredit yang diberikan X1 dan Tingkat
Likuiditas X2 sebagai variabel independen terhadap Profitabilitas perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sebagai variabel dependen.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun tempat pengambilan data dalam penelitian ini dengan mengunjungi situs internet
www.idx.co.id guna untuk memperoleh data yang telah
didokumentasi berupa laporan keuangan yang telah diaudit. Waktu penelitian yang akan direncanakan mulai bulan September 2014 sampai dengan April 2015.
3.3 Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah : 1.
Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia BEI.
26
2. Data laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI periode 2011 sampai dengan 2013 3.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1
Variabel bebas independent variabel yaitu Kredit yang diberikan dan Likuiditas.
2 Variabel terikat dependent variabel yaitu Profitabilitas.
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini melibatkan 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel bebas independen dan 1 variabel terikat dependen. Variabel dependen yakni
Profitabilitas dan 2 variabel independen yakni kredit yang diberikan dan likuiditas.
3.4.1 Variabel Independen X
Variabel bebas atau variabel independen. Menurut Sugiyono 2011:61 variabel bebas adalah “Merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Kredit yang diberikan X1 dan Likuiditas X2. 1.
Kredit X1 Kasmir 2012:81, menyatakan kredit sering diartikan memperoleh
barang dengan cicilan atau angsuran dikemudian hari atau memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan di
kemudian hari dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan
27
perjanjian. Pandia 2012:169, menyatakan manajemen kredit adalah kegiatan bank mengalokasikan dananya dalam bentuk
pinjaman yang diberikan atau kredit untuk memperoleh keuntungan profitability dengan memperhatikan tingkat
keamanannya safety. Kesimpulannya, kredit adalah keadaan dimana pemberi kredit dan penerima kredit melakukan
perjanjian atas suatu barang atau uang yang pembayarannya dilakukan dimasa mendatang. Kasmir 2005:169, menyatakan
fungsi kredit adalah menyangkut kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, resiko dan balas jasa. Kredit yang diberikan dilihat
berdasarkan total kredit yang diberikan dari masing-masing perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek yang menjadi
sampel penelitian. 2.
Likuiditas X2 Munawir 1997:31, menyatakan likuiditas adalah menunjukan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Salah satu alat ukur dari likuiditas ini adalah
dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio LDR. Menurut Kasmir 2005 Loan to Deposit Ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan jumlah dana masyarakat dan modal
sendiri yang digunakan. Sedangkan menurut BI dalam Undang-
28
undang Perbankan UU No.10 tahun 1998 dan UU No.3 tahun 2004, rumus untuk mencari LDR adalah :
LDR :
100 x
Ketiga Pihak
Dana diberikan
yang Kredit
Jumlah
Dana pihak ketiga berasal dari masyarakat, dana dari masyarakat ini terdiri dari giro, deposito, dan tabungan.
3.4.2 Variabel Dependen Y