Teknik Pengumpulan Data Uji Hipotesis dan Analisa Data

3. Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamaian hati. Dalam variabel ini terdiri dari 10 pertanyaan yangdiadopsi oleh Kaimuddin 2012. Pengukuran menggunakan skala likert dari skor 1 sd 5, dengan alternatif jawaban sebagai berikut : Tabel 3.3 skor penilaian Alternatif Jawaban Pertanyaan + Sangat Tidak Setuju STS 1 Tidak Setuju TS 2 Netral N 3 Setuju S 4 Sangat Setuju SS 5 Makna skor yang memberikan nilai pertanyaan semakin mendekati angka 5 maka semakin baik pula kecedasan spiritual dalam mempertimbangkan perilakunya sebelum bertindak.

4. Budaya Etis Organisasi

Budaya organisasi adalah pandangan luas tentang persepsi karyawan pada tindakan etis pimpinan yang menaruh perhatian pentingnya etika di perusahaan dan akan memberikan penghargaan ataupun sangsi atas tindakan yang tidak bermoral. Budaya etis organisasi diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Hunt et al. 1989. Pengukuran budaya etis organiasi dengan menggunakan Skala Likert 1 sd 5 yang sesuai dengan tingkat pemahaman responden dengan alternatnif jawaban sebagai berikut : Tabel 3.4 Skor penilaian Alternatif Jawaban Pertanyaan + Pertanyaan - Sangat Tidak Setuju STS 1 5 Tidak Setuju TS 2 4 Netral N 3 3 Setuju S 4 2 Sangat Setuju SS 5 1 Makna skor yang memberikan nilai pertanyaan semakin mendekati angka 5 maka semakin tinggi budaya organisasi mahasiswa.

F. Uji Kualitas Instrumen Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis suatu data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari seluruh variabel yang dimasukan dalam konsep penelitian. Pengukuran statistik menggunakan SPSS.

2. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan Nazaruddin dan Basuki, 2015. Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan, apabila dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah dengan uji Pearson Correlation. Pengujian validitas data dapat diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item pertanyaan dengan skor total dari masing-masing konstruk. Apabila koefisien pearson yang diperoleh memiliki signifikansi di bawah level 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.

3. Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian ini untuk menilai kekonsistenan suatu informasi yang akan digunakan sebagai data penelitian. Suatu data dapat dikatakan reliable, apabila data tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Apabila nilai cronbach alpha dari hasil pengujian 0,60 Agustini dan Herawati, 2013 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel itu adalah reliabel. Keandalan item pertanyaan dianggap cukup jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Reliabilitas berhubungan dengan keakuratan atau kekonsistenan hasil. 4. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan terbebas dari bias yang mengakibatkan hasil regresi yang diperoleh tidak valid dan hasil regresi tersebut tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk menguji hipotesis dan penarikan maka digunakan uji asumsi klasik. a. Uji Normalitas Uji normalitas bermanfaat untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal Nazaruddin dan Basuki, 2015. Pengujian ini untuk menguji apakah model regresi data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki data berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov K-S. Jika nilai sig 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai sig 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Untuk mengetahui apakah terjadi korelasi yang kuat di antara variabel-variabel independen yang diikutsertakan dalam pembentukan model.Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor VIF untuk masing-masing veriabel independen, yaitu jika suatu variabel independen mempunyai nilai VIF 10 berarti telah terjadi multikolinearitas.Untuk mendapatkan nilai VIF untuk masing- masing variabel independen Putra 2015. c. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas maka digunakan uji metode Glejser yaitu dengan cara meregres variabel dependen dengan nilai absolute dari residual Abs_Res. Jika hasil pengujian diperoleh nilai sig ≥ α 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Putra 2015.

G. Uji Hipotesis dan Analisa Data

Untuk menguji hipotesis pertama hingga ketiga digunakan analisis regresi berganda, yaitu untuk menguji apakah variabel independen yaitu variabel kecerdasan emosional KE, kecerdasan spiritual KS, dan budaya etis organisasi BO dapat mempengaruhi variabel dependen Y perilaku etis mahasiswa akuntansi. Analisis regresi berganda digunakna untuk memecahkan masalah dalam penelitian dengan model regresi linear berganda sebagai berikut: ...............1 Dimana: PE = Perilaku Etis Mahasiswa Akuntansi α = Konstanta = Koefisien regresi variabel independen = Kecerdasan Emosional = Kecerdasan Spiritual = Budaya Etis Organisasi = Eror Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independenterhadapperilaku etis mahasiswa akuntansi maka dilakukan pengujian-pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel-variabel dengan pengujian di bawah ini : a. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R 2 Besarnya nilai koefisien determinasi pada model penelitian ditujukan oleh nilai Adjusted R Square R 2 yang diukur dengan presentase . Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol sampai satu. Jika nilaiR 2 mendekati nol, berarti kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Sebaliknya jika nilai R 2 mendekati satu, berarti kemampuan variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. b. Uji Signifikansi Simultan Uji Nilai F Uji nilai F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama- sama. Jika nilai sig F alpha 0,05, maka terdapat pengaruh bersama- sama variabel X terhadap variabel Y. Apabila nilai sig alpha 0,05, maka tidak terdapat pengaruh bersama-sama variabel X terhadap variabel Y. c. Uji Koefisien Regresi Berganda Uji Nilai t Uji nilai t digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian diterima atau ditolak. Apabila nilai sig alpha 0,05 dan koefisien regresi searah dengan hipotesis, maka hipotesis diterima dan jika nilai sig alpha 0,05 dan koefisien regresi tidak searah dengan hipotesis, maka hipotesis ditolak. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan budaya etis organisasi terhadap perilaku etis mahasiswa akuntansi. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada mahasiswa akuntansi di perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Sampel dan Tingkat pengembalian No Keterangan Jumlah UMY UTY STIE YKPN 1. Kuesioner yang di sebar 50 50 50 2. Kuesioner yang tidak kembali 10 20 3. Kuesioner yang kembali 40 50 30 4. Kuesioner yang dapat diolah 40 50 30 Presentase 33,3 41,7 25 Sumber: data primer diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, menunjukkan bahwa dari 150 kuesioner yang disebar kepada responden, kuesioner yang dikembalikan sebanyak 120 eksemplar. Dari 120 kuesioner tersebut, semua terisi dengan baik dan dapat dianalisis sebanyak 120 responden.

B. Analisis Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi perguruan tinggi, jenis kelamin dan IPK terakhir responden. Hasil distribusi frekuensi disajikan dalam tabel berikut ini:

1. Asal Perguruan Tinggi

Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan diperoleh data mengenai perguruan tinggi responden sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Asal Perguruan Tinggi Responden Perguruan Tinggi Swasta Frekuensi Prosentase 1. UMY 40 33,3 2. UTY 50 41,7 3. STIE YKPN 30 25,0 Total 120 100 Sumber: data primer diolah tahun 2016

2. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data mengenai jenis kelamin responden sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden No. Jenis kelamin Frekuensi Prosentase 1. Perempuan 79 72,5 2. Laki-laki 41 27,5 Total 120 100 Sumber: data primer diolah tahun 2016

3. IPK Terakhir Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data mengenai IPK terakhir responden sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi IPK Terakhir Responden No IPK Frekuensi Prosentase 1. 3.00-4.00 106 88,3 2. 2.00-3.00 14 11,7 3. Dibawah 2.00 - - Total 120 100 Sumber: data primer diolah tahun 2016

C. Statistik Deskriptif

Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk melakukan analisis deskriptif untuk mengetahui nilai range, minimum, maksimum, mean serta standar deviasi seperti tabel dibawah ini: Tabel 4.5 Hasil Analisis Diskriptif N Range Minimum Maksimum Mean Std. Dev Kecerdasan Emosional 120 32 53 85 66,19 5,879 Kecerdasan Spiritual 120 18 27 45 36,77 3,743 Budaya Etis Organisasi 120 16 9 25 19,53 2,965 Perilaku Etis 120 14 21 35 27,22 2,937 Valid N 120 Sumber : data primer diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini menggunakan 120 responden. Kecerdasan emosional memiliki range 32 dengan nilai minimum 53, nilai maksimum 85 dengan rata-rata mean sebesar 66,19 dan standar deviasi sebesar 5,879. Kecerdasan spiritual memiliki range 18, nilai minimum 27, nilai maksimum 45 dengan rata-rata mean 36,77 dan standar deviasi sebesar 3,743. Budaya Etis Organisasi memiliki range 16 dengan nilai minimum 9, nilai maksimum 25 dengan rata-

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi Dipandang Dari Segi Gender (Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Kota Medan)

8 82 161

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI DI YOGYAKARTA)

0 4 23

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, ORIENTASI ETIKA DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN.

0 0 6

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Gender pada Sikap Etis Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Udayana.

0 1 45

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERSEPSI TEKANAN ETIS, DAN MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI TERHADAPPERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI.

0 0 188

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI PRAKTIK AKUNTANSI KREATIF DI PERUSAHAAN (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta).

0 4 178

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA AKUNTANSI

0 0 16

PENGARUH GENDER, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI PERILAKU ETIS AKUNTAN MASA DEPAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di wilayah Purwokerto)

0 0 17

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15

Pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dan perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi (studi empiris pada mahasiswa akuntansi Universitas Wijaya Kusuma) - UWKS - Library

0 0 15