Kartun PEMILU 2009 DALAM KARTUN PANJI KOMING “Studi Analisis Semiotika dalam kartun Panji Koming pada Surat Kabar Harian Kompas Terkait Pelaksanaan Pemilu tahun 2009

xxxiv a. Rheme at au seme : menanda yang ber t alian dengan mungkin t erpahaminya objek pet anda bagi penafsir. b. Dicent sign at au dicisign at au pheme : penanda yang menampilkan informasi t ent ang pet andanya. c. Argument : penanda yang pet andanya akhir bukan benda t et api kaidah.

3. Kartun

a. Kartun dan Karikatur

Kart un mer upakan sebuah gambar yang bersif at represent asi at au simbolik, mengandung unsur sat ir, lelucon dan humor. Kart un biasanya muncul dalam publikasi secara periodik, dan sering menyorot i masalah polit ik at au masalah publik. Kat a kart un sendiri berasal dari bahasa It alia, cart one yang berart i “ kert as” . Dalam bidang seni m ur ni, kart un m erupakan gambaran kasar at au sket sa aw al pada kert as alot st out paper sebagai rancangan at au desain unt uk lukisan kanvas at au dinding. 43 Kart un dan karikat ur ibarat binat ang dan gajah. Kart un adalah binat ang, sedangkan karikat ur adalah gajah. Kar t un bukan hanya karikat ur karena ada gag cart oon kart un murni, st rip cart oon, kart un opini dan lain-lain. 44 Art i kat a karikat ur yang sebenarnya adalah “ pot ret w ajah yang diberi muat an l ebih” sehingga anat omi w ajah t ersebut t erkesan dist ort if karena mengalami defor masi bent uk, namun secara visual masih dapat dikenali objeknya. Kat a 43 The Encyclopedia Americana International Edition Volume 5 Burma to Cathay, Americana International Corporation, 1974, hlm. 728. 44 Pramono, Kartun Bukan Sekadar Benda Seni, Prisma, Nomor 1 Tahun XXV, Januari 1996, hlm. 48. xxxv karikat ur berasal dari bahasa It alia caricat ura, dari asal kat a caricare yang bermakna m emberi muat an at au t ambahan berlebih. 45 Gambar 1.4 Karikat ur ” Yasser Arafat ” karya G.M . Sudhart a Sum ber : M uhammad Nashir Setiaw an, 2002 : 47. Sebagai salah sat u bent uk kom unikasi grafis, kart un at au karikat ur merupakan suat u media visual bergambar yang secara simbolis dapat digunakan unt uk m engekspr esikan maksud dan t ujuan, yakni dengan m elalui bent uk dialog, gerak t ubuh gest ure, ekspresi mimik, dan kadang m enggunakan kat a- kat a sebagai penyert a gambar. Bahkan bent uk graf is simbolis gambar membuka peluang seseorang unt uk berani m engekspresikan diri t erhadap emosi at aupun agit asi yang dit ekan. 46 . Tanda-t anda t ert ent u juga sering dipakai unt uk menggant i kat a-kat a at au kalimat . Tanda-t anda non ver bal ini sangat pent ing dalam komunikasi. 45 The Encyclopedia Americana International Edition Volume 5 Burma to Cathay, op.cit., hlm. 660. 46 I Dewa Putu Wijana, Kartun : Studi Tentang Permainan Bahasa, Ombak, Jogjakarta, 2004, hlm. 11. xxxvi Tanda-t anda t ersebut digunakan unt uk menghindari unsur sarkast is yang mungkin dapat t imbul, selain unt uk menghindar i sikap mengkrit ik dan menyalahkan pihak-pihak t ert ent u secara langsung. Hal ini dikarenakan, meskipun pesan-pesan di dalam kart un sama seriusnya dengan pesan-pesan yang disampaikan lew at berit a dan art ikel, pesan-pesan kart un seringkali lebih mudah dicer na at au dipahami sehubungan dengan sifat nya yang m enghibur. Dit ambah, krit ikan yang disampaikan secara jenaka t idak begit u dirasakan mel ecehkan at au mempermalukan. 47 Dengan keluw esannya dalam m engemas pesan yang ingin disampaikan namun t anpa m enyinggung secara t er buka orang maupun inst it usi yang dikrit ik at aupun dicela, kart un mampu menghaluskan pesan krit isnya. Walaupun demikian, penghalusan t ersebut t idak m engurangi ket ajamannya dalam mengkrit isi sebuah perist iw a. Penghalusan makna sangat t erasa dalam penyampaian yang dikemas dalam bent uk humor. Selain it u, dengan humor, pem baca dapat t ert aw a, merasa opt imis dalam melihat sesuat u, baik yang merasa dikrit ik at aupun yang mengkrit ik. 48 Karya kart un yang m engandung sindiran disebut juga graphic sat ire GS. Garphic sat ire m empunyai penger t ian sebagai karya sat ir yang dikemas dalam bent uk visual. Graphic sat ir e ini mempunyai beberapa t eknik pengungkapan, yait u 49 : 47 Ibid., hlm. 4. 48 T. Susanto, Pamflet Politik Sulit Dihindari, Prisma, Nomor 1 Tahun XXV, Januari 1996, hlm. 38. 49 Ashadi Siregar dan I Made Suarjana, Bagaimana Mempertimbangkan Artikel dan Opini Untuk Media Massa, Kanisius, Yogyakarta, 1996, hlm. 27. xxxvii a. in konkret i , t eknik pengungkapan dengan m embuat penyajian yang ganjil, aneh maupun absurd. Teknik ini mengacaukan dan mel ecehkan logika, w akt u, maupun t empat . b. dist ort ion , m elebihkan at au hiperbola. Teknik ini membuat def ormasi pada suat u karakt er at au keadaan t er t ent u. c. cont r ast , menyajikan hal-hal yang berlaw anan, paradoks, maupun ironi. d. indirect ion , penyajian dengan m enggunakan simbol-simbol, idiom, met afor a at au parodi sert a ut opia. e. surprise , penggunaan logika yang t idak t erduga, hal-hal di luar dugaan dan mengejut kan. Graphic sat ire ini dapat dipilah ke dalam t iga kat egori 50 : a. comics sat ire , dikemas dalam bent uk lucu dan humor yang m enonjol dengan maksud menert aw akan dan mengajak pembaca unt uk t ert aw a. b. t ragic sat ire , dibuat unt uk membuat kesedihan, keget iran, iba hati at au kemarahan. Biasanya unt uk mengangkat masalah yang berkait an dengan kemat ian, musibah, perang, penderit aan, at au hal t ragis lainnya. c. nit e-marries sat ire , karya yang menghadirkan suasana seram, m encekam dan surealist is, mengggambarkan mimpi buruk. Biasanya dibuat unt uk masalah yang berkait an dengan penyimpangan moral. Sebet ulnya karikat ur adalah bagian dari kart un opini, t et api m enjadi salah kaprah. Karikat ur yang sudah diberi beban pesan, krit ik, dan sebagainya berart i t elah m enjadi kart un opini. M uat an kar t un opini secara sit uasional ber langsung 50 Ibid., hlm. 28. xxxviii singkat , namun bisa berulang sepert i siklus. 51 Kart un biasanya t ampil dalam sat u frame dan t idak mempunyai karakt er t erus m enerus. Namun, kadang t erdapat karakt er yang digunakan berkali-kali. 52 Adapun kart un-kart un yang t erdapat di media cet ak meliput i : a. Kart un edit orial Kart un edit orial mer upakan kart un yang digunakan sebagai visualisasi t ajuk rencana at au edit orial surat kabar. Kart un ini t idak selalu lucu at au m embuat pem baca t ert aw a, namun isinya selalu menampilkan permasalahan akt ual, yan g secara kont ekst ual bersent uhan dengan masalah sosial politik sehingga sering disebut juga sebagai kart un polit ik. 51 Pramono, op.cit., hlm. 49. 52 I Dewa Putu Wijana, op.cit., hlm. 8. xxxix Gambar 1.5 Kart un Polit ik karya David Low Sum ber: The Encyclopedia Americana Int ernat ional Edit ion Volume 5, 1974 : 731 Kart un edit orial biasa muncul secara berkala dan dit empat kan di halaman yang sama pada t at a-let ak surat kabar, dan menjadi t ajuk rencana dalam bent uk visual. Karena dit am pilkan secara rut in inilah maka kart un t ersebut dianggap sebagai sikap dan opini redaksi, sejalan dengan misi m edia yang mem uat nya. Timbulnya kekhasan kar t un ini dikarenakan kart un edit orial t ersebut sejalan dengan policy m edia yang bersangkut an. Isu yang seri ng diangkat dan dijadikan kart un pun t ergant ung sikap surat kabar bersangkut an t erhadap isu t ersebut . b. Kolom kart un komik kar t un Kolom kart un kart un komik m erupakan susunan gambar, biasanya t erdiri dari t iga sampai enam kot ak. Isinya adalah koment ar humorist is t ent ang suat u perist iw a at au masalah akt ual. 53 Dalam dunia kolom kart un komik kart un, ruang diant ara panel-panel disebut sebagai ” parit ” . Di dalam ruang sela inilah imajinasi 53 Ibid., hlm. 11. xl manusia mengambil dua gambar yang t erpisah dan mengubahnya menjadi gagasan. 54 Panel komik memat ahkan w akt u dan ruang menjadi suat u perist iw a yang kasar, dengan irama yang pat ah-pat ah, sert a t idak berhubungan. Closure memungkinkan penggabungkan perist iw a t ersebut dan menyusun realit a yang ut uh dan ajek dalam pikiran. Closure m erupakan fenomena m engamat i bagian- bagian t et api memandangnya sebagai keseluruhan. 55 Gambar 1.6 “ Parit” dalam kolom kartun. Sum ber : kolom kartun Panji Koming 54 Scout M cCloud, Understanding Comics : The Invisible Art , Ct k. Kedua, Kepust akaan Populer Gram edia KPG, Jakart a, 2002, hlm. 9. 55 Ibid., hlm. 67. xli Kebanyakan panel-ke-panel dalam komik kart un dibagi menjadi beberapa golongan, yait u : 56 • Peralihan w akt u-ke-w akt u. M em erlukan closure yang sangat sedikit . • Peralihan sat u subyek dalam proses aksi-ke-aksi. • Peralihan aspek-ke-aspek. • Peralihan dari pada sit uasi subyek-ke-subyek namun masih dalam sat u adegan at au gagasan. • Peralian adegan-ke-adegan. Peraihan ini membaw a kit a m elint asi ruang dan w akt u . M embaca jenis ini diperlukan pemikiran indukt if. • Peralihan non-sequit ur. Peralihan ini t idak menunjukan hubungan yang logis ant ara panelnya. Kolom kart un komik kart un m emiliki ciri-ciri : mempunyai karakt er t et ap, frame digunakan unt uk m enunjukkan t ahapan aksi, t erdapat dialog dalam balon kat a. Selain it u, ada bebarapa konvensi yang perlu diket ahui dalam kolom kart un komik kart un, yait u : 57 • Cara menggambarkan karakt er m erupakan penunjuk apakah komik kart un t er masuk lelucon at au w acana serius. • Ekspresi w ajah , dipergunakan unt uk menunjukkan perasaan at au pernyat aan emosi dari berbagai karakt er. • Bal on kat a digunakan unt uk m enunjukkan dialog t okoh, kadang kat a diberi t ekanan dengan dicet ak t ebal at au bent uk t ipograf i khusus. • Garis gerak , unt uk menunjukkan suat u gerakan dan kecepat an. 56 Ibid., hlm. 70-72. 57 Muhammad Nashir Setiawan, op.cit., hlm.29-33. xlii • Panel di baw ah at au di at as fr ame , menjaga kont inuit as dan menjelaskan pada pembaca apa yang diharapkan at au kelanjut an sekuens berikut nya. • Set t ing , dimaksudkan unt uk menunt un pembaca pada kont eks w acana yang sedang dicerit akan • Aksi , komik kart un kolom kart un m emberikan poin-poin aksi yang selanjut nya dilengkapi sendiri oleh pikiran pembaca. c. Kart un murni gag cart oon M erupakan kart un yang dimaksudkan sebagai gambar lucu at au olok-olok t anpa bermaksud mengulas suat u per masalahan at au per ist iw a akt ual. Gam bar 1.7 Kar t un M urni at au Gag Cart oon Sum ber : Kedaulat an Rakyat, M inggu 6 Desem ber 2009

b. Sejarah Kartun

1. Sejarah Kart un Dunia xliii a Era Prasejarah Pada masa prasejarah, penggunaan grafis yang bernilai t anda merupakan penggant i kat a dan pengisahan lisan. Di Prancis, t erdapat grafis yang t erukir di gua Lascaux. M eski belum m engandung sandi yang membent uknya m enjadi bahasa, namun t or ehan graf is ini t elah menunjukkan ” pesan” sebagai komunikasi non verbal paling kuno. 58 Selain it u, di Prancis juga dit emukan Permadani Bayeux sepanjang 230 kaki yang menggambarkan penaklukan Norman at as Inggris, dan diperkirakan dibuat aw al t ahun 1066. 59 b Era Pert engahan Kart un mulai diperhit ungkan kehadirannya pada t ahun 1843, ket ika diadakan suat u pameran besar dan kompet isi kart un yang diprakarsai oleh suami Rat u Vict oria, yait u Pangeran Albert . Tujuan kompet isi ini adalah unt uk m endapat kan suat u desain hiasan dinding unt uk Gedung Balaikot a yang baru. Saat it u majalah Punch m emuat gambar karya John Leech yang berjudul Car t oon No.1, yang memprot es pam eran dan kompet isi t ersebut karena dianggap pemborosan. Sejak per ist iw a inilah ist ilah “ kart un” mulai dikenal luas. 60 Sekit ar t ahun 1890-an, kolom kart un m erupakan format yang sangat populer ket ika diperkenalkan dalam suplemen mingguan di surat kabar 58 Guntur Angkat , ” Selint as Sej arah Komik Indonesia” , htt p: re-searchengines.com art 05-72.html , 10 Novem ber 2009, 3:59:17 AM . 59 Scout McCloud, op.cit., hlm. 12. 60 The Encyclopedia Americana International Edition Volume 5 Burma to Cathay, op.cit., hlm. 728. xliv Amerika dengan t ujuan sebagai media promosi dan menarik minat pem baca. Kart un cipt aan James Sw inner t on, The Lit t le Bears and Tigers yang dimuat oleh surat kabar San Francisco Examiner t ahun 1892 merupakan kart un per t ama yang t erbit di surat kabar. Pada t anggal 7 Juli 1895, karya Richard Out cault , Dow n i n Hogan’ s Alley, dit erbit kan oleh surat kabar New York World milik Joseph Pulit zer. Di t ahun 1896, kart un ini bergant i m enjadi The Yellow Kid. 61 Sekit ar t ahun 1898, surat kabar milik Randolph Heart , New York Journal, m enjadi surat kabar pert ama yang memiliki kolom kart un berw arna. 62 c Era Kont em porer Penerbit surat kabar di Am erika Serikat mulai menyambut kart un sebagai pemacu sirkulasi surat kabar dan mulai mendorong seniman lainnya unt uk memasuki bidang kar t un. Beberapa karya yang dimuat dalam surat kabar w akt u it u ant ar a lain Foxy Granpa 1900 karya Carl Schult ze, Toonerville Folks 1908 kar ya Font aine Fox, dan The Family Upst airs 1910 karya George Herriman. 63 2. Sejarah Kart un Indonesia a Asal Usul Bangsa Indonesia t erbukt i m emiliki hasil kebudayaan yang t inggi. Beberapa cont oh peninggalannya adalah relief Candi Borobudur yang memuat ajaran Buddha dan relief Candi Prambanan yang berisi kisah 61 Groiler Academic Encyclopedia Volume 5 , Groiler International Inc, 1991, hlm. 135. 62 The Encyclopedia Americana International Edition Volume 7 Civilization to Coronium, Americana International Corporation, 1974, hlm. 371. 63 Ibid., hlm. 372. xlv Ramayana dan M ahabarat ha. Kedua relief t ersebut secara narat if mengungkapkan pesan m elalui bent uk visual dan merupakan cikal bakal karya seni sejenis kart un yang dikemas secara t iga dim ensi. 64 Adapun cont oh yang lebih mendekat i kart un dew asa ini adalah gambar pada w ayang beber yang t erdapat Pacit an, t epat nya di desa Gedompol. Disana t ersimpan gulungan w ayang yang m encerit akan legenda Dj aka Kem bang Kuning . Gambar t ersebut t ert era di at as 6 gulungan kain, 4 gambar dan berukuran 0,6 m et er x 3 met er, sehingga harus digulung jika t idak dipakai. 65 b Kart un Era 1930-1980 Di masa Hindia Belanda, kart un muncul di media massa sebelum Perang Dunia II. Harian berbahasa Belanda, De Java Bode memuat kar ya Clinge Doorenbos berjudul Flippie Flink dalam rubrik anak, disusul mingguan De Orient yang memuat kart un Flash Gordon. 66 Pada t ahun 1930, surat kabar berbahasa M elayu, Sin Po, memuat kart un karya Kho Wang Gie. Kemudian diaw al 1931, muncul t okoh Put On yang muncul t iap Jumat at au Sabt u dan segera akrab dengan para pembaca. Hal ini berlangsung cukup lama hingga surat kabar Sin Po dilarang t erbit 1931- 1960. 67 64 Muhammad Nashir Setiawan, op.cit., hlm. 4. 65 “Wayang Beber Pacitan Terancam Punah”, Kompas, tanggal 19 Juli 2009 66 Marcel Boneff, Komik Indonesia Les Bandes Dessinees Indonesiennes, Kepustakaan Populer Gramedia KPG, Jakarta, 1998, hlm. 19. 67 “ Si Put On, Tak Sekadar Komik Set rip” ,htt p: ww w.kom pas.com read xml 2009 03 20 15151130 Si.Put . On.Tak.Sekadar.Komik.Set rip., 09 Okt ober 2009, 10:09:02 PM xlvi Pada masa pendudukan Jepang, pers dimanf aat kan unt uk keperluan propaganda. M isalnya harian Sinar M at ahari di Yogyakart a yang memuat Pak Leloer dan legenda Roro M endoet karya B. M ar gono. Di t ahun ’ 50-an, kart unis Abdulsalam membuat Kisah Pendudukan Jogja dan kisah Pangeran Diponegor o di Kedaulat an Rakjat . 68 Per geseran produksi ke Sumat ra t elah m embuka cakraw ala baru. Para kart unis M edan banyak m enyumbangkan nilai est et is pada kart un, yang kurang diperhat ikan. Sekit ar t ahun 1963, kart un perjuangan kembali disukai. Cont ohnya kart un Pedjuang t ak Kenal M undur.Upaya unt uk membendung pengaruh Barat juga dikart unkan, m isalnya Ganjang Rok Ket at , Pest a Pora, dan sebagainya. 69 Set elah perist iw a Okt ober 1965, pengaw asan yang ket at t erjadi. Komisi penilai kart un dibent uk, anggot anya t erdiri dari w akil mahasisw a, anggot a M PR, Dep. Kehakiman, Dep. Penerangan, dan Polisi. M er eka m emut uskan agar kart un diperiksa ket ika berbent uk naskah, kemudian dikeluarkan surat izin t erbit nya. 70 Per t umbuhan kar t un t ahun 1967 mulai bebas dari pengarahan yang ket at dan t idak ada keset iaan pada sat u jenis publik pembaca. Bila dilihat dari isinya, t ampak bahw a kart un Indonesia berusaha unt uk membebaskan 68 Marcel Boneff, op.cit., hlm. 21. 69 Arsw endo Atm owilot o, “ Komik It u Baik 2: Koran M edan, Sert a Cint a Jakarta“ , htt p: komikindonesia .com index.php?opt ion=com _cont ent task=view id=96 It emid=2 , 04 Novem ber 2009, 8:58:42 AM 70 Marcel Boneff, op.cit., hlm. 42. xlvii diri dari pengaruh Barat , dan secara lambat laun orang sampai pada suat u pilihan, membina kebudayaan bangsa. 71

c. Kartun Opini dan M edia M assa

M edia massa berfungsi memberikan informasi dan pendidkan. Aspek ini menyusup dalam bent uk kart un edit orial. Dengan kemunculannya yang t erat ur dan banyak m enyinggung kehidupan masyarakat , maka kart un akan m empunyai fungsi yang m empengar uhi. Gaya penyampaian yang ringan, dan humorist is berbeda dengan t ajuk r encana yang serius. It ulah sebabnya kart un opini berfungsi pula sebagai media yang menghibur. 72 Kart un akan m enghibur pembaca set elah lelah membaca berit a-berit a yang sifat nya serius dan menyerap banyak pikiran. Dengan m edia kart un, pikiran pem baca akan segar kembali. 73 Selain it u kart un merupakan sarana yang ef ekt if di saat saluran krit ik lain t idak dapat menjalankan fungsinya. Sebagai kart un opini, kart un yang dimuat t ent u m encerminkan kebijakan dan policy media yang m emuat nya, sekaligus mencer minkan pula budaya komunikasi masyarakat pada masanya. Jadi,isu yang dijadikan kart un t ergant un g sikap surat kabar bersangkut an t erhadap isu t ersebut . 74 Set idaknya ada empat hal t eknis yang harus diingat dalam penyampaian kar t un opini. Pert ama, harus informat if dan komunikat if. Kedua, harus sit uasional dengan pengungkapan 71 Ibid., hlm. 43. 72 Ashadi Siregar dan I Made Suarjana, Bagaimana Mempertimbangkan Artikel dan Opini Untuk Media Massa, Kanisius, Yogyakarta, 1996, hlm. 24. 73 Ibid., hlm. 25. 74 Bert a Fakhrian, “ Kartun, ht t p: laskarkomik.blogspot.com 2009 04 kart un_19.html , 10 Juli 2009, 9:08:10 P xlviii yang hangat . Ket iga, cukup m emuat kandungan humor. Keem pat , harus mempunyai gambar yang baik. 75

4. Kartun Panji Koming

Dokumen yang terkait

Konsep Kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip (analisis semiotika konsep kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip Panji Koming di Harian Kompas periode April-Mei 2013)

2 72 118

Analisis Semiotika Komik Strip Panji Koming dengan Tema Renovasi Gedung Badan Anggaran DPR di Surat Kabar Harian Kompas Periode 29 Januari 2012.

0 4 10

Analisis Semiotika Komik Strip Panji Koming dengan Tema ANALISIS SEMIOTIKA KOMIK STRIP PANJI KOMING DENGAN TEMA RENOVASI GEDUNG BADAN ANGGARAN DPR DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE 29 JANUARI 2012.

0 4 14

PENDAHULUAN ANALISIS SEMIOTIKA KOMIK STRIP PANJI KOMING DENGAN TEMA RENOVASI GEDUNG BADAN ANGGARAN DPR DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE 29 JANUARI 2012.

0 4 36

KESIMPULAN ANALISIS SEMIOTIKA KOMIK STRIP PANJI KOMING DENGAN TEMA RENOVASI GEDUNG BADAN ANGGARAN DPR DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE 29 JANUARI 2012.

0 4 10

PENDAHULUAN Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas (Analisis Framing Pemberitaan tentang Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas edisi Ok

0 2 37

KESIMPULAN DAN SARAN Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas (Analisis Framing Pemberitaan tentang Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas

0 7 128

PENDAHULUAN REPRESENTASI PEREMPUAN JAWA DALAM KUMPULAN KOMIK PANJI KOMING: KOCAKNYA ZAMAN KALA BENDHU (Studi Semiotik Representasi Perempuan Jawa Dalam Kumpulan Komik Panji Koming: Kocaknya Zaman Kala Bendhu ).

0 7 62

PENUTUP REPRESENTASI PEREMPUAN JAWA DALAM KUMPULAN KOMIK PANJI KOMING: KOCAKNYA ZAMAN KALA BENDHU (Studi Semiotik Representasi Perempuan Jawa Dalam Kumpulan Komik Panji Koming: Kocaknya Zaman Kala Bendhu ).

0 3 11

Konsep Kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip (analisis semiotika konsep kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip Panji Koming di Harian Kompas periode April-Mei 2013)

0 0 10