41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan Perbankan
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan pengertian di atas, bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya
aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif berfungsi memberikan gambaran atau
deskripsi data berdasarkan nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai maksimum, dan minimum Ghozali, 2007:19. Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data kredit yang diberikan, loan to deposits ratio dan return on assets perusahaan perbankan yang go public dan datanya tersedia
lengkap di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Jumlah observasi secara keseluruhan fulled sampel selama tahun 2011-2013 sebanyak 75
42
observasi penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah deskripsi secara
keseluruhan fulled.
Statistik deskriptif data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Sumber : Output SPSS versi 17 : Descriptive Statistics,2015, Lampiran 7
Tabel 4.1 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian. Output tampilan SPSS di atas menunjukkan jumlah sampel data
N sebanyak 75. Pada data kredit mempunyai jumlah bilangan yang cukup besar yaitu jutaan rupiah maka dari itu kredit diproses dengan membuatnya
dalam bentuk Ln Logaritma Natural. Dari 75 data tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai minimum jumlah kredit yang diberikan adalah 12.00
dan nilai maksimumnya adalah 23.59, artinya bahwa kredit perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam sampel penelitian ini
memiliki range kredit antara 12.00 hingga 23.59, menunjukkan adanya yang cukup lebar dan menandakan bahwa kredit perusahaan perbankan dalam
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation LN_KREDIT
75 12.00
23.59 18.2299 2.51197
LDR 75
43.46 127.17 81.4676
14.56439 ROA
75 .33
4.46 2.1321
.98483 Valid N
listwise 75
43
sampel penelitian ini memiliki gap yang cukup besar dan bervariasi antar perusahaan. Sementara rata-rata jumlah kredit yang diberikan adalah 18.2299
dengan standar deviasi sebesar 2.51197 menunjukkan hasil yang cukup baik karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Variabel Likuiditas
LDR memiliki nilai minimum sebesar 43.46 dan maksimum sebesar 127.17, menunjukkan likuiditas perusahaan berkisar antara 43.46 sampai 127.17
dengan rata-rata sebesar 81.4676 dan standar deviasi 14.56439 berarti cukup baik karena standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata. Sedangkan pada
variabel Profitabilitas ROA memiliki nilai minimum sebesar 0.33 dan nilai maksimum sebesar 4.46, yang berarti profitabilitas pada perusahaan
perbankan berkisar antara 0.33 sampai 4.46 dengan rata-rata sebesar 2.1321 dan standar deviasi sebesar 0.98483, hal ini menunjukkan bahwa
profitabilitas pada perusahaan perbankan cukup baik karena standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Dari hasil perhitungan sampel total dan rasio keuangan selama tiga tahun, maka
dalam penelitian ini perlu dilakuakan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan
uji autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut:
44
4.2.2.1 Uji Normalitas
Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah
dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana
Gambar 4.2. berikut:
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Sumber : Output SPSS versi 17 : Normal Histogram,2015, Lampiran 7
Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati
45
normal. Namun demikian dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel
kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.3 berikut:
Gambar 4.2 Uji Normalitas P-Plot
Sumber : Output SPSS versi 17 : Normal P-P Plot,2015, Lampiran 7 Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik
menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa
46
grafik pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat
menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain
yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogrov-Smirnov K-S dapat dilihat pada table 4.4, sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Uji Normalitas KS
Sumber : Output SPSS versi 17: One Sample Kolmogorov Smirnov,2015, Lampiran 7
Berdasarkan Tabel 4.4 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikansi Kolmogorov -
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .93030411
Most Extreme Differences
Absolute .137
Positive .137
Negative -.075
Kolmogorov-Smirnov Z 1.184
Asymp. Sig. 2-tailed .121
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
47
Smirnov menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,121, maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai
distribusi normal.
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance
inflation factor VIF. Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat
dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel independen diperoleh nilai Variance Inflation Factor VIF untuk kredit
yang diberikan sebesar 1,030, dan Loan to Deposits Ratio sebesar 1,030. Hasil perhitungan menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Nilai tolerance mendekati 1 untuk kredit yang diberikan sebesar 0,971,dan Loan to Deposits Ratio sebesar
Coefficients
a,b
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 LN_KREDIT .971
1.030 LDR
.971 1.030
a. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS versi 17: Coefficients,2015,
Lampiran 7
48
0,971. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi..
4.2.2.3 Uji Autokorelasi
Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian ini diuji dengan uji Durbin-Watson DW-test. Hasil regresi dengan lavel of signifikan 0,05
α=0,05 dengan sejumlah variabel independen 2 dan banyak data n = 75 . Adapun hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada table 4.6
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson sebesar 2,261; sedangkan dalam table DW untuk “k” = 2 dan N = 75 besar DW-tabel: dl batas
luar = 1,5709 dan du batas dalam =1,6802 ; 4 – du = 2.3198. Oleh karena nilai DW 2,261 lebih besar dari batas du 1,6802 dan DW
kurang dari 4 – 1,6802, maka dapat disimpulkan bahwa DW-test tidak
Model Summary
c,d
Model R
R Square
b
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .328
a
.108 .083
.94314 2.261
a. Predictors: LDR, LN_KREDIT b. Dependent Variabel : ROA
Sumber : Output SPSS versi 17: Model Summary,2015, Lampiran 7
49
dapat menolak Ho yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pola scatter plot dari
regresi menyebar. Hal ini berarti bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas. Selain melihat pola-pola titik pada
scatter plot regresi, uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengunakan Uji Glejser, yaitu meregresikan nilai absolut residual
terhadap variabel bebas Ghozali,2006:108. Jika nilai signifikan hitung lebih besar dari Alpha = 5, maka tidak ada masalah heteroskedastisitas.
Tetapi jika nilai signifikan hitung kurang dari Alpha = 5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Pola Scatter Plot
Sumber : Output SPSS versi 17: Grafik Scatterplot, 2015, Lampiran 7
50
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol 0 pada
sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas. Namun untuk lebih memastikan bahwa variabel yang
diteliti benar-benar tidak ada heteroskedastisitas maka dilakukan Uji
Glejser yang dapat dilihat hasilnya pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 Uji Glejser
Sumber : Output SPSS versi 17: Uji Glejser, 2015, Lampiran 7
Dengan menggunakan Uji Glejser untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dari hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan
bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, hal ini membuktikan bahwa tidak ada heteroskedastisitas dalam model
regresi.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.590 .521
1.132 .261
LN_KREDIT .016
.025 .075
.623 .529
LDR -.001
.004 -.037
-.307 .760
a. Dependent Variable: AbsRes
51
4.2.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas LDR terhadap profitabilitas perusahaan ROA pada perusahaan perbankan di
Bursa Efek Indonesia BEI dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara
variabel independen X dengan variabel dependen Y baik secara bersama-sama dengan uji F maupun secara individual dengan uji t serta dengan uji koefisien
determinasi. Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial t-test, uji pengaruh simultan F-test dan uji koefisien determinasi R².
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikansi Parsial Uji T
Uji parsial uji T adalah pengujian yang dipakai untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel independen. Dalam analisis ini apabila diperoleh uji T 0,05 berarti secara parsial berpengaruh signifikan. Sebaliknya apabila uji T
0,05 berarti secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara
parsial dua variabel independen tersebut Kredit dan LDR terhadap ROA seperti ditunjukkan pada table 4.9 sebagai berikut:
52
Tabel 4.6 Uji T
Sumber : Output SPSS versi 17: Coefficients, 2015, Lampiran 7
Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS seperti terlihat pada table 4.9, persamaan regeresi linier yang terbentuk
adalah:
ROA = -0,336 + 0,051 Kredit + 0,019 LDR + e
Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Kredit
Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 1,143 dengan nilai signifikansi sebesar 0,257. Karena nilai
signifikansi lebih besar dari 5 dan nilai t hitung 1,143 lebih kecil dari t tabel 2,069, t table ini dapat dicari dengan cara n jumlah sampel
- 2 maka 25 - 2 = 23 lihat lampiran 4 t tabel. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa besarnya Jumlah Kredit yang diberikan tidak
berpengaruh terhadap ROA karena t
hitung
t
tabel
yaitu 1.1432,069
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-.336 .938
-.358 .721
LN_KREDIT .051
.044 .129
1.143 .257
.971 1.030
LDR .019
.008 .281
2.484 .015
.971 1.030
a. Dependent Variable: ROA
53
dengan signifikansi 0,2570,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, namun hal tersebut mengindikasikan bahwa kredit yang diberikan
bank belum tentu bisa menentukan naikturunnya profitability suatu perusahaan, karena komponen yang membentuk profitabilitas bukan
hanya pendapatan bunga yang dihasilkan kredit saja tetapi ada komponen lain yang ada seperti manajemen biaya. Hasil penelitian ini
berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh viony gita risha 2013 dengan judul penelitian pengaruh kredit yang diberikan, likuiditas dan
kecukupan modal terhadap profitabilitas yang menunjukkan hasil penelitian kredit yang diberikan berpengaruh signifikan negatif
terhadap profitabilitas.
2. LDR
Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,484 dengan nilai signifikansi sebesar 0,015. Karena nilai
signifikansi lebih besar dari 5 dan nilai t hitung 2,484 lebih besar dari t tabel 2,069 maka Ho ditolak sedangkan Ha diterima, dimana
t
hitung
t
tabel
yaitu 2,4842,069 dengan signifikansi 0.0150,05. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa besarnya LDR perbankan
mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap ROA. Hasil ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Rivai 2007 yang
menyatakan bahwa jika bank mampu menjaga likuiditas maka kepercayaan masyarakat tetap terjaga sehingga nasabah tetap
54
mempercayakan transaksi keuangan melalui bank dan bank dapat mempertahankan tingkat keuntungan yang optimal. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budi 2008 dan Hendra 2009 juga mendapatkan hasil bahwa likuiditas yang diukur dengan
LDR memberikan pengaruh yang positif terhadap profitabilitas. Dan tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hesti 2002
yang mendapatkan hasil sebaliknya yaitu likuditas yang diukur dengan LDR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan
perbankan.
4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara bersama-sama variabel independen Kredit dan LDR terhadap ROA seperti
ditunjukkan pada table 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Uji F
D Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 4,344 yang
lebih besar dari F tabel sebesar 3,44, dimana cara melihat f table dengan
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 7.728
2 3.864
4.344 .017
a
Residual 64.044
72 .890
Total 71.773
74 a. Predictors: Constant, LDR, LN_KREDIT
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS versi 17: Anova, 2015, Lampiran 7
55
nsampel – kvariabel bebas – 1 maka 25 – 2 – 1 = 22 lihat lampiran 5 f tabel yaitu 4,344 3,44 dan nilai signifikansi sebesar 0,21 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan Ho berhasil ditolak dan diterimanya Ha maka Kredit yang diberikan dan LDR secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau R-square menunjukkan persentase seberapa besar pengaruh variabel independen yang terdiri atas kredit yang
diberikan, LDR terhadap perubahan variabel dependen yaitu ROA. Berdasarkan hasil output SPSS besarnya nilai Adjusted R Square dapat
dilihat pada table 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi
Dilihat dari table diatas, nilai koefisien Determinasi adjusted R² sebesar 0,108 atau 10,8 hal ini berarti 10,8 variasi ROA yang bisa
dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaitu Kredit dan LDR. Sedangkan sisanya sebesar 89,2 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.328
a
.108 .083
.94314 a. Predictors: Constant, LDR, LN_KREDIT
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS versi 17: Model Summary, 2015, Lampiran 7
56
model regresi. Standar Error of estimate SEE sebesar 0,94314. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen. 4.3 Pembahasan
Hasil pengujian secara parsial yang dilakukan untuk melihat pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas terhadap profitabilitas
adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan terhadap Profitabilitas Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa Jumlah Kredit yang
diberikan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas. Hal ini terlihat dari besar t hitung sebesar 1,143 dengan nilai signifikansi 0,257, sedangkan
t tabel adalah sebesar 1,665 sehingga t hitung t tabel 1,143 2,069 yang menghasilkan Ho diterima dan Ha ditolak, maka variabel Jumlah
kredit yang diberikan tidak berpengaruh dengan Profitabilitas Perusahaan Perbankan. Hasil pengujian menunjukkan hasil penelitian ini tidak sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saputra 2009 yang menyatakan bahwa kredit secara parsial berpengaruh signifikan negatif
terhadap return on assets pada perusahaan perbankan di BEI. Bahwa kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah belum dapat
meningkatkan profitabilitas bank tersebut. Hal ini kemungkinan akibat dari banyaknya jumlah kredit yang diberikan yang masih tidak lancar di dalam
57
pembayaran ataupun pelunasannya dari pihak yang telah diberikan kredit oleh bank.
2. Pengaruh Tingkat Likuiditas terhadap Profitabilitas Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa Loan to Deposit
Ratio tingkat likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini terlihat dari jumlah t hitung sebesar 2,484 dengan nilai
signifikansi 0,015, sedangkan t tabel adalah sebesar 2,069 sehingga t hitung t tabel 2,484 2,069 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka
Loan to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap Return on Assets. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinaga 2012 yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh
positif signifikan terhadap return on assets pada perusahaan perbankan di BEI. Hasil ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Rivai 2007
yang menyatakan bahwa jika bank mampu menjaga likuiditas maka kepercayaan masyarakat tetap terjaga sehingga nasabah tetap
mempercayakan transaksi keuangan melaui bank dan bank dapat mempertahankan tingkat keuntungan yang optimal.
Dan hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan adanya pengaruh signifikan variabel Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat
Likuiditas terhadap Profitabilitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Karena nilai F hitung sebesar 4,344 yang lebih besar dari nilai F tabel sebesar
3,44. Angka adjusted R Square R sebesar 0,108 atau 10.8 yang berarti
58
bahwa pengaruh kontribusi Jumlah kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas dapat dijelaskan terhadap Profitabiltas sebesar 10.8. Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Risha 2009 dan Makaombohe,
dkk 2014 yang menyatakan bahwa variabel Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas LDR secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan, Tingkat Likuiditas terhadap Profitabilitas pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang mencakup 25 sampel perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka berikut adalah kesimpulan yang diberikan :
1. Jumlah Kredit yang diberikan tidak mempunyai pengaruh terhadap Profitabilitas. Dengan demikian hipotesis 1 dalam penelitian ini yang
menyatakan bahwa secara parsial Jumlah Kredit yang diberikan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.
2. Tingkat Likuiditas berpengaruh terhadap Profitabilitas. Dengan demikian hipotesis 2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa secara parsial
Tingkat Likuiditas berpengaruh terhadap Profitabilitas. 3. Jumlah Kredit yang diberikan, Tingkat Likuiditas secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.
60
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang memerlukan perbaikandan pengembangan bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.
Keterbatasanketerbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen yaitu Jumlah kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas yang diukur Total Kredit
yang diberikan perusahaan dan Loan to deposits ratio dalam melihat profitabilitas yang dapat dicapai. Beberapa faktor lain yang mungkin
dapat mempengaruhi besarnya profitabilitas tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
2. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 25 perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. 3. Periode pengamatan dalam penelitian ini dibatasi pada tahun 2011-2013
5.2 Saran