81
3. Reputasi KAP X3 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.296 lebih besar dari dari
0,05, sehingga hipotesis tidak diterima, artinya reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay.
4. Solvabilitas X4 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari dari
0,05, sehingga hipotesis diterima, artinya solvabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay.
5. Profitabilitas X5 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,028 lebih kecil dari dari
0,05, sehingga hipotesis diterima, artinya profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay.
6. Kompleksitas operasional X6 perusahaan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil dari dari
0,05, sehingga hipotesis diterima, artinya kompleksitas operasional perusahaan berpengaruh positif
signifikan terhadap audit delay.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay
Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien positif sebesar 0,570 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,018 dibawah
0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian terbukti bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ayoib dan Abidin 2008; Febrianty 2011; Yuliyanti 2011;
Modugu, et. al. 2012 serta Indriyani dan Supriyati 2012 yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh secara significan terhadap audit delay. Hasil
Universitas Sumatera Utara
82
penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Kartika 2009; Lestari 2010; Ramadhan 2012 dan Saputri 2012 yang menyatakan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap audit delay.
4.3.2. Pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay
Variabel opini audit memiliki nilai koefisien negatif sebesar 0,911 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025 dibawah
0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian terbukti bahwa opini audit berpengaruh
secara signifikan terhadap audit delay. Namun pengaruh yang dihasilkan berbanding terbalik atau negatif. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian Ayoib dan Abidin 2008 dan Kartika 2009 yang menyatakan opini audit berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay.
4.3.3. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Delay
Variabel reputasi KAP memiliki nilai koefisien negatif sebesar 0,347 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,296 lebih besar dari
0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat diterima. Dengan demikian terbukti
bahwa reputasi KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simbolon 2009; Kartika 2009;
Lestari 2010; Febrianty 2011; Modugu, et. al. 2012; yang menyatakan reputasi KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Hasil
penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Ayoib dan Abidin 2008; Yuliyanti 2011 ; Ramadhan 2012; Saputri 2012 dan Prasongkoputra 2013 yang
menyatakan reputasi KAP berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.
Universitas Sumatera Utara
83
4.3.4. Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Delay
Variabel solvabilitas memiliki nilai koefisien negatif sebesar 0,108 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 dibawah
0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian terbukti bahwa solvabilitas berpengaruh
secara signifikan terhadap audit delay, namun pengaruh yang dihasilkan berbanding terbalik atau negatif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Lestari 2010 dan Indriyani dan Supriyati 2012 yang menyatakan solvabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini berbeda
dengan hasil penelitian Simbolon 2009; Febrianty 2011; Yuliyanti 2011 ; Modugu, et. al. 2012; yang menyatakan solvabilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap audit delay.
4.3.5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay
Variabel profitabilitas memiliki nilai koefisien negatif sebesar 1.681 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,028 dibawah
0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian terbukti bahwa profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay, namun pengaruh yang dihasilkan berbanding terbalik atau negatif. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Ayoib dan Abidin 2008; Simbolon 2009; Kartika 2009; Lestari 2010; Ramadhan 2012; Saputri 2012 dan Prasongkoputra 2013 yang
menyatakan profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Yuliyanti 2011 ; Modugu,
et. al. 2012; yang menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap audit delay.
Universitas Sumatera Utara
84
4.3.6. Pengaruh Kompleksitas Oprasional Perusahaan terhadap Audit Delay
Variabel kompleksitas operasional perusahaan memiliki nilai koefisien positif sebesar 0.850 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,023 dibawah
0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian terbukti bahwa
kompleksitas operasional perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay
. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ayoib dan Abidin 2008 dan Saputri 2012 yang menyatakan kompleksitas operasional perusahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.
Universitas Sumatera Utara
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan