Kantur Contour Analisis Melodi pada lagu Odak-odak

3. Reverting, yaitu suatu bentuk nyanyian apabila di dalam nyanyian terjadi pengulangan pada frase pertama setelah terjadi penyimpangan melodis. Namun pada lagu odak-odak tidak ditemukan bentuk form tersebut. 4. Strofic, yaitu bentuk nyanyian diulang dengan formalitas yang sama namun menggunakan teks yang baru. 5. Progressive, yaitu bentuk nyanyian selalu berubah dengan menggunakan materi melodi yang selalu baru. Namun dalam lagu odak-odak, bentuk form ini tidak ada, karena semua bentuk melodinya selalu mengalami pengulangan.

4.5.8 Kantur Contour

Kontur adalah garis atau melodi pada sebuah lagu Malm 1964:8. Defenisi yang sama, kontur adalah alur melodi yang biasanya ditandai dengan menarik garis. Ada beberapa jenis kontur yang dikemukakan oleh Malm Malm dalam Jonson 2000: 76, antara lain: 1. Ascending, yaitu garis melodi yang sifatnnya naik dari nada rendah ke nada yang lebih tinggi, seperti gambar : Universitas Sumatera Utara 2. Descending, yaitu garis melodi yang sifatnya turun dari nada yang tinggi ke nada yang rendah, seperti gambar : 3. Pendulous, yaitu garis melodi yang sifatnya melengkung dari nada yang rendah ke nada yang tinggi, kemudian kembali ke nada yang rendah. Begitu juga sebaliknya, seperti gambar : Universitas Sumatera Utara 4. Teracced, yaitu garis melodi yang sifatnya berjenjang seperti anak tangga dari nada yang rendah ke nada yang lebih tinggi kemudian sejajar, seperti gambar: 6. Statis, yaitu garis melodi yang sifatnya tetap atau apabila gerakan-gerakan intervalnya terbatas, seperti gambar: Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya maka beberapa kesimpulan yang didapat oleh penulis adalah sebagai berikut. Secara umum, proses belajar alat musik tradisional Karo yaitu dengan cara oral tradition tradisi lisan, yang proses belajarnya dengan cara melihat, mendengar, menghapal, dan meniru. Alat musik tradisional Karo pada umumnya digunakan untuk mengiringi upacara adat, upacara ritual dan untuk hiburan. Sesuai dengan objek penelitian utama penulis, bahwa kulcapi adalah alat musik tradisional Karo yang keberadaannya masih ada hingga saat ini. Kulcapi berbentuk lute yang terdiri dari dua buah senar two-strenged fretted-necked lute. Selain dapat digunakan secara ensambel, instrumen kulcapi juga dapat dimainkan secara tunggal. Kulcapi adalah alat musik petik berbentuk lute yang terdiri dua buah senar. Senarnya terbuat dari metal namun dulunya terbuat dari akar pohon aren atau enau. Orang yang memainkan Kulcapi disebut dengan perkulcapi. Awalnya kulcapi hanya dapat dimankan tunggal dan seiring dengan perkembangan perjalanan kulcapi maka kemudian dimainkan pada ansambel dan kemudian dikolaborasikan dengan alat musik keyboard. Sebelumnya kulcapi hanya dimainkan pada upacara ritual saja namun kemudian kulcapi dimainkan pada acara hiburan yakni gendang guro-guro aron diprakarsai oleh Alm. Djasa Tarigan. Untuk memainkan kulcapi tentunya mempunyai teknik agar perkulcapi bisa bermain dengan maksimal dan menghasilkan melodi yang sesuai dengan ciri khas alat musik tersebut. Untuk Universitas Sumatera Utara