Prosedur Permohonan Pailit AKIBAT KEPAILITAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004

Putusan pailit berlaku serta merta. Artinya putusan tersebut segera dapat dilaksanakan atau dieksekusi oleh kurator waaupun terhadap putusan itu duajukan upaya hukum lanjutan kasasi hal ini ditegaskan dalam Pasal 8 UU Kepailitan dan PKPU. Putusan pailit dihitung berlaku sejak pukul 00.00 waktu setempat. Berdasarkan Pasal 15 ayat 4 dan Pasal 17 ayat 1 UU Kepailitn dan PKPU, kurator berkewajiban mengumumkan putusan pailit di Berita Negara RI dan paling sedikit di dua surat kabar harian yang berskala nasional dan lokal, yang ditetapkan hakim pengawas. Pengumuman tersebut mengenai ikhtisar putusan pernyataan pailit yang memuat: 1. Nama, alamat, dan pekerjaan debitur; 2. Nama hakim pengawas; 3. Nama dan alamat kurator; 4. Nama, alamat dan pekerjaan anggota panitia kreditur sementara, apabila telah ditunjuk; 5. Tempat dan waktu penyelenggaraan rapat kreditur pertama. Maksud pengumuman putusan pailit adalah sebagai bentuk pemenuhan asas publisitas dari keadaan tidak mampu membayar debitur. dengan pengumuman itu, maka kreditur danatau pihak lain yang berkepentingan dengan debitur an hartanya, tidak dapat mengajukan keberatan bahwa mereka tidak mengetahui keadaan pailit dari debitur. 33

B. Prosedur Permohonan Pailit

Setelah terpenuhi persyaratan pailit, maka langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah prosedur permohonan pailit. UU Kepailitan dan PKPU membentuk suatu peradilan khusus yang berwenang menangani perkara kepailitan yaitu pengadilan 33 Ibid., hlm. 114. Universitas Sumatera Utara Niaga. Pembentukan peradilan khusus ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah kepailitan secara cepat dan efektif. Proses permohonan putusan pernyataan pailit diatur dalam Pasal 6 sampai dengan Pasal 11 UU Kepailitan dan PKPU dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pendaftaran permohonan kepailitan Permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan atas permintaan seorang atau lebih para subjek pemohon yang berwenang sebagaimana diatur dalam Pasal 2 UU Kepailitan dan PKPU. Permohonan ini ditujukan kepada Ketua Pengadilan Niaga yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum debitur. Hal ini diatur dalam Pasal 3 UU Kepailitan dan PKPU tentang kompetensi relatif Pengadilan Niaga, yaitu: a. Dalam hal debitur telah meninggalkan wilayah Negara RI, pengadilan yang berwenang menjatuhkan putusan atas permohonan pernyataan pailit adalah pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum terakhir debitur. b. Apabila debitur adalah persero atau firma, pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum firma tersebut juga berwenang memutuskan. c. Bagi debitur yang tidak berkedudukan di wilayah Negara RI tetapi menjalankan profesi atau usahanya dii wilayah negara RI, pengadilan yang berwenang memutuskan adalah pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan atau kantor pusat debitur menjalankan profesi usahanya di wilayah NRI. Universitas Sumatera Utara d. Dalam hal debitur merupakan badan hukum, tempat kedudukan hukumnya adalah sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasarnya. Pemohon juga harus menyertakan berkas-berkas yang menjadi syarat-syarat pengajuan. Setelah menerima pendaftaran tersebut Panitera Pengadilan kemudian mendaftarkan pemohonan pernyataan kepailitan pada tanggal permohonan dan kepada pemohon diberikan tanda terima tertulis yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dengan tanggal yang sama dengan tanggal pendaftaran. Hal yang perlu diingat oleh pemohon ialah bahwa permohonan pernyataan pailit yang diajukan diri sendiri oleh kreditur ataupun debitur sendiri wajib memakai advokat yang memiliki ijin praktik beracara. Namun, apabila permohonan pernyataan pailit diajukan oleh BI, BAPEPAM- LK, Menkeu, tidak diperlukan advokat. Adapun dasar yang menjadi pertimbangan ketentuan tersebut adalah bahwa di dalam suatu proses kepailitan dimana memerlukan pengetahuan tentang hukum dan kecakapan teknis, perlu kedua pihak yang bersengketa dibantu oleh seseorang atau beberapa ahli yang memiliki kemampuan teknis, agar segala sesuatunya berjalan dengan layak dan wajar. 2. Penyampaian kepada Ketua Pengadilan Berkas permohonan yang diterima oleh panitera muda perdata dapat dibuatkan tanda terima sementara, berup formulir yang diisi nomor permohonan, tanggal penyerahan permohonan, nama penasehat hukum yang menyerahkan, nama pemohon, tanggal kembali ke pengadilan, dalam hal berkas perkara belum selesai diteliti. Pemeriksan persyaratan serta kelengkapan permohonan dilakukan dengan cara memberikan tanda pada formulir sehingga apabila ada kekurangan langsung dapat terlihat. Berkas permohonan yang belum lengkap dikembalikan pada penasehat hukum, Universitas Sumatera Utara dengan dijelaskan supaya melengkapi surat-surat sesuai dengan kekurangan yang tercantum dalam formulir kelengkapan berkas permohonan. Berkas perkara yang telah lengkap dibuatkan SKUM Surat Kuasa Untuk Membayar dalam rangkap tiga, lembar pertama untuk pemohon, kedua untuk dilampirkan dalam berkas permohonan, dan ketiga untuk kasir. Biaya perkara di Pengadilan Niaga bersarnya ditentukan sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Niaga. Panjar biaya perkara dibayar kepada kasir, kasir setela menerima pembayaran menandatangani, membubuhkan cap stempel lunas pada SKUM dan sekaligus mencantumkan nomor perkara baik pada SKUM maupun pada lembar pertama surat permohonan; setelah proses pembayaran panjar biaya perkara selesai, petugas mencatat data-data dan member nomor perkara. Cara menentukan nomor perkara didasarkan pada tata urutan penerimaan panjar biaya perkara. Untuk menentukan nomor perkara kasasi dan perkara peninjauan kembali digunakan nomor perkara awal; panitera selanjutnya paling lambat 2 dua hari setelah tanggal permohonan didaftarkan harus menyampaikan permohonan tersebut kepada ketua pengadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 4 UU Kepailitan dan PKPU. 3. Penetapan hari sidang Berdasarkan Pasal 6 ayat 5 UU Kepailitan dan PKPU, pengadila paling lambat 3 tiga hari setelah tanggal permohonan pernyataan pailit didaftarkan wajib mempelajari permohonan dan menetapkan hari sidang. 4. Sidang pemeriksaan Sidang pertama pemeriksaan atas permohonan pernyataan pailit diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 20 dua puluh hari setelah tanggal permohonan Universitas Sumatera Utara didaftarkan. Menurut Pasal 6 ayat 7 UU Kepailitan dan PKPU, pengadilan dapat menunda penyelenggaran sidang tersebut sampai dengan paling lambar 25 hari setelah tanggal permohonan didaftarkan. Penundaan ini atas permohonan debitur dan harus disertai alasan yang cukup. Pada sidang pemeriksaan tersebut pengadilan wajib memanggil debitur, dalam hal permohonan pernyataan pailit diajukan oleh Kreditur, kejaksaan, BI, BAPEPAM-LK atau Menkeu, sedangkan apabila permohonan diajukan oleh debitur pengadilan dapat memanggil kreditur. Hal ini dilakukan jika terdapat keraguan bahwa pernyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 telah terpenuhi atau tidak. Pemanggilan oleh pengadilan ini dilakukan paling lambat 7 hari sebelum sidang pertama pemeriksaan dilaksanakan. Sidang ini selanjutnya berjalan sebagaimana proses beracara perdata biasa. Hanya saja proses beracara Pengadilan Niaga hanya berlaku dengan tulisan dan surat. Acara dengan surat berarti bahwa pemeriksaan perkara pada pokoknya berjalan dengan tulisan. Akan tetapi, kedua belah pihak mendapat kesempatan juga untuk menerangkan kedudukannya dengan lisan. Dalam persidangan ini pemohon harus hadir, apabila dalam sidang pertama pemohon tidak hadir, padahal panggilan telah disampaikan secara sah patut, maka perkara dinyatakan gugur. Apabila pemohon menghendaki, dapat mengajukannya lagi sebagai perkara baru. Jika termohon tidak datang dan tidak ada bukti bahwa pemanggilan telah disampaikan kepada termohon maka sidang harus diundur dan pengadilan harus melakukan panggilan lagi kepada termohon. Selama putusan atas permohonan pernyataan pailit belum diucapkan, setiap kreditur, kejaksaan, BI, BAPEPAM atau Menkeu dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk: Universitas Sumatera Utara a. Meletakkan sita jaminan terhadap sebagian atau seluruh kekayaan debitur atau b. Menunjuk kurator sementara untuk mengawasi 1 Pengelolaan usaha kreditur; dan 2 Pembayaran kepada debitur, penagihan atau pengagunan kekayaan debitur yang dalam mengabulkan permohon tersebut apabila hal tersebut diperlukan guna melindungi kepentingan kreditur. Ratio legis dari norma ini adalah agar dalam proses kepailitan sebelum putusan dijatuhkan harta yang dimiliki debitur pailit tidak dialihkan atau ditransaksikan sehingga kemungkinan jika dialihkan atau ditransaksikan bisa merugikan kreditur nantinya. Dalam hukum kepailitan memang dikenal instrument hukum yang namanya actio pauliana, yakni suatu gugatan pembatalan ats transaksi yang dilakukan oleh debitur pailit yang merugikan kreditur. Namun, instrument ini jauh lebih rumit dan dalam praktik belum ada pernah gugatan action pauliana yang dikabulkan hakim. 5. Putusan Hakim Menurut Pasal 8 ayat 5, putusan pengadilan atas permohonan pernyataan pailit harus diucapkan paling lambat 60 hari setelah tanggal permohonan pernyataan pailit didaftarkan. Inilah yang membedakan antara Pengadilan Niaga dan Pengadilan Umum dimana hakim diberi batasan waktu untuk menyelesaikan perkara. Putusan atas permohonan pernyataan pailit diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum. Majelis hakim dalam menjatuhkan putusan harus memuat pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan danatau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili; dan pertimbangan hukum dan pendapat yang berbeda Universitas Sumatera Utara dari hakim anggota atau ketua majelis. Secara umum isi sistematika putusan juga sama dengan putusan pada perkara perdata yang meliputi: a. Nomor putusan b. Kepala putusan “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” c. Identitas pemohon pailit dengan kuasa hukumnya, serta termohon pailit dan kuasa hukumnya. d. Tentang duduk perkaranya e. Tentang pertimbangan hukumnya f. Amar putusan g. Tanda tangan majelis hakim dan panitera Perlu diketahui putusan pernyataan palit dapat dilaksanakan lebih dahulu, meskipun terhadap putusan tersebut masih diajukan upaya hukum atau putusan tersebut bersifat serta merta.

C. Akibat Hukum Putusan Pailit