58
4.2 Pengaruh Kecepatan Superfisial Udara J
G
Terhadap Kecepatan Superfisial Air J
L
= 1 ms
Variasi pertama adalah menggunakan J
G
= 35 ms, 45 ms, 55 ms dan 65 ms terhadap J
L
= 1 ms, menghasilkan simulasi pola aliran terlihat pada gambar 4.1.
a Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms dan J
L
= 1 ms
b Pola aliran air-udara dengan J
G
= 45 ms dan J
L
= 1 ms
c Pola aliran air-udara dengan J
G
= 55 ms dan J
L
= 1 ms
d Pola aliran air-udara dengan J
G
= 65 ms dan J
L
= 1 ms
e Skala warna dan koordinat
Gambar 4.1. Hasil simulasi pola aliran annular terhadap pengaruh kecepatan superfisial udara J
G
dengan J
L
= 1 ms, pada saat t = 0,1 detik, serta skala warna dan koordinat
Air Udara
Air
59
Pembahasan :
Simulasi dengan J
L
= 1 ms menunjukkan bahwa telah terjadi aliran annular, seperti pada gambar 4.1. yang ditandai dengan udara berada ditengah
pipa sedangkan air berada di atas dan bawah permukaan pipa. Persentasi antara air dan udara dapat terlihat karena kecepatan superfisial udara J
G
semakin tinggi, maka air yang mengalir disepanjang permukaan pipa semakin sedikit.
4.3 Pengaruh Waktu Terhadap Kecepatan Superfisial Udara J
G
Dengan J
L
= 1 ms
Variasi pertama menggunakan J
G
= 35 ms dan J
L
= 1 ms, dengan waktu berbeda menghasilkan simulasi pola aliran terlihat pada gambar 4.2.
a Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t = 0,01 detik
b Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t = 0,03 detik
c Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t = 0,05 detik
d Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t = 0,07 detik
e Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms pada saat t = 0,09 detik
60
f Skala warna dan koordinat
Gambar 4.2. Hasil simulasi pola aliran terhadap pengaruh waktu pada J
G
= 35 ms dengan J
L
= 1 ms, serta skala warna dan koordinat
Pembahasan :
Simulasi dengan J
L
= 1 ms ketika diambil data tiap 0,02 detik menunjukkan terjadinya wavy karena kecepatan udara mulai bertambah dan akan
terbentuk gelombang pada antar-muka disepanjang arah aliran. Semakin lama waktu pengambilan data, maka semakin teratur pola yang dihasilkan dan tidak
terjadi wavy.
4.4 Pengaruh Kecepatan Superfisial Udara J
G
Terhadap Kecepatan Superfisial Air J
L
= 1,5 ms
Variasi kedua adalah menggunakan J
G
= 35 ms, 45 ms, 55 ms dan 65 ms terhadap J
L
= 1,5 ms, menghasilkan simulasi pola aliran terlihat pada gambar 4.3. a Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms dan J
L
= 1,5 ms
b Pola aliran air-udara dengan J
G
= 45 ms dan J
L
= 1,5 ms
c Pola aliran air-udara dengan J
G
= 55 ms dan J
L
= 1,5 ms Air
Udara Air