64
Pembahasan :
Simulasi dengan J
L
= 2 ms menunjukkan bahwa telah terjadi aliran annular, seperti pada gambar 4.5. yang ditandai dengan udara berada ditengah
pipa sedangkan air berada di atas dan bawah permukaan pipa. Pada simulasi dengan J
G
= 65 ms dan J
L
= 2 ms terjadi wavy yang disebabkan karena kecepatan udara mulai bertambah dan akan terbentuk gelombang pada antar-muka
disepanjang arah aliran. Semakin besar kecepatan superfisial udara J
G
yang masuk kedalam pipa maka tekanan yang masuk kedalam pipa semakin besar pula.
4.7 Pengaruh Waktu Terhadap Kecepatan Superfisial Udara J
G
Dengan J
L
= 2 ms
Variasi ketiga adalah menggunakan J
G
= 35 ms, 45 ms, 55 ms dan 65 ms terhadap J
L
= 2 ms, menghasilkan simulasi pola aliran terlihat pada gambar 4.6. a Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t = 0,01 detik
b Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t = 0,03 detik
c Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t= 0,05 detik
d Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t = 0,07 detik
65
e Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t = 0,09 detik
f Skala warna dan koordinat
Gambar 4.6. Hasil simulasi pola aliran terhadap pengaruh waktu pada J
G
= 35 ms dengan J
L
= 2 ms, serta skala warna dan koordinat
Pembahasan :
Simulasi aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms dan J
L
= 2 ms, pola aliran yang dihasilkan pada detik ke 0,03 terjadi disturbance wave karena gelombang
pada aliran annular yang memiliki amplitudo yang besar dan aliran air-udara yang masuk kedalam pipa dengan tekanan yang tinggi, sedangkan pada detik ke 0,09
terjadi wavy yang disebabkan karena kecepatan udara mulai bertambah dan akan terbentuk gelombang pada antar-muka disepanjang arah aliran.
4.8 Pengaruh Waktu Terhadap Kecepatan Superfisial Udara J
G
Dengan J
L
= 2,5 ms
Variasi keempat adalah menggunakan J
G
= 35 ms, 45 ms, 55 ms dan 65 ms terhadap J
L
= 2,5 ms, menghasilkan simulasi pola aliran terlihat pada gambar 4.7.
a Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms dan J
L
= 2,5 ms Air
Udara Air
66
b Pola aliran air-udara dengan J
G
= 45 ms dan J
L
= 2,5 ms
c Pola aliran air-udara dengan J
G
= 55 ms dan J
L
= 2,5 ms
d Pola aliran air-udara dengan J
G
= 65 ms dan J
L
=2,5 ms
e Skala warna dan koordinat
Gambar 4.7. Hasil simulasi pola aliran annular terhadap pengaruh kecepatan superfisial udara J
G
dengan J
L
= 2,5 ms, pada saat t = 0,1 detik, serta skala warna dan koordinat
Pembahasan :
Simulasi dengan J
L
= 2,5 ms menunjukkan bahwa telah terjadi aliran annular, seperti pada gambar 4.7. yang ditandai dengan udara berada ditengah
pipa sedangkan air berada di atas dan bawah permukaan pipa. Ketika kecepatan superfisial udara J
G
dinaikkan, maka aliran air-udara akan mengalami wavy karena kecepatan udara mulai bertambah dan akan terbentuk gelombang pada
antar-muka disepanjang arah aliran.