1.4 Konsep dan Teori
1.4.1 Konsep
Konsep merupakan rancangan ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa konkret Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991. Jadi
konsep adalah gambaran abstrak yang diperoleh dari peristiwa yang sifatnya nyata, dapat dilihat, dan disaksikan. Konsep akan terwujud jika ada fenomena,
dan tidak akan terjadi konsep jika tidak terjadi fenomena, baik itu sosial, budaya, atau alam. Kata deskriptif merupakan kata sifat dari deskripsi. Pengertian studi
deskriptif ialah tindakan atau kegiatan menguraikan gambaran situasi atau kejadian-kejadian yang terdapat dalam studi objek ilmiah. Menurut Echols Shadly
1990:179, deskripsi mempunyai pengertian gambaran atau lukisan. Dalam hal ini penulis akan mencoba menguraikan atau menggambarkan tentang teknik
permainan kulcapi sebagai bahan informasi untuk para pembaca yang membutuhkan. Teknik adalah cara membuat sesuatu atau melakukan sesuatu,
sedangkan permainan adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain atau; barang atau sesuatu yang dimainkan. KBBI hal 614. Pengertian tersebut dapat diartikan
bahwa tehnik permainan merupakan suatu proses atau cara untuk memainkan kulcapi Karo untuk menghasilkan bunyi Kulcapi Karo. Teknik Permainan dalam
tulisan ini adalah bagaimana cara memainkan kulcapi Karo, termasuk di dalamnya bagaimana cara memetik atau membunyikan kulcapi, bagaimana cara memegang
kulcapi, bagaimana cara memproduksi nada, dan bagaimana cara memainkan teknik tertentu dalam membawakan lagu. Kulcapi termasuk dalam klasifikasi
cordopone. Istilah cordopone adalah klasifikasi alat musik yang ditinjau
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan penggetar utamanya sebagai penghasil bunyi yaitu berasal dari senar klasifikasi alat musik oleh Curt Sachs dan Hornbostel, 1961. Kulcapi adalah alat
musik petik berbentuk lute yang terdiri dari dua buah senar two-strenged fretted- necked lute. Kegunaan kulcapi secara solo yaitu untuk menceritakan suatu cerita
dengan nyanyian istilahnya dalam bahasa karo adalah turi-turin, yaitu seperti cerita kuda sitajur dan lain sebagainya. Sementara itu, kegunaan kulcapi dalam
ensambel keteng-keteng atau ensambel gendang kulcapi adalah untuk mengiringi sebuah acara ritual salah satunya adalah erpangir ku lau. Orang yang memainkan
kulcapi ini disebut Perkulcapi. 1.4.2
Teori
Teori merupakan landasan pendapat yang dikemukakan mengenai suatu peristiwa. Kamus besar bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991 : 1041. Sesuai
dengan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa landasan teori yang berkaitan relevan dengan tulisan ini.
Berdasarkan Kamus besar bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991 : 253,”Eksistensi artinya keberadaan”. Hal ini berkaitan juga dengan eksistensi keberadaan
Kulcapi pada etnis Karo. Dalam pembahasan ini teori dapat digunakan sebagai landasan dan kerangka berpikir dalam membahas setiap permasalahan. Oleh
karena itu, penulis mengadopsi beberapa teori sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini. Untuk menganalisis teknik permainan kulcapi, penulis menggunakan
teori etnosains. Menurut Ihromi 1987 teori etnosains adalah teori yang lazim digunakan di dalam disiplin antropologi. Pada dasarnya teori ini menitikberatkan
kepada pandangan dan aktivitas yang dilakukan oleh informan yang
Universitas Sumatera Utara
dilatarbelakangi budaya tertentu. Jadi peneliti hanya menginterpretasi data berdasarkan latar belakang budaya itu hidup. Dalam kaitan dengan penelitian ini,
teori etnosains yang penulis pergunakan adalah untuk mengungkap aspek teknik permainan kulcapi, dengan peristilahan atau terminologi khas Karo yang seperti:
teknik memetik kulcapi, teknik memegang kulcapi dan teknik penjarian pada kulcapi. Selain itu tentu peneliti harus mengkaji lebih jauh apa makna-makna di
sebalik permainan kulcapi ini, baik itu makna perlambangan, makna budaya, makna harmoni sosial, dan lain-lain.
Mantle Hood juga memberikan sebuah pemahaman untuk mempermudah penulis dalam meneliti melalui pendapatnya,
“the concept of bimusicality as a way of scholary presentation of the music of other cultures, and active
performance and even composition idiom of another culture as a way of learning the essentials of its musical style and
behavior.”
Dengan pendapat yang dikemukakan Hood akan menekankan pada pengajaran dalam hal praktik bagi jenis pertunjukan yang diteliti oleh penulis.
Dalam hal ini bimusicality adalah agar peneliti mempelajari dan memainkan musik dari kebudayaan yang sedang diteliti. Begitu juga yang sedang penulis
terapkan untuk mempelajari teknik permainan kulcapi kebudayaan yang diteliti dengan cara oral tradition. Ini adalah sebuah metode yang cukup bermanfaat bagi
penulis untuk membantu dalam membahas permasalahan. Dengan pemahaman ini memudahkan saya untuk melihat teknik permainan kulcapi tersebut. Kulcapi
merupakan alat musik yang berperan sebagai pembawa melodi, maka untuk menganalisa suaranya penulis berpatokan pada pendapat William P. Malm
Universitas Sumatera Utara
1977:8 yang menyatakan beberapa karakter yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan melodi, yaitu : 1 tangga nada, 2 nada dasar, 3 wilayah nada,
4 jumlah masing-masing nada, 5 interval, 6 pola kadens, 7 formula melodi dan 8 kontur. Teori ini disebut juga dengan teori Weighted Scale bobot tangga
nada. Teori ini pada dasarnya melihat struktur ruang dalam musik dengan menggunakan ukuran-ukuran tertentu.
Dalam proses transkripsi penulis berpedoman pada pendapat Nettl 1991:23 yang mengatakan ada dua pendekatan yang bisa digunakan untuk
mendeskripsikan musik, yaitu: 1 kita dapat menganalisa dan mendeskripsikan musik dari apa yang kita dengar, 2 kita dapat menuliskan bunyi musik itu dalam
tulisan sehingga dapat mendeskripsikan tulisan itu. Dalam hal notasi penulis mengacu pada pendapat Seeger 1958:184-195 yang membedakan dua notasi
ditinjau dari tujuannya, yaitu : notasi perskriptif dan notasi deskriptif. Notasi perskriptif yaitu notasi yang hanya menuliskan garis besar dari
bunyi. Notasi ini merupakan pedoman bagaimana musik itu dapat di wujudkan oleh pemain musik. Notasi deskriptif adalah laporan yang disertai dengan lengkap
tentang bagaimana sebenarnya suatu komposisi musik diwujudkan.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Metode Penelitian