Lat ar Belakang M asalah

xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Lat ar Belakang M asalah

Sekarang ini, t erut ama dalam dunia surat kabar, gam bar kart un dan karikat ur merupakan salah sat u alat yang banyak digunakan unt uk mempengaruhi khalayak set elah kolom edit orial dan ar t ikel. Sikap dan bahkan hingga perilaku publik dapat ” digerakkan” dengan bant uan gambar kart un. Hal ini disebabkan gambar kart un merupakan pesan-pesan hidup sekaligus m enghidupkan deskripsi verbal lainnya. 1 Disamping it u, kart un yang t erdapat dalam surat kabar merupakan bent uk kart un yang m emiliki karakt erist ik bersahaja yang t idak hanya menghibur , t et api juga cerdas dan akt ual. Secara um um, sebuah surat kabar m embaw a t iga komponen yang akan diinformasikan kepada masyarakat . Komponen-komponen t ersebut adalah : 2 a. Komponen berit a yakni informasi perist iw a akt ual yang menjadi pr oduk ut ama penerbit an. Dari penyajian berit a inilah konsumen per s mendapat kan informasi- infor masi yang dapat menambah w aw asan sert a mencerdaskan pemikirannya. b. Komponen kedua berupa pandangan at au pendapat yang dalam ist ilah jurnalist ik disebut opini opinion. Kolom opini merupakan m edia bagi masyarakat unt uk dapat m engar t ikulasikan ide, gagasan, krit ik, dan saran kepada sist em kehidupan ber masyarakat , juga mer upakan alat kont rol bagi 1 Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hlm. 79 2 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 45-46. xvi pelaksana pem er int ahan. Opini dapat dilakukan oleh masyarakat umum public opinion maupun opini redaksi desk opinion. c. Komponen ket iga adalah periklanan, kolom ini merupakan ajang bagi perusahaan penerbit an unt uk mendapat kan penghasilan t ambahan, selain dari hasil penjualan berit a baik dari pelanggan maupun dari pengecer. Kelompok berit a new s, meliput i ant ara lain berit a langsung st r aight new s, berit a m enyeluruh comprehensive new s, berit a m endalam dept h new s, pelaporan mendalam dept h report ing, berit a penyelidikan invest igat ive new s, berit a khas bercerit a feat ure dan berit a gambar phot o new s. Sedangkan dalam kelompok opini views, meliput i t ajuk rencana, kart un karikat ur, pojok, art ikel, kolom, essai, dan surat pembaca. 3 Pemisahan secara t egas berit a dan opini t ersebut m er upakan konsekuensi dari nor ma dan et ika luhur jurnalist ik yang t idak menghendaki berit a sebagai fakt a objekt if, diw arnai at au dibaurkan dengan opini sebagai pandangan yang sifat nya subjekt if. 4 Kar ena dihadapan khalayak, surat kabar media massa m emiliki kredibilit as yang t inggi. M asyarakat percaya bahw a apa yang dikemukakan media massa adalah realit as yang sepenuhnya berasal dari kebenaran fakt a. Dengan kat a lain, realit as media dianggap r epr esent asi fakt a. Oleh karena it u m edia menjadi “ ruang” bagi khalayak sama kedudukannya dengan ruang kehidupannya sehari-hari. 5 Perist iw a m erupakan r ealit as empirik, sem ent ara berit a adalah realit as simbolik. Realit as empirik hanya ada dit empat kejadian. Agar realit as empirik ini 3 Haris Sumadiria, op.cit., hlm. 6. 4 Ibid., hlm. 7. 5 Mursito BM, Konstruksi Realitas dalam Bahasa Media, Jurnal Komunikasi Massa Volume 1 Nomor 1, Juli 2007, hlm. 29. xvii dapat bisa disiarkan media ke khalayak, maka har us dit ransfer m enjadi r ealit as simbolik. 6 M elalui berbagai inst rumen yang dimilikinya, media berperan ser t a membent uk r ealit as yang t ersaji dalam pemberit aan. Kont ruksi t erhadap r ealit as dipahami sebagai upaya konsept ualisasi sebuah peri st iw a, keadaan, at au apapun. Fakt a at au realit as it u diproduksi dan dikonst ruksi dengan menggunakan perspekt if t ert ent u yang akan dijadikan bahan berit a. Tersedianya kolom opini dalam media cet ak juga m erupakan bent uk perw ujudan kepedulian inst it usi pers sebagai lembaga kont rol sosial. Pada rubrik pendapat umum masyarakat dapat m engirimkan t ulisan berupa kom ent ar, art ikel, dan surat pembaca. Adapun rubrik opini redaksi disajikan dalam beragam bent uk dan diberi ist ilah menurut selera r edaksi, seper t i Tajuk Rencana, Edit orial, Pojok, Cat at an Pinggir, Karikat ur, dan sebagainya. 7 Tajuk Rencana at au Edit orial yang baik harus memiliki w aw asan yang luas dan dapat menggambarkan perspekt if masa depan. Ia harus bisa memberikan alt ernat if pemikiran unt uk m embahas suat u pemasalahan. 8 . Bent uk edit orial yang khas dalam surat kabar adalah berupa kart un at au karikat ur. Salah sat u jenis kart un yang biasa muncul di halam an surat kabar t ersebut adalah kart un edit orial edit orial car t oon. Kar t un ini sebenarnya m erupakan bent uk perkembangan dari kart un polit ik polit ical cart oon yang m engangkat t opik t ent ang sit uasi polit ik. Ia t idak selalu lucu at au m embuat pembaca t er t aw a, namun isinya selalu m enampilkan per masalahan akt ual, yang secara kont ekst ual bersent uhan 6 Mursito BM, Memahami Institusi Media Sebuah Pengantar, Lindu Pustaka, Surakarta, 2006, hlm. 174. 7 Totok Djuroto, op.cit., hlm. 67-82. 8 Ibid., hlm. 77. xviii dengan masalah sosial, polit ik, ekonomi, dan budaya. 9 Kart un edit orial juga merupakan bent uk edit or ial at au t ajuk r encana yang khas dalam m edia cet ak. Selain menyajikan visualisasai gambar yang bernuansa humor, juga mempunyai muat an krit ik, sindiran, dan harapan. Timbulnya kekhasan kart un dalam surat kabar dikarenakan kart un edit orial sejalan dengan policy media yang bersangkut an. Isu yang dijadikan kart un t er gant ung sikap surat kabar bersangkut an t erhadap isu t ersebut . 10 Kini, makin banyak surat kabar yang m enyediakan kolom unt uk menyajikan kart un edit orial, beberapa diant aranya adalah Panji Koming karya Dw i Koendoro dan Om Pasikom karya G.M . Sudhart a di surat kabar Kom pas, Doyok karya Keliek Sisw oyo di surat kabar Pos Kot a, M ang Ohle karya Disin Basuni di surat kabar Pikiran Rakyat , dan masih banyak lagi. Panji Koming m erupakan sebuah kolom kart un yang dit er bit kan secara berkala di surat kabar Kom pas edisi M inggu sejak 14 Okt ober 1979 hingga sekarang. Kart un ini dicipt akan oleh Dw i Koendoro Brot oat modjo. Nama kart un ini berasal dari karakt er yang juga t okoh ut amanya yait u Panji Koming. Kart un Panji Koming ini m erupakan bent uk lain dari rubrik opini view s redaksi surat kabar Kom pas. Sejak per t ama hadir m enyapa pembaca, Kompas t urut akt if membukakan cakraw ala penget ahuan Panji Koming sebagai kart un edit orial surat kabar harian Kom pas, dan secara kont inyu hadir menyuarakan visi surat kabar 9 Muhammad Nashir Setiawan, Menakar Panji Koming, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2002, hlm. 41. 10 G.M. Sudarta, Mengolah Kritik dengan Menghaluskan Kartun, Prisma, Nomor 1 Tahun XXV, Januari 1996, hlm. 46. xix t ersebut . 11 Sehingga, bila kit a lihat peran Panji Koming sebagai bagian dari edit orial Kompas , maka aura “ t ajuk rencana” harian Kompas yang akan t ampak. Disinilah sebenarnya sekuens perist iw a diegesis fenomena sosio-polit ik dalam negeri t er efleksi dalam cerit a Panji Koming. 12 Ia juga t idak sekadar menjadi hiburan visual bagi pembacanya, karena Panji Koming juga t urut m emanggul amanat r edaksional yang t idak secara eksplisit dijelaskan. Namun, biasanya ia merupakan repr esent asi dari esensi berit a akt ual, yang banyak mendapat t anggapan masyarakat . M eskipun t anda-t anda visual dan narasi t eksnya m enggambarkan sit uasi masa lalu zaman M ajapahit , namun secar a anakronist is kisah-kisah t ersebut m erupakan met afora sit uasi akt ual di Indonesia. Ut amanya t ent ang kehidupan sehari-hari dan fenomena sosial-polit ik yang berdasar kan pada realit a kehidupan yang t erjadi masyarakat . Ter masuk perist iw a polit ik yang sangat pent ing dan t urut menent ukan nasib bangsa ini, yait u Pemilihan Umum. Dalam kart un ini, t erdapat pesan yang ingin disampaikan kart unisnya. Pesan disampaikan melalui m edia gambar, yang m enjadi t anda dan lambang dalam berkom unikasi ant ara kart unis dengan pembacanya. Tanda dan lambang t ersebut adalah unsur-unsur yang t erdapat dalam kart un, seper t i garis, komposisi bent uk dan arsiran, sehingga menjadi kesat uan ut uh yang membent uk sebuah karakt er dan jalinan pesan. Dengan komposisi garis dan w arna, seorang kart unis dit unt ut mampu memuat pesan yang ingin disampaikan melalui media kart un yang dimuat . 11 Muhammad Nashir Setiawan, op.cit., hlm. 85. 12 Ibid., hlm. 135. xx Disiniliah sebenarnya dibalik gambar dan t eks dalam kart un t erdapat masalah yang t ersembunyi yang harus dipikirkan dan direnungkan secara mendalam, sepert i apa yang hendak disampaikan kar t unisnya dan media masaa t empat ia bernaung. Begit u pent ingnya pelaksanaan Pemilu, dikarenakan Pemilihan umum merupakan salah sat u sar ana unt uk menegakkan t at anan polit ik yang demokrat is. Fungsinya adalah sebagai alat menyehat kan dan menyempurnakan demokrasi, bukan t ujuan demokrasi. 13 Sebagaimana t elah diket ahui, sepanjang sejarah ket at anegaraan di Indonesia, t elah 10 kali diselenggar akan Pemilu, t ermasuk Pemilu yang dilaksanakan di t ahun 2009. Pemilu 2009 ini m erupakan pemilu dalam masa t ransisi, t erut ama dalam 10 t ahun t erakhir. Dimana dalam pemilu ini memungkinkan rakyat unt uk m emilih secara langsung anggot a DPR, DPRD dan DPD dalam Pemilu Legislat if sert a Pr esiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu Pr esiden dan Wakil Presiden. Dalam pelaksanaannya, Pemilu 2009 ini t idak lepas dari berbagai persoalan. Pelaksanaan pemilu yang rumit dan sulit , at uran yang berubah-ubah bahkan menj elang pemilihan, buruknya pendat aan daft ar pemilih t et ap DPT, hingga banyak rakyat Indonesia yang sesungguhnya mem punyai hak pilih t idak dapat menggunakan hak pilihnya dan lain-lain. Buruknya pendat aan DPT ini bukan hanya t erjadi di daerah pelosok yang sulit t erjangkau t ransport asi at au komunikasi, t et api juga di Ibu Kot a dan sekit arnya. 14 Selain it u, t erdapat kekacauan pengadaan dan dist ribusi logist ik pemilu, sehingga 13 M. Rusli Karim, Pemilu Demokratis Kompetitif, Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1991, hlm. 1. 14 ”DPT Kisruh, Rakyat Kehilangan Hak Pilih”, Kompas, 9 April 2009. xxi Pemilu t idak dapat dilaksanakan secara ser ent ak. Penyelenggara pemilu, yait u KPU, juga dinilai tidak profesional dan t erkesan lemah dan mudah dipengaruhi berbagai t ekanan publik dari pesert a Pemilu. Banyak juga t erjadi pelanggaran dan kecurangan yang bersifat prosedural dan administ rat if. KPU juga t erkesan kurang kompet en, kurang profesional, ser t a kurang menjaga cit r a independensi dan net ralit asnya. 15 Perist iw a dan kejadian-kejadian t erkait pelaksanaan Pemilu t ersebut selalu menarik perhat ian media massa. Hal ini t erjadi karena ada dua fakt or yang saling berkait an. Pert ama, dew asa ini polit ik berada di era mediasi polit ics in t he age of mediat ion , yakni m edia massa. Kedua, perist iw a dalam bent uk t ingkah laku dan pernyat aan para akt or polit ik lazmnya selalu m empunyai nilai berit a sekalipun perist w a it u bersif at rut in. 16 Bisa dibilang, akt ivit as m edia massa dalam melapor kan perist iw a polit ik sering member i dampak yang signif ikan bagi perkembangan polit ik. Di sini, media bukan saja sebagai sumber informasi polit ik, namun juga kerap menjadi fakt or pendorong t rigger t erjadinya perist iw a politik. Dikar enakan penerbit annya yang seminggu sekali, hal ini mem buat kart un Panji Koming m empunyai kelebihan, ut amanya dalam t enggat w akt u penerbit an relat if longgar. Dengan t enggat w akt u longgar inilah sang kar t unis dapat dengan leluasa mencer mat i dan mengeksplorasi kejadian dan fakt a-fakt a t erkait pelaksanaan Pemilu 2009, baik pelaksanaan Pemilu Legislat if maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Bagaimana kart unis menangkap f akt a-fakt a, int rik- int rik seput ar Pemilu 2009, dan ber bagai kejadian luar biasa lainnya unt uk kemudian 15 ”Manajemen Pemilu 2009 Terburuk”, Kompas, tanggal 11 April 2009. 16 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa : Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik, Granit, Jakarta, 2004, hlm. 1. xxii diungkapkan dalam bent uk kart un Panji Koming. Hal juga membuat pengolahan dat a bisa dilakukan secara lebih mendalam, sehingga dapat m engena pada int i permasalahan yang ingin diungkapkan.

B. Perumusan M asalah

Dokumen yang terkait

Konsep Kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip (analisis semiotika konsep kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip Panji Koming di Harian Kompas periode April-Mei 2013)

2 72 118

Analisis Semiotika Komik Strip Panji Koming dengan Tema Renovasi Gedung Badan Anggaran DPR di Surat Kabar Harian Kompas Periode 29 Januari 2012.

0 4 10

Analisis Semiotika Komik Strip Panji Koming dengan Tema ANALISIS SEMIOTIKA KOMIK STRIP PANJI KOMING DENGAN TEMA RENOVASI GEDUNG BADAN ANGGARAN DPR DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE 29 JANUARI 2012.

0 4 14

PENDAHULUAN ANALISIS SEMIOTIKA KOMIK STRIP PANJI KOMING DENGAN TEMA RENOVASI GEDUNG BADAN ANGGARAN DPR DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE 29 JANUARI 2012.

0 4 36

KESIMPULAN ANALISIS SEMIOTIKA KOMIK STRIP PANJI KOMING DENGAN TEMA RENOVASI GEDUNG BADAN ANGGARAN DPR DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE 29 JANUARI 2012.

0 4 10

PENDAHULUAN Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas (Analisis Framing Pemberitaan tentang Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas edisi Ok

0 2 37

KESIMPULAN DAN SARAN Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas (Analisis Framing Pemberitaan tentang Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas

0 7 128

PENDAHULUAN REPRESENTASI PEREMPUAN JAWA DALAM KUMPULAN KOMIK PANJI KOMING: KOCAKNYA ZAMAN KALA BENDHU (Studi Semiotik Representasi Perempuan Jawa Dalam Kumpulan Komik Panji Koming: Kocaknya Zaman Kala Bendhu ).

0 7 62

PENUTUP REPRESENTASI PEREMPUAN JAWA DALAM KUMPULAN KOMIK PANJI KOMING: KOCAKNYA ZAMAN KALA BENDHU (Studi Semiotik Representasi Perempuan Jawa Dalam Kumpulan Komik Panji Koming: Kocaknya Zaman Kala Bendhu ).

0 3 11

Konsep Kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip (analisis semiotika konsep kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip Panji Koming di Harian Kompas periode April-Mei 2013)

0 0 10