56
Gambar 3.17. Plane b. Contour
Dengan contour dapat diketahui dengan lebih detail terkait pola hasil simulasi berdasarkan variabel yang dikehendaki pada setiap plane yang telah ditentukan
sebelumnya. Contour dideskripsikan dengan warna untuk membaca pola berdasarkan variabel yang ditentukan.
Gambar 3.18. Contour
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Simulasi
Pola aliran yang direncanakan untuk terbentuk pada semua variasi kecepatan superfisial air dan udara adalah pola aliran cincin annular. Aliran
annular terjadi karena fluida udara mengalir ditengah pipa dalam jumlah yang lebih besar dan membentuk cincin annular dan air mengalir lebih sedikit
disepanjang permukaan pipa. Didasar permukaan pipa, air yang mengalir lebih banyak dan cairan film lebih tebal daripada bagian permukaan atas pipa, adanya
dua fasa fluida dengan viskositas yang berbeda akan membentuk gelombang yang berpengaruh besar terhadap perilaku aliran.
Hasil dari simulasi pola aliran pada pipa horizontal menggunakan software ansys FLUENT 15.0 dibedakan menjadi 4 variasi kecepatan superfisial air J
L
, yaitu : 1 ms, 1,5 ms, 2 ms, 2,5 ms dan 4 variasi kecepatan superfisial udara J
G
, yaitu : 35 ms, 45 ms, 55 ms, 65 ms. proses pengambilan data diambil dengan
waktu 0,01 detik, 0,03 detik, 0,05 detik, 0,07 detik, 0,09 detik. Hasil simulasi menampilkan pengaruh kecepatan superfisial udara dan pengaruh waktu antara J
L
dan J
G
. Arah aliran fluida menuju sumbu z.
58
4.2 Pengaruh Kecepatan Superfisial Udara J
G
Terhadap Kecepatan Superfisial Air J
L
= 1 ms
Variasi pertama adalah menggunakan J
G
= 35 ms, 45 ms, 55 ms dan 65 ms terhadap J
L
= 1 ms, menghasilkan simulasi pola aliran terlihat pada gambar 4.1.
a Pola aliran air-udara dengan J
G
= 35 ms dan J
L
= 1 ms
b Pola aliran air-udara dengan J
G
= 45 ms dan J
L
= 1 ms
c Pola aliran air-udara dengan J
G
= 55 ms dan J
L
= 1 ms
d Pola aliran air-udara dengan J
G
= 65 ms dan J
L
= 1 ms
e Skala warna dan koordinat
Gambar 4.1. Hasil simulasi pola aliran annular terhadap pengaruh kecepatan superfisial udara J
G
dengan J
L
= 1 ms, pada saat t = 0,1 detik, serta skala warna dan koordinat
Air Udara
Air