Standar Mutu BahanProduk Uraian Proses Produksi

2. Karyawan Sistem Kontrak Karyawan ini merupakan tenaga kerja yang diperbantukan di perusahaan dan bekerja sesuai dengan lama kontrak kerja tersebut. Karyawan kontrak berasal dari berbagai profesi, misalnya dokter, sopir dan tenaga keamanan. Karyawan sistem kontrak menerima gaji dari PT Wijaya Karya Beton PPB SUMUT. 3. Karyawan harian Karyawan harian direkrut berdasarkan kebutuhan perusahaan seperti mandor dan operator. Gaji karyawan harian dibayar oleh pihak PT Wijaya Karya Beton PPB SUMUT berdasarkan volume kerja per hari. Pemberian upah setiap dua minggu sekali.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Standar Mutu BahanProduk

Mutu menurut ISO 9000:2000 adalah karakteristik yang melekat pada produk, mencakup persyaratan atau keinginan. Standar mutu adalah kesepakatan- kesepakatan yang telah didokumentasikan terdiri dari spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Keberhasilan perusahaan sangat tergantung dari seberapa jauh perusahaan dapat mengetahui, mengerti dan memahami permintaan pelanggan tersebut. Pengawasan mutu dilakukan terhadap proses produksi yang ditujukan untuk menjaga konsistensi dari mutu produk dengan melakukan pemeriksaan yang Universitas Sumatera Utara selektif terhadap mutu bahan baku yang diterima. Standar mutu bahan dapat dilihat pada Tabel 2.4, Tabel 2.5, dan Tabel 2.6. Tabel 2.4. Bahan Baku Material Alam No Parameter Standard 1 Pasir Kadar lumpur 5 2 Koralsplit Kadar lumpur 3 Sumber: PT. Wijaya Karya Beton Tabel 2.5. Bahan Baku Material Industri No Parameter Standard 1 Semen SNI 2 PC Wire SNI 3 Kawat spiral SNI 4 Besi beton SNI 5 Besi plat sambung SNI 6 Cat SNI Sumber: PT. Wijaya Karya Beton Tabel 2.6. Bahan Tambahan Additive No Parameter Standard 1 Kaomighty SNI 2 Rheobuild 900 i Degusa SNI 3 Sicament NN SNI 4 Glenium SNI 5 Viscocrate SNI Sumber: PT. Wijaya Karya Beton

2.6.2. Bahan

Bahan yang digunakan oleh PT. Wijaya Karya Beton untuk menghasilkan produk seng dikelompokkan menjadi bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan. Universitas Sumatera Utara

2.6.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatan produk beton ini antara lain : 1. Material alam a. Pasir Pasir dipesan dari suplier yang diperoleh dari sungai dengan persyaratan sesuai dengan mutu beton bertulang Indonesia yang telah di standarkan. b. KoralSplit Batu Pecah Ukuran untuk batu pecah yang digunakan adalah 5 mm – 20 mm. 2. Material Industri a. Semen Semen yang digunakan adalah semen padang dan semen andalas atau tergantung permintaan dari konsumen sesuai dengan tipe yang diinginkan. b. Batangan baja tulangan prategang Prestressed Concrete WirePC Wire PC wire yang digunakan adalah 7 mm dan 9 mm atau sesuai dengan permintaan konsumen. c. Besiplat sambung Joint Plate Besiplat sambung yang digunakan adalah Ν 300 mm, 350 mm, 400 mm, 450 mm, 500 mm, dan 600 mm. d. Kawat spiral Spiral Wire Universitas Sumatera Utara Kawat spiral yang digunakan adalah Ν 3 mm, 4,2 mm, dan 5,5 mm. e. Besi beton Besi beton digunakan untuk membuat cincin kerangka tulangan tiang listrik Ν 4,2 mm dan cincin tiang pancang Ν 5,5 mm.

2.6.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong pembuatan tiang beton adalah sebgai berikut: 1. Water H 2 O Fungsi dari water adalah sebagai kebutuhan proses mengaduk pada mixing dan membersihkan material yang masih mengandung kadar lumpur. 2. Sangkar Plat Sambung Tiang Pancang Fungsi dari sangkar plat sambung tiang pancang adalah sebagai kebutuhan proses untuk plat sambung dengan PC Wire sehingga lebih kuat pada setiap produk 3. Terminal Grounding pada TL Fungsi terminal grounding pada TL adalah sebagai anti petir. 4. Besi Penghantar Grounding pada TL Fungsi besi penghantar grounding pada TL adalah sebagai arde penghantar arus ke bawah tanah. 5. LPG Fungsi LPG adalah sebagai sumber energi untuk pemotongan sisa PC Wire Universitas Sumatera Utara yang terdapat pada bagian atas dan bawah produk akhir. 6. Trafo Las Fungsi trafo las adalah sebagai sumber energi untuk menyambung spiral dengan PC Wire pada sangkar plat sambung.

2.6.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Minyak Cetak Fungsi dari minyak cetak adalah memoles bagian dalam mal cetakan agar campuran beton tidak lengket dan menghasilkan permukaan beton yang halus. 2. Cat Semprot Fungsi dari cat semprot adalah sebagai pembuatan merek WIKA, kode tipe tiang, dan tanggal produksinya. 3. Karet Busa Fungsi dari karet busa adalah sebagai kebutuhan dalam sisi kanan dan kiri cetakan pada saat penutupan cetakan terkunci dengan rapat yang menghasilkan produk yang mulus. 4. Zat Additive Fungsi zat additive adalah untuk mempermudah adukan supaya homogen dan mengurangi pemakaian air dalam pembuatan adukan beton dengan tidak mengurangi mutu, tetapi meningkatkan kekuatan dan dapat mempermudah pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 5. Kawat Ikat Fungsi kawat ikat adalah sebagai kebutuhan proses untuk mengikat spiral ke besi prategang. 6. Kawat las Fungsi dari kawat las adalah untuk menyambung rangkaian besi dan spiral pada sangkar plat sambung.

2.6.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku, bahan penolong dan dana yang ada. Proses produksi pembuatan tiang pancang adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan Rakitan Tulangan Pembuatan rakitan tulangan dimulai dari pemotongan PC bar dan dilanjutkan dengan proses heading. Setelah proses heading selesai maka dilanjutkan dengan proses caging yang menghasilkan satu rakitan tulangan. 2. Proses Penulangan Proses penulangan dimulai dari proses pembersihan cetakan dilanjutkan dengan proses pelumasan cetakan. Setelah proses pelumasan selesai, rakitan dimasukkan dalam cetakan. Langkah terakhir adalah pengencangan baut tahan plat sambung. 3. Pengadukan Beton Pengadukan beton dimulai dari proses penimbangan material yang terdiri dari batu split, pasir, air, semen, dan zat additive, dilanjutkan dengan pengadukan beton. Setelah proses pengadukan, maka adukan beton dituang kedalam hoper saple. Langkah terakhir adalah penuangan hasil adukan beton kedalam hoper distribusi. Universitas Sumatera Utara 4. Pengecoran Proses pengecoran dimulai dari hoper distribusi berada di atas cetakan sampai dengan pendistribusian adukan beton kedalam cetakan menggunakan hoper distribusi. 5. Stressing Proses stressing dimulai dari pembersihan bibir cetakan, pemasangan spond, penguncian baut cetakan menggunakan impact tool, dan langkah terakhir adalah proses pemberian gaya tegangan stressing sesuai dengan tipe tulangan. 6. SpiningPemadatan Proses spiningpemadatan dimulai dari pendistribusian adukan beton, pembentukan beton sesuai dengan cetakan, dan langkah terakhir adalah pemadatan. 7. Penguapan Proses penguapan dimulai dari pembuangan limbah dengan menggunakan hoist crane, proses pengangkatan cetakan ke bak uap dengan menggunakan hoist crane, penutupan bak uap sampai dengan proses penguapan. 8. Pengeluaran Produk dari Cetakan Pengeluaran produk dari cetakan dimulai dari pembukaan baut cetakan menggunakan impact tool, pengangkatan tutup cetakan, pemberian label logo perusahaan, tipe produk, tanggal produksi, nomor produksi, pembukaan baut tahan plat sambung dan langkah terakhir pelepasanpengeluaran produk dari cetakan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penjadwalan adalah pengurutan pengerjaan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin Rosnani Ginting, 2009. Pekerjaan yang akan diselesaikan diistilahkan sebagai job. Penjadwalan merupakan alat ukur yang baik bagi perencanaan agregat. Kesalahan dalam penjadwalan proses produksi dapat membuat keuntungan perusahaan menurun. Kesalahan penjadwalan juga dapat menyebabkan biaya produksi meningkat serta menambah waktu menganggur mesin. PT. Wijaya Karya Beton adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan tiang beton berlokasi di jalan Medan – Binjai Km 15,5 Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Produk yang dihasilkan PT. Wijaya Karya Beton adalah PC Piles TI, PC Piles TL, Railway Concrete Products RY, Bridge Concrete Products BR, dan Retaining Wall Concrete Products RT. Dalam menjalankan aktivitasnya PT. Wijaya Karya Beton membuat produk berdasarkan pesanan dari konsumen atau yang sering disebut dengan istilah make to order. Perusahaan harus dapat menjaga kepercayaan konsumen dengan melakukan pengiriman produk tepat waktu. Jika terjadi keterlambatan maka perusahaan akan dikenakan penalti. PT Wijaya Karya Beton beberapa kali mengalami keterlambatan waktu pengiriman kepada konsumen. Universitas Sumatera Utara