25
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia
kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar
dalam e-dukasi net, 2008:3.
4. Konflik Sosial
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih antarkelompok, masyarakat, etnis dan lain sebagainya, di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konsep konflik muncul pada awal perkembangan industri di negara-negara industri di mana terjadi perubahan
sosial yang mengarah pada perbedaan kepentingan pemilik modal dengan buruhpekerja Marx dalam Depsos, 2007:1
Latar belakang konflik sosial berhubungan erat dengan stratifikasi sosial. Interaksi dalam masyarakat yang berbeda dalam suatu lapisan masyarakat akan
membuat benturan-benturan. Benturan tersebut mengakibatkan perbedaan pemikiran antar individu. Sejalan dengan itu konflik di latar belakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat
istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Perbedaan terasebut jika dibawa dalam interaksi sosial akan menyebabakan konflik dalam Wikipedia, 2008: 1.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor penyebab konflik sosial adalah adanya perbedaan kepentingan antara individu dan ciri fisik.
Adanya perubahan sikap dan nilai dalam masyarakat juga mempengaruhi konflik dalam masyrakat hal ini dijabarkan sebagai berikut dalam Depsos,
2007:1 : a. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang
26
memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau
lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu
sejalan dengan kelompoknya. b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-
pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran
dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda..
Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi,
tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.
Latar belakang konflik memmicu adanya pertentangan tidak hanya dari individu itu sendiri tetapi juga dari kelompok. Menurut Dahrendorf, konflik
dibedakan menjadi empat macam dalam Depsos, 2007:1 : a. konflik antara atau dalam peran sosial intrapribadi, misalnya antara
peranan-peranan dalam keluarga atau profesi konflik peran role b. konflik antara kelompok-kelompok sosial antar keluarga, antar gank.
c. konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir polisi melawan massa.
d. konflik antar satuan nasional kampanye, perang saudara Konflik-konflik yang terjadi baik dari kelompok maupun individu tidak
selalu membawa dampak buruk tetapi juga dapat membawa dampak yang baik
27
bagi individu maupun kelompok, sedangkan hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut:
a. meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok ingroup yang mengalami konflik dengan kelompok lain
b. keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai c. perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam,
benci, saling curiga dan lain-lain d. kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia
e. dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik dalam Depsos, 2007:1
5. Perbudakan