5.2. Pembahasan
5.2.1 Pengetahuan Perawat Tentang Perilaku Asertif Di RSJD Provsu
Dalam penelitian ini pengetahuan perawat tentang perilaku asertif adalah semua pemahaman perawat tentang perilaku asertif yang meliputi
pendekatan dalam membangun asertif, unsur-unsur perilaku asertif, keterampilan bersikap asertif, ciri-ciri perawat asertif, teknik-teknik
bertindak asertif dan kategori perilaku asertif. Hasil penelitian tentang pengetahuan perawat tentang perilaku
asertif menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan perawat tentang perilaku asertif termasuk dalam kategori cukup sebanyak 15 orang 50,
6 orang 20 dengan pengetahuan asertif yang baik dan 9 orang 30 berpengetahuan asertif yang rendah.
Pengetahuan perawat tentang perilaku asertif termasuk kategori cukup karena responden pada umumnya memiliki pemahaman bahwa
perilaku asertif merupakan perilaku yang positif misalnya sabar, ramah kepada pasien dan sesama perawat, suka membantu teman, dan
mempunyai sifat yang kooperatif. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan pada responden diketahui bahwa responden mau menerima dan
menghargai tema n mereka, merespon keluhan sesama perawat dan pasien, mengungkapkan pendapat mereka secara jujur serta mampu membangun
kerjasama antar sesama perawat. Namun sebagian dari responden tidak dapat mengungkapkan pendapat mereka secara jujur karena takut
Universitas Sumatera Utara
mengecewakan orang lain sehingga dirinya tidak diterima diantara teman- temannya.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan para responden, perawat di RSJD Provsu masih belum memiliki pemahaman yang baik tentang
asertif karena mereka beranggapan bahwa perilaku asertif bertujuan untuk membuat orang lain senang, misalnya mereka tidak menolak ketika teman
meminta tolong walau hal itu bertentangan dengan keinginan mereka. Hal ini merupakan pemahaman yang salah, karena asertif merupakan suatu
kejujuran dan usaha untuk melakukan hal yang terbaik yang dapat kita lakukan dan tujuannya bukan untuk menyenangkan orang lain.
Hal ini sejalan dengan pendapat Pratanti 2007, bahwa kebanyakan orang tidak mau bersikap asertif karena ada rasa takut
mengecewakan orang lain, takut jika akhirnya dirinya tidak disukai atau diterima. Selain itu alasan untuk mempertahankan kelangsungan hubungan
juga sering menjadi alasan karena salah satu pihak tidak ingin membuat pihak lain sakit hati. Padahal, dengan membiarkan diri untuk bersikap
tidak asertif justru akan mengancam hubungan yang ada karena salah satu pihak kemudian akan merasa dimanfaatkan oleh pihak lain.
Perawat di RSJD Provsu sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Jenis kelamin juga menentukan perilaku asertif dimana
perawat perempuan lebih memilih diam jika menghadapi suatu konflik baik itu yang datang dari sesama perawat, dokter maupun pasien dengan
alasan bahwa itu suatu bentuk kesopanan.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini juga dilatar belakangi oleh tingkat pendidikan, perawat yang bekerja di RSJD Provsu sebagian besar adalah tamatan D3
keperawatan. Pengetahuan mereka tentang perilaku asertif masih belum baik, hal ini disebabkan karena mereka merupakan perawat vokasional
yang lebih menjurus kepada praktek. Pendidikan mempunyai andil yang cukup besar terhadap pembentukan perilaku, khususnya perilaku asertif.
Pendidikan mempunyai tujuan untuk menghasilkan individu yang mudah menerima dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerja, lebih mampu
untuk mengungkapkan pendapatnya, memiliki rasa tanggung jawab dan lebih berorientasi ke pendapatnya.
Hal ini sejalan dengan penelitian Muing A. 2012 di RSUD Labuang Baji Makassar yang menyatakan bahwa Perawat belum
semuanya bersikap asertif dalam pelayanan keperawatan. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pend idikan perawat yang mayoritas
berpendidikan D3 keperawatan sebanyak 96,7 . Hal ini juga berkaitan dengan lama kerja perawat tersebut di rumah
sakit. Pengalaman dalam menghadapi pasien dan teman sekerja akan mempengaruhi perilaku asertif seorang perawat. Rata-rata perawat di
RSJD Provsu telah bekerja 5 tahun, Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keteramp ilan dalam
berperilaku asertif terhadap pasien dan sesama perawat. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmojo 2003 yang
menyatakan bahwa tingkat pengetahuan seseorang yang bervariasi dapat
Universitas Sumatera Utara
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pendidikan, usia, jenis kelamin dan pengalaman kerja.
5.2.2 Tingkat Stres Kerja Perawat Di RSJD Provsu