Evaluasi antibiotika secara kuantitatif

Bila tidak, diteruskan dengan pertanyaan berikutnya. Apakah dosis antibiotika yang diberikan sudah tepat? i. Bila dosis pemberian antibiotika tidak tepat, berhenti di kategori II a Bila dosisnya tepat, lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya, apakah interval antibiotika yang diberikan sudah tepat? j. Bila interval pemberian antibiotika tidak tepat, berhenti di kategori II b Bila intervalnya tepat, lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya. Apakah rute pemberian antibiotika sudah tepat? k. Bila rute pemberian antibiotika tidak tepat, berhenti di kategori II c Bila rute tepat, lanjutkan ke kotak berikutnya. l. Bila antibiotika tidak termasuk kategori I sampai dengan VI, antibiotika tersebut merupakan kategori 0.

2.6.2 Evaluasi antibiotika secara kuantitatif

Evaluasi antibiotika secara kuantitatif dilakukan dengan menilai jumlah antibiotika yang digunakan dan dinyatakan dengan DDD100 patient days. DDD defined daily dose adalah dosis rata-rata perhari untuk indikasi tertentu pada orang dewasa BB 70 kg. Evaluasi ini dapat dilakukan secara retrospektif maupun prospektif. Evaluasi antibiotika kuantitatif secara prospektif dilakukan wawancara pada pasien investigator mengevaluasi dosis antibiotika dari peresepan dokter dan catatan perawat untuk mengetahui dosis obat yang sebenarnya yang sudah diterima pasien Dirjen Binfar, 2011. Untuk mempermudah perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan piranti lunak ABC ca1c yang dikembangkan oleh World Health Organization Universitas Sumatera Utara WHO. Kuantitas penggunaan antibiotika dapat dinyatakan dalam DDD 100 patient-days. Cara perhitungan Dirjen Binfar, 2011: a. kumpulkan data semua pasien yang menerima terapi antibiotika b. kumpulkan lamanya waktu perawatan pasien rawat inap total Length Of Stay atau LOS semua pasien c. hitung jumlah dosis antibiotika gram selama dirawat d. hitung DDD 100 patient-days: DDD 100 patient-days = x Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antibiotika merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan di dunia. Tahun 2006, World Health Organization melaporkan lebih dari seperempat anggaran Rumah Sakit dikeluarkan untuk penggunaan antibiotika Lestari, dkk., 2011. Antibiotika adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme bakteri, jamur yang mempunyai efek menghambat atau menghentikan suatu proses biokimia mikroorganisme lain Setiabudy, 2007. Prinsip dalam penggunaan antibiotika secara tepat adalah penggunaan antibiotika dengan spektrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat, interval dan lama pemberian yang tepat PerMenKes, 2011. Resistensi bakteri terhadap antimikroba telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia, dengan berbagai dampak yang merugikan sehingga dapat menurunkan mutu pelayanan kesehatan. Pertumbuhan dan perkembangan resistensi antimikroba terjadi karena proses seleksi yang berkaitan dengan penggunaan dan penyebaran antibiotika. Proses seleksi dapat dihambat dengan cara meningkatkan penggunaan antibiotika secara bijaksana, sedangkan proses penyebaran dapat dihambat dengan cara melaksanakan pengendalian infeksi standard precaution secara benar Hadi, dkk., 2008. Secara umum peresepan antibiotika sering suboptimal, tidak hanya di negara berkembang namun juga di negara maju Gyssens, dkk., 2001. Meluasnya penggunaan antibiotika yang tidak tepat merupakan isu besar dalam kesehatan masyarakat dan keamanan pasien Bisht, 2009. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah, diantaranya pengobatan akan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Prevalensi Karsinoma Hepatoseluler di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009-2012

1 66 71

Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Tahun 2000 - 2002

1 27 84

Prevalensi Konjungtivitis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2009 dan 2010

2 77 53

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien HIV/AIDS di Pusat Pelayanan Khusus RSUP Haji Adam Malik Medan

9 44 76

Evaluasi Penggunaan Antibiotika Secara Kualitatif dan Kuantitatif Pada Pasien High Care Unit di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Februari – April 2016

0 1 15

Evaluasi Penggunaan Antibiotika Secara Kualitatif dan Kuantitatif Pada Pasien High Care Unit di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Februari – April 2016

0 0 2

Evaluasi Penggunaan Antibiotika Secara Kualitatif dan Kuantitatif Pada Pasien High Care Unit di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Februari – April 2016

0 1 6

Evaluasi Penggunaan Antibiotika Secara Kualitatif dan Kuantitatif Pada Pasien High Care Unit di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Februari – April 2016

0 0 17

Evaluasi Penggunaan Antibiotika Secara Kualitatif dan Kuantitatif Pada Pasien High Care Unit di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Februari – April 2016

0 0 2

Evaluasi Penggunaan Antibiotika Secara Kualitatif dan Kuantitatif Pada Pasien High Care Unit di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Februari – April 2016

0 2 21