Data Penelitian Analisis Data Penelitian

69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Data penelitian ini diinput dari data perusahaan sampel yang telah ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling berjumlah 116 perusahaan manufaktur dari populasi perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2013 sejumlah 166 perusahaan. Data perusahaan sampel yang menjadi objek penelitian berupa LK Audited pada tahun 2011 – 2013.

4.2 Analisis Data Penelitian

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik yang dibantu software SPSS. Gambaran umum variabel dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Dalam penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. 4.2.1 Analisis Deskriptif 4.2.1.1. Audit Delay Y Audit delay dalam penelitian ini merupakan variabel terikat yang variansnya diduga karena varians variabel bebas ukuran perusahaan, opini audit, reputasi KAP, solvabilitas, profitabilitas dan kompleksitas perusahaan. Audit 69 Universitas Sumatera Utara 70 delay dimaksud dalam penelitian ini adalah lama hari audit yang dihitung mulai dari dilaksanakannya audit hingga selesai. Hasil analisis deskriptif audit delay perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2013, dirangkum dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Audit Delay Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013. Variabel Audit Delay Frekuensi Persentase Tepat Waktu 64 18.4 Audit Delay 284 81.6 Total 348 100.0 Lama Audit Tercepat -16 Paling Lama 74 Rata – Rata 24.53 Standar Deviasi 19.99 Sumber : Lampiran 4 dan 5. Table di atas mendeskripsikan bahwa dari 348 laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang disajikan sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2013, hanya 18.4 atau sebanyak 64 laporan keuangan yang selesai di audit tepat waktu, sedangkan sisanya sebanyak 81.6 atau sebanyak 284 laporan keuangan lagi, selesai di audit tidak tepat waktu, atau terjadi audit delay. Audit laporan keuangan paling cepat selesai dalam kurun waktu 16 hari sebelum berakhir masa audit, sedangkan yang paling lama 74 hari setelah berakhir masa audit. Secara rata – rata lama audit diselesaikan dalam kurun waktu 24.53 hari dengan standar deviasi 19.99 hari. Universitas Sumatera Utara 71

4.2.1.2. Ukuran Perusahaan X

1 Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan total asset yang di log-kan. Varians variabel ini diduga kuat mempengaruhi varians audit delay laporan kieuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Hasil analisis deskriptif ukuran perusahaan dalam penelitian ini, dirangkum dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013. Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation Ukuran Perusahaan 1.03 5.33 3.1405 .70675 Sumber : Lampiran 5. Table di atas mendeskripsikan bahwa ukuran perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2014, dilihat dari sisi log total assetnya, terendah 1.03 dan tertinggi 5.33. sedangkan secara rata – rata sebesar 3.1405, dengan standar deviasi 0.70675.

4.2.1.3. Opini Audit X

2 Opini audit adalah pendapat audit yang diberikan auditor atas hasil audit laporan keuangan yang dilakukannya. Varians variabel ini juga diduga kuat mempengaruhi varians audit delay laporan kieuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Variabel ini dijelaskan secara dummy, dimana skor 1 = unqualified opinion dan skor 0 = other opinion. Hasil analisis deskriptif opini audit dalam penelitian ini, dirangkum dalam Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara 72 Tabel 4.3. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Opini Audit Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013. Variabel Opini Audit Frekuensi Persentase Others Opinion 45 12.9 Unqualified Opinion 303 87.1 Total 348 100.0 Sumber : Lampiran 5. Table di atas mendeskripsikan, bahwa dari sebanyak 348 entitas laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga 2013 yang diaudit oleh auditor, sebanyak 87.1 atau sebanyak 303 entitas laporan keuangan mendapat mendapatkan predikat unqualified opinion, sedangkan sisanya 12.9 atau sebanyak 45 entas laporan keuangan dinyatakan others opinion opini lain diluar unqualified opinion.

4.2.1.4. Reputasi KAP X

3 Reputasi KAP adalah prestasi kantor akuntan public berdsarkan kemampuan mengauditnya. Varians variabel ini juga diduga kuat mempengaruhi varians audit delay laporan kieuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Variabel ini dijelaskan secara dummy, dimana skor 1 = berafiliasi dengan KAP big four, dan skor 0 = KAP tidak berafiliasi dengan big four. Hasil analisis deskriptif reputasi KAP dalam penelitian ini, dirangkum dalam Tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara 73 Tabel 4.4. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Reputasi KAP yang Mengaudit Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013. Variabel Reputasi KAP Frekuensi Persentase Berafiliasi dengan Big Four KAP 136 39.1 Tidak Berafiliasi dengan Big Four KAP 212 60.9 Total 348 100.0 Sumber : Lampiran 5. Tabel di atas mendeskripsikan, bahwa dari sebanyak 348 entitas laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga 2013, sebanyak 39.1 atau sebanyak 136 entitas laporan keuangan diaudit oleh auditor yang berafiasi dengan big four KAP, sedangkan sisanya 60.9 atau sebanyak 348 entas laporan keuangan diadit oleh auditor yang tidak berafiliasi dengan big four KAP.

4.2.1.5. Solvabilitas X

4 Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan didalam membayar keseluruhan hutang-hutangnya. Varians variabel ini juga diduga kuat mempengaruhi varians audit delay laporan kieuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Variabel ini dijelaskan dengan membandingkan total hutang dengan ekuitas perusahaan. Hasil analisis deskriptif solvabilitas dalam penelitian ini, dirangkum dalam Tabel 4.5. Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4.5. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Solvabilitas DER Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013. Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation Solvabilitas DER -30.60 29.66 1.3390 4.43479 Sumber : Lampiran 5 Tabel di atas mendeskripsikan, bahwa solvabilitas terendah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga tahun 2013 sebesar -30.60 dan tertinggi sebesar 29.66. Secara rata – rata solvabilitas perusahaan sebesar 1.3390 dengan standar deviasi 4.43479.

4.2.1.6. Profitabilitas X

5 Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan didalam memperoleh laba. Varians variabel ini juga diduga kuat mempengaruhi varians audit delay laporan kieuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Variabel ini dijelaskan dengan menggunakan ROA. Hasil analisis deskriptif profitabilitas dalam penelitian ini, dirangkum dalam Tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Profitabilitas ROA Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013. Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation Profitabilitas ROA -.67 1.29 .0916 .19253 Sumber : Lampiran 5 Tabel di atas mendeskripsikan, bahwa profitabilitas terendah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga tahun Universitas Sumatera Utara 75 2013 sebesar -0.67 dan tertinggi sebesar 1.29. Secara rata – rata solvabilitas perusahaan sebesar 0.0916 dengan standar deviasi 0.19253.

4.2.1.7. Kompleksitas Operasi PerusahaanX

6 Kompleksitas operasi perusahaan adalah luasnya operasional perusahaan. Varians variabel ini juga diduga kuat mempengaruhi varians audit delay laporan kieuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Variabel ini dijelaskan secara dummy, yaitu skor 1 untuk perusahaan memiliki anakcabang perusahaan diberbagai daerah, sedangkan skor 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki anakcabang. Hasil analisis deskriptif profitabilitas dalam penelitian ini, dirangkum dalam Tabel 4.7. Tabel 4.7. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Profitabilitas ROA Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013. Variabel Reputasi KAP Frekuensi Persentase Tidak memiliki anak perusahaan 56 16.1 Memiliki anak perusahaan 292 83.9 Total 348 100.0 Sumber : Lampiran 5. Tabel di atas mendeskripsikan, bahwa dari sebanyak 348 entitas laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga 2013, sebanyak 16.1 atau sebanyak 56 entitas laporan keuangan yang diaudit oleh auditor adalah laporan keuangan perusahaan yang tidak memiliki anakcabang, sedangkan sisanya 83.9 atau sebanyak 292 entitas laporan keuangan perusahaan yang memiliki anakatau cabang perusahaan diberbagai daerah di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 76 4.2.2. Analisis Regresi Logistik 4.2.2.1. Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesakan telah fit atau tidak dengan data. Adapun hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2Log Likelihood awal block number = 0 dengan nilai -2Log Likelihood akhir block number = 1. Hasil pengujian ini dirangkum dalam Tabel 4.8. di bawah ini. Tabel 4.8. Perbandingan Nilai -2Log Likelihood awal dengan -2Log Likelihood Akhir -2Log Likelihood awal Block Number = 0 482,430 -2Log Likelihood Akhir Block Number = 1 290,033 Sumber : Lampiran 6 Tabel 4.8. di atas menunjukkan perbandingan antara nilai -2Log Likelihood awal dengan -2Log Likelihood akhir, dimana terjadi penurunan nilai - 2Log Likelihood awal block number =0, yaitu 482,430 menjadi 290,033 pada nilai -2Log Likelihood akhir block number =1. Tabel selengkapnya yang menjelaskan tentang penurunan nilai -2Log Likelihood awal dapat dilihat dalam lampiran 6. selisih antara nilai -2Log Likelihood awal dengan -2Log Likelihood akhir sebesar 192,397 482,430 – 290,033 menunjukkan adanya penurunan nilai - 2Log Likelihood. Adanya penurunan tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima, yaitu model yang dihipotesakan fit dengan data. Artinya setiap penambahan variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, opini audit, reputasi KAP, Universitas Sumatera Utara 77 solvabilitas, profitabilitas dan kompleksitas operasi perusahaan ke dalam penelitian akan memperbaiki model penelitian.

4.2.2.2. Menilai Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai Chi-Square. Probabilitas signifikansi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikansi  5. Hipotesis yang digunakan untuk menilai kelayakan model adalah sebagai berikut : Ho : Tidak ada perbedaan antara model dengan data Ha : Ada perbedaan antara model dengan data Hasil uji kelayakan model regresi dalam penelitian ini, ditunjukkan pada Tabel 4.9. di bawah ini. Tabel 4.9. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 11.042 8 .199 Sumber : Lampiran 6 Tabel 4.9. di atas menunjukkan nilai Chi-square sebesar 11.042 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.199 yang nilainya lebih besar dari 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima, sehingga model regresi layak untuk digunakan, karena sesuai dengan data observasinya. Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 4.10. Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test Audit Delay = Tepat Waktu Audit Delay = Audit Delay Total Observed Expected Observed Expected Step 1 1 19 19.387 16 15.613 35 2 7 9.626 28 25.374 35 3 11 7.417 24 27.583 35 4 6 6.508 29 28.492 35 5 4 5.496 31 29.504 35 6 4 4.775 31 30.225 35 7 4 4.152 31 30.848 35 8 1 3.499 34 31.501 35 9 4 2.694 31 32.306 35 10 4 1.481 29 31.519 33 Sumber : Lampiran 6. Tabel 4.10. di atas menunjukkan bahwa nilai yang diamati dan nilai yang diprediksi tidak memiliki perbedaan yang ekstrim, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi logistik yang digunakan mampu memprediksi nilai observasinya.

4.2.2.3. Uji Koefisien Determinasi

Tujuan digunakannya koefisien determinasi, yaitu untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel – variabel independen mampu memperjelas variabilitas dependennya. Koefisien determinasi regresi logistik dapat dilihat pada nilai Negelkerke R Square, sebagaimana ditunjunkkan pada Tabel 4.11. di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 79 Tabel 4.11. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 290.033 a .425 .566 Sumber : Lampiran 6 Table 4.11. di atas menunjukkan bahwa nilai Cox Snell R Square sebesar 0,425 dan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,566. Hal ini menunjukkan variabilitas variabel independen untuk memperjelas variabel dependen sebesar 56,60, sementara sisanya, yaitu sebesar 43,40 dijelaskan oleh faktor – faktor lain di luar model penelitian ini.

4.2.2.4. Pengujian Hipotesis Penelitian

Tujuan dari pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh variabel – variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan, opini audit, reputasi KAP, solvabilitas, profitabilitas dan kompleksitas operasional perusahaan terhadap audit delay. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik yang ditunjukkan dalam Tabel variable in the equation, yaitu dengan membandingkan nilai pada kolom signifikan dengan nilai signifikansi yang digunakan =0,05. Apabila tingkat signifikansi  0,05, maka Ha diterima, dan sebaliknya bila tingkat signifikansi  0,05, maka Ha tidak dapat diterima. Hasil uji koefisien regresi logistik dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.12. di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.12. Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a X1 .570 .242 5.561 1 .018 1.768 X21 -.911 .405 5.050 1 .025 .402 X31 -.347 .332 1.093 1 .296 .707 X4 -.108 .041 7.000 1 .008 .897 X5 -1.681 .764 4.843 1 .028 .186 X61 .850 .373 5.205 1 .023 .427 Constant .644 .790 .665 1 .415 1.903 a. Variables entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5, X6. Sumber : Lampiran 6. Berdasarkan Tabel 4.12. di atas, diformulasikan suatu persamaan model regresi logistik sebagai berikut :           Delay Audit Delay Audit 1 ln 0.644 +0.570X 1 –0.911X 2 – 0.347X 3 – 0.108X 4 – 1.681X 5 + 0.850X 6 Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini diinterpratasikan sebagai berikut : 1. Ukuran perusahaan X1 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,018 lebih kecil dari dari  0,05, sehingga hipotesis diterima, artinya ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay. 2. Opini audit X2 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,025 lebih kecil dari dari  0,05, sehingga hipotesis diterima, artinya opini audit berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay. Universitas Sumatera Utara 81 3. Reputasi KAP X3 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.296 lebih besar dari dari  0,05, sehingga hipotesis tidak diterima, artinya reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. 4. Solvabilitas X4 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari dari  0,05, sehingga hipotesis diterima, artinya solvabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay. 5. Profitabilitas X5 memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,028 lebih kecil dari dari  0,05, sehingga hipotesis diterima, artinya profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay. 6. Kompleksitas operasional X6 perusahaan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil dari dari  0,05, sehingga hipotesis diterima, artinya kompleksitas operasional perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay. 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

1 7 22

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 7 19

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 41

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 7

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 35