xxiii
-
diharapkan bermanfaat sebagai media pembuka w acana t ent an g pemaknaan-pemaknaan yang t erkandung dalam gambar visual.
2. M anfaat Teor it is at au Akademis :
-
diharapkan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan melalui upaya mengkaji, menerapkan, menguji, m enjelaskan t ent ang t anda makna dan
semiot ika 3.
M anfaat Prakt is
-
diharapkan bermanfaat sebagai bahan kajian dan ref erensi unt uk penelit ian selanjut nya, t erut ama yang m emf okuskan pada semiot ika.
E. Telaah Pust aka
1. Proses Komunikasi sebagai Pembangkit M akna
Komunikasi merupakan hal yang pent ing dalam kehidupan manusia. Set iap manusia past ilah mempunyai hasrat unt uk berkomunikasi dengan sesama
manusia lainnya, baik it u secara individu maupun secara kolekt if dalam sebuah kelompok. Esensi manusia sebagai makhluk yang t idak t erlepas dar i orang lain
inilah yang membuat manusia selalu berhubungan dan berint er aksi dengan manusia lainnya.
Hal ini dikarenakan manusia m erupakan makhluk paling sempurna yang dikaruniai akal pikiran. Dengan akal pikiran it ulah manusia m engalami
perubahan. Dan perubahan t ersebut t idak akan t erlepas dari komunikasi. Dalam komunikasi sendiri ada pesan yang disampaikan. Ent ah pesan it u disampaikan
xxiv
secara verbal bahasa lisan at au non verbal bahasa isyarat .
17
Pada posisi ini komunikasi menjadi sangat berperan sebagai salah sat u manifest asi unt uk
mem enuhi kebut uhan manusia. M elalui komunikasi pula manusia membangun diri dan lingkungannya.
18
Dalam proses komunikasi, pesan m erupakan hal yang sangat pent ing. Hal ini karena komunikasi merupakan proses m enyampaikan pesan oleh
komunikat or kepada komunikan melalui media yang m enimbulkan ef ek t er t ent u.
19
Pesan yang disampaikan ini dapat m elalui berbagai m edia sebagai salurannya. Baik it u secara langsung maupun t idak langsung, at aupun secar a
t er surat maupun t ersirat . Pengert ian isi pesan ini selanjut nya m engarah pada pengert ian makna.
Oleh D. Law rence Kincaid dan Wilbur Schramm, makna diart ikan sebagai balasan t er hadap pesan. M akna baru t imbul, jika ada seseorang yang m enafsirkan
isyarat at au simbol bersangkut an dan berusaha memahami art inya. Dari sisi psikologis,
isyarat at au
simbol bert indak
selaku perangsang
unt uk membangkit kan balasan dari penerima pesan.
20
Pesan merupakan suat u konst ruksi t anda yang, melalui int eraksinya dengan penerima, menghasilkan makna. Pengir im, yang didefinisikan sebagai
t ransmit er pesan, m enurun art i pent ingnya. Penekanan ber geser pada t eks dan bagaimana t eks it u ” dibaca” . Dan membaca adalah proses m enemukan makna
17
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, Ctk. Pertama, Bigraf, Yogyakarta, 2000, hlm. 2-3
18
Ibid., hlm. 35.
19
Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Ctk. Kedelapan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, hlm. 19.
20
D. Lawrence Kincaid dan Wilbur Schramm, Asas-Asas Komunikasi Antar Manusia, Ctk. Kelima, LP3ES, Jakarta 1984, hlm. 76.
xxv
yang t ejadi ket ika pembaca berint eraksi at au bernegoisasi dengan t eks. Negoisasi ini t erjadi karena pembaca membaw a aspek-aspek pengalaman
budayanya unt uk ber hubungan dengan kode dan t anda yang menyusun t eks. Ia juga melibat kan pemahaman yang agak sama t ent ang apa sebenarnya t eks
t er sebut .
21
Lant as, pesan bukanlah sesuat u yang dikirim dari A ke B, melainkan suat u elem en dalam sebuah hubungan t erst rukt ur yang elemen-elem en lainnya
t er masuk r ealit as ekst ernal dan produser pembaca. M emproduksi dan membaca t eks dipandang sebagai proses yang paralel, jika t idak ident ik, karena
mer eka menduduki t empat yang sama dalam hubungan t er st rukt ur ini.
22
M odel st rukt ur t ersebut digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Pesan dan M akna
21
John Fiske, Penerjemah Yosal Iriantara dan Idi Subandy Ibrahim, Cultural and Communication Studies : Sebuah Pengantar Paling Komprehensif, Ctk. Ketiga, Jalasutra, Yogyakarta, 2006, hlm. 10.
22
Ibid., hlm. 11.
xxvi
Sum ber: John Fiske, 2006 : 11
M odel st rukt ur t ersebut m erupakan sebuah segit iga dengan anak panah yang m enunjukkan int eraksi yang konst an; st rukt ur t ersebut t idaklah st at is,
melainkan suat u prakt ik yang dinamis. Set iap anak panah m enunjukkan relasi di ant ara unsur-unsur dalam pencipt aan makna. Dengan kat a lain, st rukt ur
t er sebut lebih m emusat kan perhat ian pada analisis serangkaian r elasi t er st rukt ur yang m emungkinkan sebuah pesan m enandai sesuat u.
23
Jadi, pada intinya yang dit ekankan disini bukanlah pada komunikasi sebagai proses, m elainkan komunikasi sebagai pembangkit makna t he
generat ion of meaning . Jika A berkomunikasi dengan B, B m emahami maksud
pesan A, lebih kurang secara akur at . Agar proses komunikasi berlangsung, A harus m embuat pesan dalam bent uk t anda. Pesan t er sebut m endorong B unt uk
mencipt akan makna unt uk B it u sendiri yang t erkait dalam beberapa hal den gan makna yang dibuat A dalam pesannya.
24
Adapun pesan yang dimaksud dalam penelit ian ini adalah berupa kart un Panji Koming t idak akan dapat berart i apapun jika khalayak t idak mem punyai
kemampuan dalam m eng-encode, yait u proses m emberikan makna t er hadap pesan t ersebut . Yang kemudian bisa t erjadi adalah ket idaksamaan dalam
mempersepsikan sebuah pesan, baik ant ara khalayak yang sat u dengan khalayak yang lainnya. Namun hal ini t idak bisa disebut sebagai kegagalan dalam
23
Ibid., hlm. 60.
24
Ibid., hlm. 59.
xxvii
komunikasi. Hal ini bisa dikarenakan t erdapat nya perbedaan budaya ant ara pengirim dan penerima.
25
2. M etode Analisis Semiotika