10
dianggap penting dalam beberapa episode kehidupan manusia dan di dalamnya terjadi perubahan kehidupan pelaku.
b.Ciri-ciri novel
Seperti yang disimpulkan di atas bahwa novel merupakan karya sastra yang kompleks. Kekompleksan novel dapat dilihat dari ciri-ciri novel. Menurut
Burhan Nurgiyanto 2005: 12-13 novel dapat dilihat ciri-cirinya sebagai berikut: 1. Plot
Sehubungan adanya ketidakterikatan pada panjang cerita yang memberi kebebasan kepada pengarangnya, umumnya memimilki lebih dari satu plot:
terdiri satu plot utama dan sub-sub plot. Plot utama berisi inti persoalan yang diceritakan sepanjang karya itu, sedangkan sub-subplot adalah berupa
munculnya konflik-konflik
tambahan yang
bersifat menopang,
mempertegas, dan mengidentensifkan konflik utama untuk sampai ke klimaks.
2. Tema Novel juga menawarkan lebih dari satu tema, yaitu satu tema tambahan dan
satu tema tambahan. Hal ini sejalan dengan adanya plot utama dan sub-subplot diatas yang menampilkan satu konflik utama dan konflik-konflik pendukung
tambahan. 3. Penokohan
Penggambaran dan jumlah tokoh novel memiliki kedetailan dan lebih banyak tokoh.
4. Latar Novel dapat melukiskan keadaan latar secara rinci sehingga dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas, konret dan pasti
c.Fungsi Novel
Sebuah karya prosa fiksi biasanya mengetengahkan tentang kehidupan realitas sosial masyarakat yang dimajinasikan oleh pengarang. Sesuai dengan
tujuan pencipta karya sastra yakni dulce et utile atau indah berguna, maka sebuah karya tidak hanya menghibur akan tetapi juga memberikan kontribusi yang lebih
bagi pembacanya. Wellek dan Warren dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 3
11
menyebutkan bahwa “fiksi merupakan sebuah cerita dan karenanya terkandung juga sebuah tujuan memberikan hiburan kepada pembaca disamping tujuan
estetik. Membaca sebuah karya fiksi berarti menikmati cerita menghibur diri untuk memperoleh kepuasan batin”. Dengan kata lain bahwa sebuah karya sastra
memberikan manfaat kepada pembacanya hal ini juga berlaku pada novel. Fungsi novel sendiri menurut Jakob Soemardjo dan Saini K.M. 1988: 8-9 yang sebagai
berikut: 1. Karya sastra novel memberi kesadaran kepada pembacanya tentang
kebenaran-kebenaran. Kita
dapat memperoleh
pengetahuan dan
pemahaman yang mendalam tentang manusia, dunia, dan kehidupan karya sastra novel.
2. Karya sastra novel memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan jenis ini adalah intelektual dan spritual yang lebih tinggi dari pada
hiburan lain. 3. Karya sastra novel dapat memberikan kepada kita penghayatan yang
mendalam terhadap apa yang kita ketahui. Pengetahuan ini menjadi hidup dalam sastra.
4. Membaca karya sastra novel dapat menolong pembacanya menjadi manusia yang berbudaya. Manusia berbudaya adalah manusia yang
demikian ini selalu mencari mencari-cari novel nilai-nilai keindahan, kebenaran, dan kebaikan. Salah satu untuk memperoleh nilai-nilai tersebut
adalah lewat pergaulan dengan karya-karya seni termasuk karya sastra. 5. Karya sastra novel adalah karya seni yang lebih indah untuk memenuhi
kebutuhan manusia terhadap naluri keindahan dan kodrat manusia. Novel memiliki kebebasan dalam menyampaikan dialog yang menggerakkan hati
masyarakat dengan kekayaan perasaan, kedalaman isi, dan kekuasaan pandangan terhadap berbagai masalah.
d. Unsur Pembangun Novel